Asal Usul Orang Sasak dan Beragam Tradisi Uniknya

1 month ago 21

Asal usul orang Sasak selalu menjadi pembahasan menarik di kalangan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, kehadiran kelompok etnis terbesar di Pulau Lombok tersebut konon katanya melewati sejarah cukup panjang. Bahkan mampu memunculkan berbagai teori yang memperkuat identitas orang Sasak.

Baca Juga: Sejarah Wayang Madya, Kesenian Unik Indonesia dan Karakternya

Baik itu yang berkaitan dengan teori migrasi maupun lokal, semuanya masih mengakar kuat hingga sekarang. Mari kita bahas asal usulnya lebih detail!

Mengulas Asal Usul Orang Sasak Secara Lengkap

Seperti kita ketahui, Suku Sasak adalah penduduk asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Melansir dari data terbaru, jumlah populasi etnis ini terbilang besar, yaitu sekitar 3 juta jiwa.

Di mana sebanyak 2.5 juta jiwa lahir sekaligus menempati Pulau Lombok. Sementara sisanya yakni 500 ribuan orang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu alasan persebarannya adalah merantau.

Menariknya, sebelum sebesar sekarang, konon masyarakat Sasak dulunya merupakan pendatang. Ada beberapa versi tentang asal usul orang Sasak yang sudah berada di Lombok sekitar 4.000 tahun lalu.

Versi pertama menjelaskan penyebutan Sasak berasal dari kata ‘sah’ yang artinya pergi dan ‘shaka’ berarti leluhur. Jika kita maknai secara luas maka maksudnya adalah “pergi ke tanah leluhur”. Adapun leluhur dalam teori ini diyakini berasal dari tanah Jawa. Ini berdasarkan kemiripan aksara yang masyarakat gunakan.

Teori Lokal

Kendati cukup kuat dengan bukti aksara, nyatanya ada versi lain yang mengemukakan pendapat berbeda. Ini menjelaskan tentang kata “Sasak” pertama kali muncul dalam Prasasti Pujungan. Sebuah prasasti bersejarah di Tabanan, Bali, yang kemungkinan berasal dari abad ke-11.

Pada teori lokal, nama Sasak berasal dari kata “sak-sak” yang mempunyai arti “sampan”. Bahkan, pada keterangan Kitab Negara Kertagama kata “Sasak” disebut-sebut menjadi satu dengan Pulau Lombok.

Teori tersebut secara tidak langsung mengungkapkan jika orang Sasak adalah warga Lombok lokal yang berpindah. Kemudian mendiami etnis ini hingga sebesar sekarang.

Selain itu, istilah Sasak bermula dari kata “sak” menurut bahasa Dayak di Pulau Kalimantan artinya “satu”. Teori asal usulnya berdasarkan pada kesamaan cara berkomunikasi orang Sasak sekaligus berkaitan dengan tradisi menenun.

Mengenal Adat dan Tradisi Suku Sasak

Banyaknya teori mengenai asal usul orang Sasak tentu bukanlah masalah besar. Hal itu justru menjadi nilai sejarah yang unik. Apalagi, sebagai etnis yang cukup populer di Indonesia, Sasak turut menonjol berkat adat dan tradisinya. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Bahasa yang Unik

Bahasa Sasak termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Sama seperti bahasa Indonesia hingga Jawa. Menariknya, bahasa lokal ini juga memiliki kemiripan dengan bahasa Bali serta Sumbawa, terutama dalam kosakata dan struktur kalimat.

Baca Juga: Sejarah Teluk Naga Tangerang, Asal Mula Gerbang Masuk Pedagang Tiongkok

Sementara itu, dialeknya juga berbeda-beda. Tergantung dari wilayah geografis penuturnya. Ciri khas utamanya terletak pada 2 vokal beriringan di dalam satu suku kata. Seperti halnya “ae”, “ai”, “au”, “ia”, “uə”, dan “oe”.

2. Kepercayaan Masyarakat

Mayoritas orang Sasak memeluk kepercayaan Islam. Sementara sebagian lain masih menganut keyakinan ‘Sasak Boda’. Sebuah kepercayaan tradisional yang sudah mereka yakini sebelum mengenal Islam.

3. Punya Desa Adat Sade yang Terkenal

Salah satu kebudayaan paling populer di kalangan Suku Sasak adalah Desa Adat Sade, yang berada di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Di kawasan ini kita bisa melihat rumah adat Suku Sasak yakni Bale yang terdiri atas 3 tipe sesuai status pemiliknya.

Bale Bonter adalah tipe tempat tinggal untuk para pejabat. Kemudian ada Bale Kodong yang merupakan hunian bagi pengantin baru atau orang tua tanpa anak. Terakhir Bale Tani, rumah khusus keluarga beserta keturunannya. Dapat juga belajar menenun dengan warga lokal atau melihat baju adat Sasak yakni Pegot dan Lambung.

4. Tradisi Mengepel dengan Kotoran Kerbau

Orang Sasak punya tradisi mengepel dengan kotoran kerbau, asal usulnya pun terbilang unik mengingat manfaatnya yang banyak. Mereka percaya kotoran kerbau bisa membuat lantai tidak mudah rusak, lebih hangat dan anti nyamuk.

5. Tradisi Unik Peresean

Terakhir ada tradisi unik Peresean. Ini merupakan pertarungan tradisional menggunakan tongkat yang dilakukan oleh dua pria sebagai simbol keberanian. Selain itu juga menjadi tradisi meminta hujan yang berlangsung sekitar bulan ke-7 sesuai kalender Sasak.

Baca Juga: Sejarah Suku Tidung di Kalimantan Utara yang Menganut Islam

Itulah penjelasan tentang asal usul orang Sasak lengkap dengan beragam adat dan tradisinya. Mulai dari Rumah Adat Sade, kepercayaan Sasak Boda hingga tradisi Peresean adalah bagian dari keberagaman budaya. Semoga dengan mengenal dan mempelajari bisa membuat setiap adat dan tradisi Sasak tetap lestari. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |