Banjir di Cimanggung Sumedang Mulai Surut, Warga Waspadai Ancaman Air Menggenang

15 hours ago 4

harapanrakyat.com,- Banjir yang melanda kawasan Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mulai berangsur surut pada Sabtu (22/2/2025) pagi. 

Meski demikian, genangan air masih terlihat di sejumlah jalan kabupaten dan permukiman warga, terutama di Desa Cihanjuang yang menjadi titik banjir terparah. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Pasca surutnya banjir, warga pun langsung sibuk membersihkan rumah mereka dari sisa genangan banjir. Beberapa warga bahkan membuat tanggul darurat dari karung yang diisi pasir, untuk mencegah air kembali masuk ke dalam rumah jika banjir datang lagi.

“Ini lagi beres-beres bantu ibu haji karena banjir masuk ke dalam rumah. Kalau dulu mah banjir kaya gini itu merusak perabotan rumah tangga seperti kasur, bantal, semua hancur. Kalau sekarang alhamdulillah tidak terlalu apa-apa karena barang-barangnya bisa diatasi saja,” kata Wiwi Wiyati, salah seorang warga Cihanjuang.

Baca Juga: Sungai Cimande Meluap, Ratusan Rumah di Sumedang Terendam Banjir, 

Wiwi juga menambahkan bahwa banjir di wilayah tersebut bukanlah hal baru. Setiap musim hujan, Cihanjuang sering dilanda banjir. Namun, menurutnya, kondisi bisa lebih terkendali jika aliran Sungai Cimande dilakukan pengerukan secara rutin.

“Kita harus siap siaga aja, soalnya banjir selalu ada, sudah biasa. Cuma kalau misalkan walungan (sungai) sudah dikeruk, jarang terjadi banjir,” ungkapnya.

Banjir Langganan di Cimanggung Sumedang

Engkos, warga lainnya menjelaskan, bahwa Cihanjuang sudah menjadi langganan banjir selama lebih dari 10 tahun. Hal ini disebabkan oleh pendangkalan Sungai Cimande dan tingginya intensitas hujan.

“Air banjir ini awalnya dari Sungai Cimande, tiap tahun pasti banjir ke sini apalagi kalau musim hujan deras,” kata Engkos.

Banjir juga merendam jalan kabupaten, sehingga aktivitas warga terganggu. Anak-anak sekolah yang biasanya melewati jalan tersebut terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih jauh.

“Iya, ini kan akses jalan otomatis tertutup, anak-anak sekolah tidak bisa lewat sini. Kalau tidak lewat sini, mereka harus lewat jalur alternatif yang lebih jauh,” ujar Engkos.

Warga setempat berharap pemerintah segera mengambil tindakan serius untuk mengatasi masalah banjir di wilayah ini, terutama dengan melakukan pengerukan sungai secara rutin. Mereka juga berharap saluran Sungai Cimande dapat diperlebar agar banjir tidak terus terjadi setiap musim hujan.

Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Truk Kontainer di Sumedang, Arus Lalin Tersendat

“Kondisi Sungai Cimande ini sekarang salurannya kecil, nggak seperti dulu yang besar. Mungkin sekarang akibat pendangkalan,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |