Bagi teknisi dan insinyur, memahami cara menghitung frekuensi osiloskop adalah keterampilan dasar yang sangat diperlukan. Osiloskop sendiri adalah alat yang sangat berguna dalam dunia elektronika dan teknik.
Baca Juga: Induksi Magnet pada Toroida, Berikut Penjelasannya
Fungsi utamanya adalah untuk mengamati bentuk gelombang sinyal listrik secara real-time. Salah satu penggunaan penting osiloskop adalah untuk mengukur frekuensi sinyal.
Pengertian dan Cara menghitung Frekuensi Osiloskop
Osiloskop merupakan alat yang bisa kita gunakan untuk mengukur besaran listrik, dengan hasil pengukurannya berupa proyeksi bentuk gelombang yang tampil pada layar. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih mudah terhadap sinyal gelombang tersebut.
Dengan menggunakan osiloskop, frekuensi sinyal gelombang dapat dianalisis dengan lebih praktis. Ada berbagai cara yang dapat kita gunakan untuk menghitung frekuensi pada osiloskop, yang juga bisa kita jadikan sebagai bahan pembelajaran.
Sebelum kita membahas bagaimana cara menghitung frekuensi menggunakan osiloskop, penting untuk memahami apa itu frekuensi. Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang yang terjadi dalam satu detik, yang satuannya adalah Hertz (Hz). Sebagai contoh, jika sebuah sinyal memiliki frekuensi 1 Hz, maka sinyal tersebut melakukan satu siklus dalam satu detik.
Lambang dari frekuensi adalah “F” dengan satuan Hertz (Hz). 1 Hertz ini sama saja dengan gelombang listrik 1 siklus dalam 1 detik. Siklus gelombang biasanya terdiri dari satu puncak atas dan 1 puncak bawah, sebelum akhirnya gelombang naik kembali ke titik tengah.
Cara Hitung
Frekuensi sendiri memiliki rumus, yaitu:
Rumus F = 1/T
F = Frekuensi
T = Time / waktu (s)
Selain itu, variabel T sendiri bisa manusia dapatkan dengan cara menghitung visualisasi sinyalnya yang ada pada osiloskop dengan rumus:
T = Div x Scale
Variabel T = Time / waktu (s)
Div = jumlah kotak dalam 1 siklus gelombang listrik
Scale = skala yang dipakai pada alat osiloskop (Time/Div)
Rumus tersebut merupakan cara menghitung frekuensi osiloskop untuk gelomang sinyal listrik yang sudah tervisualisasi pada layar alat.
Penerapan Perhitungan Melalui Contoh Soal
Terdapat satu siklus gelombang yang ada di dua kotak berbeda. Sementara itu, hasil perhitungan kotak merah di antara titik A dan B terdapat 5 kotak kecil dan skala osiloskopnya hanya sebebar 1 ms/Div. Dalam soal sudah mendapatkan dua variabel.
Div = 5 kotak
Scale = 1 ms/Div = 0,001 s/Div (hasil konversi satuan waktu ke dalam satuan milisecond ke second)
Perhitungan Time (T)
T = Div x Scale
T= 5 x 0,001 s
T = 0,005 s
Perhitungan Frekuensi (F)
Rumus F = 1/T
F = 1/0,005 s
F = 200 Hz
Hasil dari nilai frekuensi gelombang yang tervisualisasi pada osiloskop sebesar 200 Hz. Artinya, sinyal tersebut bisa menghasilkan 200 sekaligus gelombang listrik selama waktu 1 detik.
Bagian yang Ada pada Osiloskop
1. Kontrol Vertikal dan Horizontal
Ini menjadi bagian utama dari alat osiloskop setelah mengetahui cara menghitung frekuensi osiloskop tadi. Bagian ini terlibat dalam kalibrasi dan juga kontrol vertikal (volts / div) serta horizontal (time base). Kontrol vertikal berguna untuk mengatur voltase tiap divisi, semetara kontrol horizontal sendiri berfungsi untuk mengatur waktu per divisi.
Baca Juga: Perbedaan Resistor dan Kapasitor dari Beberapa Faktor
2. Probe
Bagian ini menjadi kunci dalam pengukuran alat osiloskop. Sementara itu, dalam mengkalibrasinya, pastikan probe terkalibrasi dengan tepat guna menghindari distorsi pada sinyal.
3. Kompensasi Probe
Bagian ini menjadi relevan jika menggunakan probe eksternal. Kompensasi probe ini berguna untuk memastikan kalau karakteristik dari probe sudah sesuai dengan standar. Dengan demikian, cara menghitung frekuensi osiloskop dapat tervalidasi.
Cara Mengkalibrasi Osiloskop
Mempersiapkan Sinyal Referensi
Langkah pertama untuk mengkalibrasi alat ini adalah dengan mempersiapkan sinyal referensi. Oleh sebab itu, sinyalnya harus kuat dan stabil dan mudah dikenali. Ini akan berupa gelombang sinus atau berbentuk persegi yang hasilnya dari sumber sinyal eksternal.
Menghubungkan Sumber Sinyal
Berikutnya, sambung osiloskop dengan sumber sinyal referensi dengan menggunakan kabel pengukur yang tepat dan sesuai. Selain itu, sebagai catatan, pastikan koneksi osiloskop dengan sumber sinyal tetap stabil.
Mengatur Skala Pengukuran
Sesuaikan juga skala pengukuran pada osiloskop supaya sejajar dengan sinyal referensi. Pengaturan ini bisa mencakup skala voltase, waktu, hingga mode pengukuran yang lainnya.
Mengatur Kompensasi Probe
Selain itu, pastikan kompensasi probe teratur dengan benar jika mengukur menggunakan probe eksternal. Hal ini berguna untuk memastikan kalau respons probe kepada sinyal bisa sesuai dengan harapan.
Mengkalibrasi Frekuensi
Baca Juga: Resultan Vektor Fisika, Pengertian dan Metodenya
Secara khusus, kalibrasi frekuensi ini berguna untuk memastikan kalau alat tersebut bisa mengukur frekuensi sinyal dengan sangat akurat. Dengan begitu cara menghitung frekuensi osiloskop dapat berhasil dengan tepat. Sesuaikan pula dengan kontrol referensi sampai frekuensi yang muncul sudah tepat dengan frekuensi yang sebenarnya. (R10/HR-Online)