Etika Berbicara di Depan Umum Menurut Ajaran Islam agar Terhindar dari Fitnah

1 month ago 24

Etika berbicara di depan umum menjadi sangat penting bagi siapa saja yang terbiasa berbicara di hadapan orang banyak. Apalagi, dalam ajaran Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga lisannya agar tidak terjerumus ke dalam fitnah.

Agama Islam senantiasa mengatur berbagai hal yang berhubungan dengan tindakan, pernyataan hingga urusan pikiran umatnya. 

Tentu saja hal itu bukan tanpa alasan, karena segala sesuatu yang kita perbuat ada dampak yang akan terjadi setelahnya. 

Seperti halnya ketika kita mengucapkan kata kotor, maka membuat respon orang lain akan tidak baik terhadap kita sendiri. Bahkan, paling parah bisa membuat kita terancam keselamatannya. 

Baca juga: Mubazir dalam Islam, Begini Pengertian, Dalil dan Cara Menghindarinya 

Dalam masalah berbicara di depan umum, terutama bagi mereka yang merupakan publik figur, seperti pejabat, tokoh agama, penceramah dan lainnya, sudah tentu mereka harus bisa menjaga perkataannya. 

Hal ini sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan umatNya agar menjaga lisan supaya selamat. 

Dari hadis tersebut mengingatkan kita untuk selalu menjaga perkataan yang keluar dari mulut kita saat berinteraksi dengan orang lain, apalagi di hadapan umum. 

Masalah Etika Berbicara di Depan Umum dalam Islam

Islam sebagai agama yang sangat menjaga kehormatan umatnya dan mencintai kedamaian, sudah tentu memiliki aturan sendiri, terutama dalam hal berbicara. 

Ketika menjadi pembicara di depan orang banyak, sebaiknya melontarkan kata-kata yang lemah lembut serta sopan. 

Seseorang yang benar-benar memperhatikan setiap kata yang keluar dari lisannya akan selalu terjaga. Mereka juga akan terhindar dari bahaya yang timbul dari sebuah ucapan. 

Bahkan, dalam Al Quran Surat Al Isra ayat 53 menganjurkan agar seorang muslim mengucapkan perkataan yang lebih baik. 

Kemudian, sebaiknya ketika berbicara di hadapan publik mengawali dengan salam sebagai pembukanya. Salam ini selain sebagai bentuk penghormatan, juga menjadi doa bagi yang menjawabnya. 

Selanjutnya, ketika bicara dengan orang lain juga perlu menjaga kehormatan orang lain tanpa memandang status sosial, umur, jenis kelamin maupun lainnya. Hal ini agar yang mendengarkan perkataan kita tidak merasa tersudutkan maupun terluka hatinya. 

Lantaran pentingnya menghormati orang lain saat kita berbicara atau ketika melakukan komunikasi, banyak disiplin ilmu yang mengatur secara khusus bagaimana seharusnya kita berkomunikasi dengan orang lain. 

Menjaga Lisan agar Selamat

Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim mengatakan, orang Islam adalah muslim dan lainnya yang selamat, baik dari gangguan lisan maupun tangannya. 

Karena itu, sebisa mungkin saat etika berbicara di hadapan umum ataupun saat berkomunikasi hendaknya tidak menimbulkan gangguan kepada orang lain. 

Sebagai contoh, dalam berucap tidak mengeluarkan kata-kata kotor yang membuat orang tidak nyaman, apalagi dengan perkataan tertentu yang mengakibatkan orang marah. 

Tak hanya itu, tidak berlebihan saat bicara juga sangat penting agar pembahasannya lebih fokus. Islam juga menganjurkan umatnya untuk tidak berlebihan di segala hal, termasuk juga saat bicara.

Baca juga: Cara Memilih Ilmu, Guru dan Teman Belajar dalam Kitab Ta’limul Muta’alim

Selanjutnya, saat kita menyampaikan sesuatu di depan orang banyak sebaiknya tidak melontarkan hal-hal yang berbau gunjingan atau adu domba. Sebab, hal ini sangat dilarang oleh Islam karena bakal menimbulkan dampak negatif. 

Dari penjelasan singkat etika berbicara di depan umum ini, semoga kita senantiasa selalu ingat dan memperhatikan segala ucapan yang keluar dari lisan kita. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |