Anak di Garut Tewas Tersangkut di Lubang Pembuangan Air, Polisi akan Periksa Pengelola Wisata Kolam Renang

3 hours ago 2

harapanrakyat.com,- Pasca tewasnya seorang anak usia 6 tahun akibat tersangkut pada lubang pembuangan air di tempat wisata kolam renang yang ada di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, pada Minggu, 23 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, kini polisi akan periksa pihak pengelola.

Selain mendalami unsur kecelakaan dan kelalaian, petugas juga akan memeriksa izin operasional objek wisata tersebut.

Polisi menyebut, dengan adanya kejadian itu, petugas telah melakukan identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Termasuk memeriksa kelengkapan alat keselamatan di lokasi kolam renang.

“Untuk kejadian meninggalnya seorang wisatawan anak kecil di area kolam renang, tim kami sejak kemarin sore telah melakukan identifikasi dan olah TKP. Selanjutnya kami akan melakukan pemeriksaan. Termasuk SOP pengamanan di kolam renang tersebut,” kata AKP Joko Prihatin, Kasat Reskrim Polres Garut, Senin (24/2/2025).

Baca Juga: Tangannya Tersangkut di Lubang Pembuangan Kolam Renang, Anak Asal Garut Tewas

Polisi akan Periksa Pengelola Wisata Kolam Renang di Pameungpeuk Garut

Joko juga menyebutkan, sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangannya atas insiden tewasnya bocah di kolam renang itu.

Rencana pemeriksaan terhadap pengelola atau pemilik wisata kolam renang akan diagendakan selanjutnya. Hal itu untuk melengkapi berkas pemeriksaan.

“Sudah ada yang dilakukan pemeriksaan, terutama saksi yang kita mintai keterangannya. Sementara untuk saat ini petugas masih melakukan pendalaman. Termasuk keterangan dari pengelola wisata tersebut,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden tewasnya Bagja Nurjaman, bocah 6 tahun asal Kampung Cimanyar, Desa Bojong Kaler, Kecamatan Pameungpeuk, terjadi saat korban menaiki perosotan kolam.

Korban kemudian tercebur ke dalam kolam. Namun saat itu bagian tangan korban malah tersangkut pada lubang pembuangan air kolam.

petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut sempat berupaya melakukan evakuasi hingga berjam-jam lamanya. Namun nyawa korban tak bisa tertolong karena seluruh anggota tubuhnya terendam air sehingga sulit bernafas.

Meski orang tua korban belum melakukan laporan maupun tuntutan terhadap pemilik atau pengelola wisata kolam renang, tetapi petugas tidak mau terburu-buru menyimpulkan bahwa kasus kematian anak ini murni kecelakaan. Atau memang ada faktor kelalaian. Petugas memastikan pihaknya akan memproses kasus ini secara transparan dan profesional. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |