Bahaya membanggakan amal harus menjadi perhatian umat Islam yang beriman. Sebab, dalam ajaran Islam memamerkan perbuatan baik justru berujung pada syirik atau menyekutukan Allah SWT.
Sebagaimana kita ketahui, Allah SWT memerintahkan umatNya untuk berbuat baik serta memulai segala sesuatu dengan menyebut dan memuji namaNya. Hal itu agar amal mereka tidak terputus.
Seperti halnya kita mengucapkan kalimat basmalah, sudah seharusnya kita ingat makna kandungan lafadz tersebut. Apalagi Allah SWT merupakan dzat yang Maha Rahman dan Rahim.
Baca juga: Pengertian Zuhud dan Dalilnya dalam Ajaran Islam, Begini Penjelasannya!
Lalu, apa hubungannya hal ini dengan amal baik yang kita lakukan?
Perlu kita ingat, setelah kita berbuat baik kerap muncul perasaan bahwa dengan amal tersebut sudah cukup untuk kita bebas dari api neraka. Sehingga bisa masuk surga.
Apalagi ketika kita melakukan maksiat meyakini bahwa akan sirna dengan melakukan amal baik. Sehingga, ia hanya menggantungkan pada amal baiknya. Padahal hal semacam itu tidak tepat.
Larangan Membanggakan Amal Baik
Menurut Imam Ibnu Athaillah dalam kitabnya Al Hikam, seorang muslim yang memiliki pemikiran semacam itu merupakan kesalahan besar.
Ia menegaskan, seorang muslim tidak akan masuk surgaNya Allah SWT karena amalnya, melainkan karena rahmatNya.
Bahkan, dalam kitabnya Imam Ibnu Athaillah menyebut seseorang yang melakukan itu merupakan sebuah bentuk kesyirikan. Sebab, orang itu lebih percaya pada amal, bukan pada Allah yang memiliki hak prerogatif untuk memasukkan ciptaanNya ke surga maupun neraka.
Lalu, dalam sebuah riwayat tentang bahaya membanggakan amal. Ceritanya, seorang ahli ibadah ketika di dekat mizan atau timbangan amal mendapatkan pertanyaan ingin masuk surga dengan amal atau rahmat Allah SWT.
Lantas ia pun dengan yakin menjawab dengan amalan ibadahnya selama ini. Namun setelah ditimbang, justru amalannya tidak mampu mengantarkannya ke surga, sehingga ia masuk neraka.
Berbeda dengan ahli ibadah di atas, ada seorang pembunuh 99 orang yang tidak pernah melakukan perbuatan baik sekalipun, namun ia masuk surga.
Baca juga: Serakah dalam Islam, Pengertian, Dampak dan Cara Menghindarinya
Begitu juga dari kisah seorang pelacur yang bisa masuk surga karena mendapatkan rahmat Allah SWT lantaran ia pernah memberikan air minum kepada seekor anjing yang sedang kehausan.
Karena itu, sangat bahaya sekali ketika kita membanggakan amal perbuatan baik di dunia. Sebab, belum tentu semuanya mendapatkan ridho dari Allah SWT. Sehingga, yang perlu kita ingat adalah semua tergantung rahmatNya. Karenanya, kita seharusnya selalu ingat dengan menyebut dan memuji Allah SWT di segala urusan baik. (Muhafid/R6/HR-Online)