harapanrakyat.com,- Kasus-kasus yang paling menonjol di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya sepanjang tahun 2024 didominasi oleh kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan tindak pidana.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Polres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024).
“Jumlah penyelesaian tindak pidana mencapai 273 kasus, yang berarti sekitar 77 persen dari total kasus yang ada. Kami anggap ini sebagai pencapaian yang cukup baik,” kata Haris dalam konferensi pers tersebut.
Menurut Haris, dari 355 laporan polisi atau jumlah tindak pidana yang tercatat di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya, sekitar 77 persen telah berhasil diselesaikan.
“Sebanyak 106 kasus telah selesai hingga proses persidangan. Sementara itu, 11 kasus dinyatakan tidak cukup bukti, 3 kasus aduan dicabut, 10 kasus dihentikan, dan 3 kasus dengan tersangka meninggal dunia. Ada juga 4 kasus yang diselesaikan melalui mediasi Restorative Justice, dan 1 kasus Sidang Tipiring,” terangnya.
Baca Juga: Bahagianya Pengantin Tunanetra Ikut Nikah Massal Gratis di Tasikmalaya
Kecelakaan Lalu Lintas di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya
Terkait dengan kecelakaan lalu lintas, Haris menyebutkan, jumlah kejadian Laka Lantas di Wilayah Hukum Polres Tasikmalaya mengalami penurunan. Namun jumlah korban jiwa meningkat.
“Secara keseluruhan, kecelakaan lalu lintas menurun dari 137 kasus pada tahun 2023 menjadi 114 kasus pada tahun 2024. Namun, fatalitasnya justru meningkat, dengan jumlah korban tewas naik dari 14 orang menjadi 32 orang pada tahun 2024,” ujar Haris.
Haris mengungkapkan, faktor utama dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah human error atau kesalahan manusia. Tingkat kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dinilai masih rendah.
“Contohnya, dalam beberapa kecelakaan lalu lintas yang fatal, pengendara tidak menggunakan helm dan lampu kendaraan mati pada malam hari. Ini menunjukkan bahwa kesadaran berlalu lintas masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Ke depan, Haris berencana untuk menggandeng berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Hal ini diharapkan dapat mengurangi faktor kesadaran yang rendah sebagai pemicu utama kecelakaan.
“Saya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas, agar kecelakaan dapat ditekan,” tandasnya.
Haris menambahkan, Polsek Singaparna dan Polsek Leuwisari menjadi dua wilayah dengan jumlah kejadian tindak pidana terbanyak. Kedua polsek ini merupakan wilayah yang termasuk pusat kota Kabupaten Tasikmalaya, sehingga kejadian tindak pidana cukup sering terjadi. Selain itu, Polsek Cipatujah juga tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kejadian yang cukup signifikan.
Baca Juga: Terkait PHK Puluhan Pegawai Non-ASN, DPRD Kota Tasikmalaya Panggil Pihak RSUD dr Soekardjo
“Untuk Polsek yang paling banyak mengalami kejadian adalah Polsek Singaparna dan Polsek Leuwisari. Polsek Cipatujah juga termasuk wilayah dengan cukup banyak kejadian,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)