harapanrakyat.com,- Lembaga Norma Terangi Rakyat (Lentera) Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan audiensi di Gedung DPRD Kota Banjar, Rabu (23/7/2025), terkait angkutan truk ODOL (Over Dimension dan Over Loading) yang dinilai menjadi penyebab Jalan Gerilya rusak.
Dalam forum yang dihadiri Dishub, Dinas PUTR, BBWS Citanduy dan PT Nugraha Adi Raya selaku perusahaan, sepakat untuk menurunkan tonase atau muatan kendaraan.
Forum tersebut membahas kerusakan Jalan Gerilya yang kerap dilintasi angkutan truk ODOL membawa material proyek pembangunan di Kabupaten Pangandaran.
Hal itu disampaikan Kepala Dishub Kota Banjar, Asep Sutarno, usai rapat dengar pendapat di DPRD Kota Banjar, Rabu (23/7/2025).
Baca Juga: Dishub dan Polisi di Kota Banjar Edukasi Truk ODOL, Sebabkan Jalan Rusak
Hasil Rapat di DPRD Kota Banjar Soal Angkutan Truk ODOL
Ia mengatakan, hasil rapat dengar pendapat tersebut disepakati dua poin bersama antara pihak-pihak terkait. Termasuk pihak perusahaan truk ODOL pengangkut material.
Sejumlah poin itu diantaranya pihak perusahaan akan menurunkan tonase atau muatan dari super dump truk menjadi dump truk. Sehingga muatan yang dibawa sesuai dengan kapasitas kekuatan jalan kota, yakni 8 ton.
Kemudian disepakati adanya perbaikan jalan yang rusak oleh pihak BBWS Citanduy. Namun, untuk perbaikan jalan rusak tersebut masih menunggu persetujuan pimpinan instansi yang bersangkutan.
Asep Sutarno menyebutkan, banyak truk ODOL yang melintas di Jalan Gerilya. Tapi dari perusahaan tersebut yang paling kerap melintas. Sehingga mempengaruhi kondisi Jalan Gerilya dan Jalan Mayjen Lili Kusuma.
Baca Juga: Petugas Gabungan Razia Truk ODOL di Wilayah Kota Banjar, Hasilnya?
“Pihak perusahaan tadi sudah sepakat paling lambat hari Sabtu sudah dialihkan dari super dump truk menjadi dump truk,” kata Asep Sutarno kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua LSM Lentera, Ujang Solihin mengatakan, pihaknya menyambut baik kesepakatan tersebut.
Menurutnya, super truk atau truk besar sudah sebaiknya tidak melintas Jalan Gerilya dan Jalan Mayjen Lili Kusuma agar kondisi jalan tidak cepat rusak. Serta aktivitas pengangkutan barang perusahaan pun berjalan lancar.
“Sebaiknya super dump truk memang tidak melintas jalan itu karena berakibat jalan rusak. Tadi sudah ada kesepakatan penurunan tonase dan recovery jalan,” kata Ujang Solihin. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)