Bantalan Mercu Bendungan di Ciamis Ini Diduga Jadi Penyebab Banjir, Warga Minta Perbaikan

1 month ago 26

harapanrakyat.com,- Tingginya bantalan atau mercu pada bendungan irigasi di Dusun Kubangpari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis diduga menjadi pemicu terjadinya banjir. Bahkan, sampai merendam pemukiman warga pada pekan lalu.

Warga pun menyayangkan pembangunan bendungan tersebut, bukannya menjadi sumber pengairan malah menimbulkan bencana. 

Salah satu warga yang namanya minta dirahasiakan mengatakan, fungsi bendungan tersebut kurang begitu efektif. Hal itu mengingat ketinggian bantalan mercunya sangat tinggi. Bahkan ketinggiannya hampir sejajar dengan ketinggian tanggul.

Baca juga: Saluran Irigasi Meluap, 2 RT di Desa Bangunsari Ciamis Terkena Banjir

“Sebetulnya kami ini butuh dengan bendungan pengatur air ini. Namun sayang tinggi sekali mercunya. Sehingga, ketika air datang, salurannya jadi terbendung hingga akhir meluap dan masuk ke pemukiman warga,” jelasnya, Kamis (19/12/24). 

Ia pun berharap agar pihak terkait supaya membongkar sebagian mercunya agar saat hujan deras air bisa berjalan dengan normal. Sementara ketika musim kemarau bisa menyimpan air cadangan untuk pengairan sawah. 

Bantalan Mercu Bendungan Ketinggian

Kepala Desa Bangunsari, Subhan Hadi Suroso mengatakan, yang mengerjakan proyek tersebut adalah dinas melalui pihak ketiga. 

Tujuan bendungan tersebut, kata Subhan, agar saat musim kemarau bisa menampung air dan kemudian mengalirkannya ke sawah. 

Apalagi, sambungnya, di wilayah tersebut sering mengalami gagal panen, terutama pada musim tanam kedua. 

Menurutnya, bantalan pada bendungan tersebut memang harus ada perbaikan lagi dengan menurunkan ketinggiannya. Hal ini agar peristiwa banjir hingga ke pemukiman tidak terjadi lagi. 

“Hampir setiap tahun wilayah Dusun Kubangpari ini pasti selalu terjadi banjir. Hal itu lantaran posisi lingkungannya lebih rendah. Dulu, sebelum ada bendungan juga banjir pasti ada, namun memang tidak separah ini,” terangnya.

Butuh Irigasi dan Normalisasi

Subhan mengungkapkan, dalam setiap tahun ratusan hektar sawah di wilayahnya sering mengalami gagal tanam hingga gagal panen. Penyebabnya antara lain karena buruknya saluran irigasi yang melintasi wilayah persawahan.

“Dalam setiap tahun sedikitnya ada seratus hektaran lahan yang gagal panen. Bahkan tidak bisa tanam di saat musim tanam kedua. Ini karena kurang berfungsinya saluran irigasi yang melintasi ke wilayah kami. Bisa kita bayangkan kerugian petani itu setiap tahunnya begitu besar,” terangnya.

Subhan berharap, pemerintah bisa membangun embung atau tempat penampungan air yang mampu memasok air untuk area persawahan di wilayah Bangunsari.

“Sumber air irigasi ini dari bendungan yang ada di wilayah Bojongasih Desa Pamarican. Kondisi bendungannya saat ini sudah mengalami pendangkalan, sehingga saat kemarau tidak mampu menampung air,” katanya.

Baca juga: Sejarah Sungai Ciseel Meluap Tahun 1955, Empat Kecamatan di Ciamis Timur Langganan Kebanjiran 

Ia mengungkapkan, sebetulnya sudah melakukan koordinasi dengan dinas terkait soal ini. Sehingga, pihaknya berharap ke depan Pemkab Ciamis bisa mengabulkan permintaannya itu. 

“Intinya kami berharap adanya upaya perbaikan bantalan mercu bendungan serta normalisasi bendungan Bojongasih. Bila perlu di sana kita jadikan embung. Selain nantinya embung itu bisa untuk menampung air banyak, lokasinya juga kan ke depannya bisa jadi destinasi wisata,” pungkasnya. (Suherman/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |