harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah Dasar (SD), yakni SDN 1 Banjarharja, SDN 2 Bagolo, SDN 3 dan SDN 4 Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang. Serta SDN 2 Sukahurip, Kecamatan Pangandaran.
Sejumlah siswa SD di sekolah tersebut mengaku perhiasannya dirampas oleh orang yang mengaku sebagai guru baru di sekolahnya pada Selasa (15/4/2025).
Baca Juga: Satreskrim Polres Pangandaran akan Tindaklanjuti Dugaan Penipuan Perumahan
Ina Purnamasari, salah seorang korban siswi SDN 1 Banjarharja, Dusun Bulakbanjar, Desa Banjarharja, RT/RW 009/003, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mengaku perhiasan emas miliknya berupa kalung, gelang dan cincin diambil oleh orang yang mengaku guru baru. Total perhiasannya seberat kurang lebih 8 gram.
“Teman saya, Airin Nuraini, juga sama perhiasannya kalung seberat 3 gram, dan Desi Tiara Martin, kalung 3 gram diambil oleh orang yang ngaku guru baru itu,” terang Ina Purnamasari.
Kronologis Perampasan Perhiasan Anak Sekolah di Pangandaran
Sementara itu, Camat Kalipucang, Bangi mengatakan, informasi penipuan modus mengaku sebagai guru baru sekarang ini marak terjadi. Ia pun mengimbau agar pihak sekolah berhati-hati dan menjaga lingkungannya dari orang yang tidak dikenal.
“Kronologis kejadiannya diperkirakan waktu sebelum jam masuk sekolah, guru-guru belum pada dating. Seorang dengan mengaku sebagai guru baru memasuki ruangan kelas dengan modus razia siswi yang memakai perhiasan emas. Alasannya karena akan ada razia dari kepolisian, informasinya begitu,” kata Bangi.
Kapolsek Kalipucang, AKP. Iman Sudirman mengatakan, pihaknya menerima informasi dugaan perampasan perhiasan anak SD dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah.
“Pelaku mengaku guru baru dan melarang siswi memakai perhiasan. Kemudian menyuruh para siswi mengumpulkan perhiasannya,” terang Iman.
Lanjutnya menyebutkan, di wilayah hukum Polsek Kalipucang, pihaknya mendapat informasi ada 4 Sekolah Dasar, yaitu di SDN 1 Banjarharja, SDN 2 Bagolo, SDN 3 dan SDN 4 Putrapinggan yang mengalami hal serupa. Yakni merampas perhiasan siswa sebelum jam masuk sekolah.
“Saat ini kita sedang tangani dan mendalami untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)