Exoplanet PSR J2322-2650b, Planet Berbentuk Lemon dengan Atmosfer Karbon Unik

13 hours ago 11

Exoplanet PSR J2322-2650b menjadi sorotan penting dalam dunia astronomi modern setelah berhasil diamati secara detail menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA. Objek ini tergolong sangat langka karena mengorbit sebuah pulsar, bukan bintang deret utama seperti kebanyakan planet. Keberadaannya membuka bab baru dalam studi planet ekstrasolar dengan karakteristik ekstrem.

Baca Juga: Menguak Alasan Jupiter Lebih Terang di Bulan Desember 2025

Pengamatan inframerah James Webb memungkinkan para ilmuwan memisahkan cahaya planet dari radiasi bintang induknya. Pulsar memancarkan energi tinggi seperti sinar gamma yang tidak terdeteksi oleh instrumen inframerah Webb. Kondisi ini membuat spektrum atmosfer planet dapat dianalisis dengan tingkat kemurnian yang jarang terjadi dalam studi eksoplanet.

Exoplanet PSR J2322-2650b dan Misteri Planet Raksasa di Sekitar Pulsar

Sistem tempat PSR J2322-2650b berada tergolong unik karena bintang induknya merupakan pulsar milidetik. Pulsar adalah bintang neutron yang terbentuk dari ledakan supernova bintang masif. Objek ini memiliki massa setara Matahari, tetapi diameternya hanya sekitar 20 kilometer.

Pulsar berputar sangat cepat dan memancarkan radiasi elektromagnetik dari kutub magnetnya. Lingkungan seperti ini umumnya sudah tidak ramah bagi pembentukan planet. Fakta bahwa sebuah planet raksasa gas dapat bertahan di orbitnya menunjukkan adanya proses kosmik yang belum sepenuhnya dipahami.

Sistem ini juga tergolong sebagai bagian dari fenomena “janda hitam”. Dalam sistem seperti ini, pulsar biasanya mengikis materi dari objek pendampingnya. Namun, dalam kasus ini, pendamping tersebut diakui sebagai planet oleh Persatuan Astronomi Internasional.

Komposisi Atmosfer yang Belum Pernah Ditemukan

Atmosfer exoplanet PSR J2322-2650b menunjukkan komposisi yang sangat tidak biasa dari eksoplanet lain. Data James Webb mengungkap dominasi helium dan karbon molekuler seperti C2 dan C3. Hingga kini, dari sekitar 150 atmosfer eksoplanet yang pernah dianalisis, tidak ada yang menunjukkan pola serupa.

Pada suhu ekstrem, karbon biasanya akan berikatan dengan oksigen atau nitrogen. Namun, atmosfer planet ini hampir tidak menunjukkan keberadaan unsur tersebut. Kondisi ini menandakan lingkungan kimia yang sangat berbeda dari planet raksasa gas pada umumnya.

Para peneliti menyebut atmosfer ini sebagai tipe baru yang belum pernah mereka amati sebelumnya. Temuan ini menantang model kimia atmosfer planet yang selama ini berlaku. Keunikan tersebut menjadikan planet ini objek kunci untuk memahami evolusi kimia planet ekstrem.

Orbit Sangat Dekat dan Bentuk Tidak Lazim

Salah satu karakteristik paling mencolok dari exoplanet PSR J2322-2650b adalah jarak orbitnya yang sangat dekat dengan pulsar. Planet ini hanya berjarak sekitar satu juta mil atau 1,6 juta kilometer dari bintang induknya. Sebagai perbandingan, jarak Bumi ke Matahari mencapai sekitar 150 juta kilometer.

Baca Juga: Planet Pengembara Cha 1107-7626 Menyerap Banyak Materi per Detik

Orbit yang sangat rapat ini menyebabkan satu tahun planet hanya berlangsung sekitar 7,8 jam waktu Bumi. Periode orbit yang singkat ini menciptakan gaya pasang surut ekstrem. Gaya tersebut menarik planet hingga berubah bentuk menjadi lonjong menyerupai lemon.

Model variasi kecerahan planet menunjukkan distorsi struktur akibat gravitasi pulsar. Bentuk tidak simetris ini jarang ada pada planet raksasa gas. Fenomena tersebut memberikan bukti langsung dampak gravitasi ekstrem pada morfologi planet.

Awan Jelaga dan Dugaan Hujan Berlian

Menurut perkiraan, atmosfer exoplanet PSR J2322-2650b juga mengandung awan jelaga karbon. Karbon dalam bentuk molekuler dapat mengembun di lapisan atmosfer tertentu. Proses ini membentuk partikel gelap yang melayang di udara planet.

Di bagian interior planet, tekanan juga kemungkinan besar sangat tinggi. Dalam kondisi tersebut, karbon berpotensi mengkristal menjadi berlian. Para ilmuwan menduga kristal ini dapat turun ke bagian dalam planet sebagai hujan berlian.

Hipotesis ini didukung oleh model fisika tekanan tinggi yang telah diuji di laboratorium. Meskipun belum terkonfirmasi secara langsung, kemungkinan ini memperkaya daftar fenomena ekstrem pada planet tersebut. Konsep hujan berlian menambah daya tarik ilmiah objek ini.

Teka-Teki Pembentukan Planet

Asal-usul PSR J2322-2650b masih menjadi misteri besar bagi para astronom. Mekanisme pembentukan planet konvensional sulit menjelaskan atmosfer yang sangat kaya karbon. Proses pengikisan bintang pendamping oleh pulsar juga tidak sepenuhnya sesuai dengan komposisi yang teramati.

Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa karbon murni dapat terbentuk dari kristalisasi campuran karbon dan oksigen. Kristal karbon yang lebih ringan diduga naik ke lapisan atas dan bercampur dengan helium. Namun, masih belum ada yang mengetahui proses menghilangkan oksigen dan nitrogen dari sistem ini.

Baca Juga: Ketahui Penemu Planet Pluto dan Sejarahnya

Butuh penelitian lanjutan untuk mengungkap sejarah exoplanet PSR J2322-2650b ini. Teleskop James Webb memberikan fondasi data yang sangat berharga. Data tersebut menjadi dasar penting untuk studi lanjutan. Dengan observasi tambahan, planet PSR J2322-2650b ini berpotensi mengubah pemahaman tentang batas antara planet dan sisa bintang mati. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |