Pengertian hari akhir dalam ajaran Islam wajib kita ketahui. Rukun iman kelima ini memiliki banyak hikmah bagi umat Islam agar senantiasa menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Mengimani hari akhir berarti membenarkan keberadaannya serta membenarkan segala hal yang terkait. Seperti halnya pengumpulan seluruh makhluk atau hasyr, penghitungan amal atau hisab, pembalasan amal atau jazak, surga serta neraka.
Berdasarkan penjelasan Kitab Kasyifatus Saja karya Imam Nawawi Al Bantani, penyebutan istilah hari akhir ini lantaran tidak siang atau malam setelahnya.
Baca juga: Pengertian Tafakur, Keutamaan dan Hikmahnya dalam Ajaran Agama Islam
Karena selain akhir waktu yang terbatas di dunia, juga tidak ada hari lagi setelahnya.
Adapun permulaan hari akhir ini, berawal dari tiupan sangkakala kedua malaikat Israfil hingga sampai tiada akhirnya.
Menurut pendapat lain menyebutkan, jika hari akhir itu berakhir sampai para makhluk sudah menetap di surga maupun di neraka.
Penjelasan Ulama Tentang Pengertian Hari Akhir
Para ulama dalam berbagai literatur sebagaimana dalam Kitab Kasyifatus Saja menyebut hari akhir ini dengan Hari Kiamat. Sebab, di saat ini para makhluk bangkit dari kubur.
Sementara itu, Hari Kiamat sendiri ada dua macam, yakni kiamat sugra dan kubra.
Kiamat Sugra (kecil) adalah hari dimana seseorang mulai berpindah alam dari dunia ke alam kubur dan akhirat dengan tanda meninggal dunia.
Sementara Kiamat Kubra (besar) adalah hari yang mana seluruh yang ada di dunia ini hancur. Kemudian Allah membangkitkannya kembali dan mengumpulkan di padang mahsyar untuk selanjutnya proses penghitungan amal.
Menurut Imam Zamakhsyari, awal mula hari kiamat adalah ketika Allah mengumpulkan seluruh makhluk hingga tidak ada akhirnya sampai mereka menempati surga dan neraka.
Lama Waktu Hari Akhir
Setelah mengetahui pengertian hari akhir, kemudian kita juga perlu mengetahui berapa lama waktu hari akhir itu berlangsung.
Masih dari sumber yang sama, Imam Nawawi menuliskan jika lamanya waktu hari akhir ini bisa mencapai 50 ribu tahun bagi orang kafir. Di saat itu, mereka akan mendapatkan banyak kesulitan yang luar biasa.
Berbeda dengan orang yang beriman dan sholih yang menjalankan segala perintah Allah SWT, hari tersebut justru terasa lebih sebentar. Bahkan, waktunya lebih pendek daripada menjalankan sholat ketika di dunia.
Sementara bagi orang mukmin tapi durhaka dan menjalankan perbuatan maksiat, maka akan terasa sedang, jadi tidak terlalu cepat dan tidak lama juga.
Dalam keterangan lain juga menyebutkan, pada Hari Kiamat akan ada 50 medan yang mana setiap medannya bisa ditempuh hingga 1000 tahun lamanya.
Dari penjelasan pengertian hari akhir ini, kita selain harus mengimaninya bahwa peristiwa itu akan datang, juga senantiasa mempersiapkan segala sesuatunya agar tidak kesulitan di masa yang akan datang, yakni dengan menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. (Muhafid/R6/HR-Online)