harapanrakyat.com,- Leong Saba Purba Peti karya seni Kontingen Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman menyedot perhatian warga saat Festival Kirab Budaya Janur hari jadi ke-22 di Jalan Letjen Suwarto, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025).
Replika ular naga yang konon dipercaya sebagai penjaga benda pusaka situs Batu Peti tersebut terbuat dari nyiur daun kelapa. Panjangnya 20 meter.
Ketua Kontingen Desa Sukamukti, Derina Nur Aeni mengatakan, Leong Saba Purba Peti merupakan karya seni warga setempat. Karya seni tersebut baru pertama kali dipentaskan dalam gelaran festival seni dan budaya.
Leong Saba Purba Peti sendiri merupakan sosok menggambarkan ular naga yang dipercaya masyarakat setempat sebagai sosok penjaga. Ular naga ini juga dipercaya sebagai pelindung barang-barang pusaka di Situs Batu Peti.
Situs Batu Peti dan cerita Leong Saba Purba Peti tersebut menurutnya masih terus lestari hingga sekarang. Bahkan menjadi khazanah lokal masyarakat setempat. Lokasinya berada dekat dengan Ekowisata Batu Peti.
“Desa Sukamukti ada banyak situs salah satunya Batu Peti. Jadi itu situs yang memang ada ular yang mengelilingi atau melindungi pusaka yang ada di dalam batu peti,” kata Derina usai acara.
“Konon di Situs Batu Peti yang di dalamnya dulu ada barang barang pusaka untuk para petani disimpan di dalam peti. Itu sangat sakral,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut ia mengatakan, proses pembuatan Leong Saba tersebut membutuhkan waktu cukup lama sekitar 3 minggu hingga akhirnya bisa dipentaskan di Festival Kirab Janur hari jadi Kota Banjar.
Proses pembuatan replika ular naga tersebut tersebut juga tidak dilakukan secara sembarangan. Tetapi, sudah menyelesaikan dengan sejarah dan berkonsultasi dengan para tokoh dan sesepuh di wilayah setempat.
Kearifan Lokal Leong Saba Purba Peti Kota Banjar
Pihaknya berharap Leong Saba Purba Peti bisa menjadi khazanah kearifan lokal yang bisa meningkat potensi wisata yang ada di Sukamukti dan Kota Banjar.
“Ini kami proses pembuatan itu ngga sembarangan. Kami juga ada ritualnya. Ada situs dan sejarahnya terkonfirmasi terkait cerita ular naga itu,” ucap Derina yang juga Kasi Pemerintahan Desa Sukamukti.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Kaswad, mengatakan, festival kirab budaya janur hari jadi ke-22 Kota Banjar tersebut untuk mengenalkan kearifan lokal yang ada di Kota Banjar.
Menurutnya, selama lima tahun ini gelaran festival budaya yang ditampilkan baik dari sisi kualitas maupun kreativitas terus meningkat. Kekompakan dan semarak acaranya juga terus bertambah.
Baca Juga: Rugikan Ratusan Korban Arisan di Kota Banjar, Terdakwa KN Dituntut 3 Tahun 6 Bulan Penjara
“Nantinya peserta festival yang keluar sebagai juara akan kami ikutkan dalam even-even yang lebih besar baik tingkat nasional regional atau kegiatan seni budaya di luar daerah,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)