Alasan Rusa Mematahkan Tanduknya, Ternyata Karena Hal Ini

1 month ago 25

Tahukah Anda bahwa rusa mematahkan tanduknya sendiri selama akhir musim gugur? Bahkan tak hanya itu, hewan satu ini juga sering memutuskan tanduknya ketika awal musim dingin. Bagi yang masih awam tentang rusa, pasti kaget akan fakta satu ini.

Baca Juga: Binatang yang Berlendir, Berikut Beberapa Contohnya

Maka dari itu, kali ini kita akan mempelajari lebih dalam terkait alasan rusa melakukan hal tersebut. Jadi, simaklah ulasan artikel berikut dengan seksama, ya.

Alasan Rusa Mematahkan Tanduknya Sendiri

Rusa adalah hewan pemamah biak (ruminan) yang termasuk dalam famili Cervidae. Salah satu ciri khas utama rusa adalah keberadaan ranggah, yakni struktur menyerupai tanduk yang terbuat dari tulang. Ranggah ini tumbuh dan berkembang setiap tahun, terutama pada rusa jantan.

Beragam jenis rusa dapat kita temukan, seperti rusa besar, rusa merah, rusa kutub, rusa ekor putih, dan rusa sambar, serta masih banyak jenis lainnya. Sebagai hewan pemamah biak, rusa memiliki proses makan yang unik. Setelah mengunyah tumbuhan dan menelannya, makanan tersebut akan dikeluarkan kembali untuk dikunyah ulang sebelum dicerna sepenuhnya.

Rusa tergolong sebagai hewan langka karena manusia sering memburunya. Selain memiliki ranggah sebagai ciri khasnya, rusa adalah herbivora dengan karakteristik berjari genap, berkuku, memiliki 32-34 gigi, dan tanpa gigi seri bawah. Rusa juga termasuk hewan liar yang tangguh, mampu melompat tinggi, berlari cepat, dan cenderung menjauh dari pemukiman manusia.

Rusa memang terkenal suka mematahkan tanduknya sendiri selama akhir musim gugur hingga awal dingin. Fenomena ini pun lantas menimbulkan tanda tanya besar di benak kebanyakan orang. 

Mereka bingung kenapa hal itu terjadi dan apa alasan di baliknya? Nah, untuk menjawab rasa penasaran tersebut, kita akan mengungkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Oke, jadi awalnya begini, rusa itu tergolong sebagai hewan atau tepatnya mamalia berkuku. Lantas, seperti halnya kebanyakan hewan berkuku lain, rusa juga akan memutus tanduknya untuk melengkapi siklus hidupnya. 

Beranjak dari hal itu, bisa kita simpulkan bahwa alasan rusa mematahkan tanduknya sendiri, yakni demi melengkapi siklus hidupnya. Namun, lebih detail lagi, maksud dari melengkapi siklus hidup itu ialah karena pelepasan tanduk rusa memiliki pengaruh cukup signifikan pada kadar testosteron dalam tubuh mereka. 

Biasanya saat kadar testosteron rusa turun, sel-sel tulang baru akan berkembang untuk menghilangkan jaringan yang ada dan akhirnya menyebabkan tanduk rontok.

Musim Gugur dan Dingin Jadi Waktu Rusa Memutus Tanduk

Sebagai tambahan, rusa secara alami memiliki testosteron lebih rendah selama musim gugur sampai dengan awal musim dingin. Itulah mengapa tanduk mereka cenderung banyak patah di saat musim tersebut, akibat kadar testosteronnya turun dan menghilangkan jaringan yang ada.

Walaupun begitu, bukan berarti rusa tidak akan memutus tanduknya di musim lain, ya. Sebab, ada juga alasan lain mengapa kadar testosteron dapat menurun hingga menyebabkan rusa mematahkan tanduknya di luar rentang musim tersebut.

Fungsi Tanduk Rusa Sebelum Putus

Dalam sebagian besar spesies, hanya rusa jantanlah yang menumbuhkan tanduk ketika menginjak usia dewasa. Hal itu karena pertumbuhan tanduk yang membutuhkan testosteron dimana hanya terdapat pada rusa jantan.

Lebih jelas, jika testosteron manusia memiliki peran untuk mengembangkan jaringan reproduksi sekaligus mempromosikan karakteristik tulang dan massa otot. Begitu pula dengan testosterone pada rusa yang memegang peranan penting dalam mencari pasangan.

Baca Juga: Jenis Gigi Hewan Ruminansia dan Fungsinya Masing-Masing

Alasannya, yaitu ketika tanduk tumbuh selama musim kawin, maka rusa jantan akan memamerkannya dan berusaha menjadi pasangan yang dominan. Biasanya, rusa jantan menggunakan tanduk mereka untuk sparring sehingga bisa membangun dominasi dan bersaing untuk memperoleh pasangan.

Tidak Alami Rasa Sakit Saat Tanduk Patah

Saat rusa mematahkan tanduknya, mereka cenderung tidak akan mengalami rasa sakit selama siklusnya. Para ahli menyebut rusa justru sebatas merasakan gatal di tanduknya, tanpa sedikitpun nyeri. Kemudian meski mengalami pendarahan, itu hanya berlangsung kurang dari 24 jam.

Sementara itu, apabila terjadi jumlah perdarahan yang tidak ekstensif, rusa akan mengalami keropeng. Setelahnya barulah muncul tanduk baru yang membuat mereka tampak lebih kuat dan tampil mempesona.

Kesimpulan

Alasan utama dibalik fenomena rusa mematahkan tanduknya, yaitu demi melengkapi siklus hidupnya sebagai mamalia berkuku. Sebab hal itu memiliki pengaruh signifikan dalam kadar testosterone di tubuh rusa. Biasanya terjadi saat musim gugur maupun dingin.

Namun, sebelum masa pelepasan tanduk tersebut, ia memiliki fungsi yang sangat membantu rusa, seperti menjadi senjata untuk melindungi diri dari hewan lain. Tak cukup sampai situ, tanduk rusa juga berfungsi untuk menarik perhatian rusa betina pada saat musim kawin. Jadi, semakin besar dan tinggi tanduknya maka kian lebar pula kemungkinan untuk mendapatkan pasangan.

Baca Juga: Hewan yang Berumur Panjang di Dunia, Ada yang Hidup Abadi

Wah, cukup menarik, ya, fakta rusa mematahkan tanduknya. Ternyata proses pelepasan tanduk rusa merupakan hal normal bagi hewan yang tergolong sebagai mamalia berkuku. Selain itu, ternyata fenomena pelepasan tanduk ini lebih banyak terjadi dari kalangan rusa jantan setiap tahunnya. Walaupun begitu, tetap ada juga, kok, golongan betina yang melakukan tindakan serupa, salah satunya, ya, seperti rusa kutub. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |