Dedi Mulyadi Geram Lihat Sekolah Rusak di Jawa Barat, Sentil KCD Pendidikan: Jangan Duduk di Meja Terus!

3 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, geram saat melihat sekolah rusak. Hal itu terjadi ketika Dedi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMK Negeri 1 Dawuan, Kabupaten Subang. Sidak ini dilakukan secara spontan ketika dirinya sedang dalam perjalanan menuju Bandung.

Sebelum sampai ke lokasi sidak, Dedi Mulyadi sudah membagikan momen sebelum perjalanannya melalui kanal YouTube pribadinya. Ia memilih berangkat menuju Gedung Sate, Bandung, dengan mengendarai sepeda motor. 

Menurutnya, berkendara dengan motor memberinya kesempatan untuk lebih dekat dengan masyarakat sekaligus mengamati berbagai persoalan yang ditemui sepanjang perjalanan.

Temukan Fasilitas Buruk di SMKN 1 Dawuan, Gubernur Jawa Barat Kritik Peran KCD Pendidikan Terkait Sekolah Rusak

Saat berkeliling di lingkungan sekolah SMK Negeri 1 Dawuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tampak geram melihat kondisi fisik bangunan dan tata kelola sekolah yang menurutnya kurang layak. 

Dalam pengamatannya, ada beberapa hal yang langsung menjadi sorotan. Pertama, area halaman sekolah masih berupa tanah dan belum dipaving. 

Kedua, Dedi Mulyadi juga menemukan hal yang menurutnya sangat tidak pantas, yaitu adanya kandang ayam yang letaknya terlalu dekat dengan ruang kelas.

Ketiga, fasilitas toilet dalam keadaan rusak dan tidak bisa digunakan dengan baik, padahal toilet merupakan kebutuhan bagi siswa maupun guru. 

“Pintunya gak bisa dibuka ya pintu toiletnya?” tanya Dedi Mulyadi kepada salah satu guru dalam video yang diunggah di YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel dilihat harapanrakyat.com, Kamis (18/9/2025).

Baca Juga: Waduh KDM Dituduh Korupsi, Ini Jawaban Telak Bapa Aing!

“Kalau ini kan ada satu lagi WC siswa, ini kan udah masuk mau direhab,” jawab guru tersebut.

“Yang rehabnya siapa?” tanya lagi Dedi Mulyadi.

“Dana Bos Pak,” jawab guru.

“Dana Bos, artinya dana dari Pemprov gak ada?” tanya Dedi Mulyadi.

“Gak ada,” jawabnya.

Gubernur Dedi Mulyadi menyoroti Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan di wilayah setempat, dengan menyampaikan kritik keras karena dinilai kurang memiliki kepekaan terhadap kondisi sekolah yang ada di daerahnya.

“KCD nya suka ngontrol ke sini gak? Jujur aja, saya ngecek pegawai loh,” tegas Dedi Mulyadi 

“Gak pak,” kata guru-guru.

Menurutnya, KCD seharusnya secara rutin turun langsung ke sekolah untuk memantau kondisi dan mencatat kebutuhan yang kemudian dilaporkan kepada pemerintah provinsi.

“Ini contoh ya buat para KCD pendidikan jadi ke sekolah tuh turun kayak gini diperiksa satu-satu kemudian dicatatkan kemudian di entry kan apa yang menjadi kebutuhan,” tegasnya. 

Dedi Mulyadi Gerak Cepat Telepon Kadis Pendidikan, Sentil KCD yang Dinilai Hanya Duduk di Meja!

Tidak hanya itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga langsung menelpon Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Jawa Barat, Purwanto. Ia menyampaikan keluhannya terkait kondisi buruk SMK Negeri 1 Dawuan. 

Dengan nada tegas, ia menggambarkan betapa sekolah tersebut berantakan, bangunan yang rusak, hingga toilet yang tidak layak pakai. 

“Pak Kadis, lihat kondisi SMK Negeri 1 Dawuan ini, bangunannya tidak terawat, toiletnya rusak, dan penataan sekolahnya berantakan,” ujar Dedi Mulyadi.

Ia menilai keadaan tersebut sangat memprihatinkan, sebab bangunan sekolah kejuruan seharusnya memiliki tata ruang yang baik dan layak.

“Ini kan SMK, seharusnya paham soal arsitektur. Padahal lokasinya dikelilingi pemandangan hutan yang indah. Kalau ditata dengan baik, sekolah ini bisa tampil keren dan membanggakan,” tambahnya.

“Dan KCD Bapak itu gak pernah turun Pak, harusnya KCD itu turun ke bawah ke sekolah-sekolah, kan jumlah sekolahnya gak terlalu banyak, jangan duduk di meja terus,” kata Dedi Mulyadi.

Namun, Kadis Pendidikan Jawa Barat berdalih bahwa pihaknya sudah tiga kali mendatangi sekolah SMK Negeri 1 Dawuan tersebut. 

“Sudah ketiga kali ke sekolah itu Pak,” kata Kadis.

Mendengar jawaban itu, Gubernur Dedi Mulyadi semakin kecewa. Ia menilai kunjungan yang dilakukan tidak memberikan dampak nyata, sebab kondisi sekolah masih sama saja dan tidak mengalami perubahan. 

Baca Juga: Kekerasan pada Anak di Jawa Barat Terus Naik, Dinas Diminta Optimalkan Perlindungan

“Ya ngapain juga ketiga kali ke sekolah ini tidak ada perubahan apapun,” tandas Dedi Mulyadi. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |