Sebelum mendirikan sholat berjamaah, biasanya imam akan mengimbau jamaah untuk merapatkan dan meluruskan shaf. Merapatkan dan meluruskan shaf merupakan bagian dari menyempurnakan ibadah sholat. Terdapat beberapa hadits meluruskan shaf yang menjadi dasar pelaksanaan perintah ini.
Baca Juga: Hadits Tentang Fitrah Manusia Lengkap dengan Kandungannya
Hadits Meluruskan Shaf dan Artinya
Pertama, hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
Dalam hadits tersebut, Rasulullah menjelaskan bahwa lurusnya shaf termasuk bagian dari menyempurnakan sholat.
Kedua, hadits riwayat an Nasai yang berbunyi:
Ketiga, hadits meluruskan shaf yang merupakan riwayat Ahmad. Adapun bunyi haditsnya adalah sebagai berikut.
Fadhilah Meluruskan Shaf
Meluruskan shaf merupakan perintah Rasulullah SAW. Kita akan mendapatkan banyak keutamaan dengan mengikuti perintah Rasul ini. Diantara fadhilahnya adalah sebagai berikut.
1. Meluruskan Shaf Adalah Kesempurnaan Sholat
Hal ini sebagai tercantum dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim di atas.
2. Allah dan Malaikat Bersholawat
Allah SWT dan malaikat bershalawat atas orang yang meluruskan shaf dan merapatkannya serta mengangkatnya satu derajat. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah:
3. Menyambung Hubungan antar Sesama Muslim
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Abu Dawud yang berbunyi:
Hadits tersebut menerangkan, bahwa orang yang merapatkan shaf dan menyambungnya, maka Allah Ta’ala akan menyambung hubungan antara sesama kaum muslimin. Sebaliknya, Allah akan memutuskan hubungan siapa saja yang memutus shaf.
4. Meluruskan Shaf itu Mengumpulkan Hati, Sehingga Tidak Berselisih
Lurusnya shaf adalah sebab terikatnya hati orang-orang yang sholat. Dan bengkoknya shaf dapat menyebabkan berselisihnya hati mereka. Dari Abu Mas’ud radhiallahu’anhu, ia berkata:
Cara Meluruskan Shaf
Selain mempelajari hadits meluruskan shaf, perlu juga tahu bagaimana cara menerapkannya. Meluruskan shaf berarti mengatur shaf agar tidak ada jamaah yang terlalu maju ataupun terlalu mundur.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsamin memberikan penjelasan mengenai maksud dari lurusnya shaf, yakni dengan meluruskan mata kaki bukan meluruskan jari-jari. Karena mata kaki tepat berada di bawah betis dan betis berada di bawah paha yang menjadi tumpuan badan.
Sedangkan, terkadang ukuran jari jemari setiap orang berbeda-beda sehingga tidak bisa kita jadikan ukuran lurusnya shaf.
Dalam riwayat an-Nasa’i disebutkan bahwa maksud dari lurusnya shaf dalam sholat berjamaah adalah dengan meluruskan pundak satu sama lain dan rapatnya shaf adalah tidak ada celah antara jamaah satu dengan yang lain dengan menyesuaikan kebutuhan jamaah dalam melakukan gerakan sholat.
Baca Juga: Hukum Bepergian di Hari Jumat Menurut Hadits dan Para Ulama
Meluruskan dan merapatkan shaf shalat tidak boleh sampai membuat posisi sholat menjadi tidak nyaman terlebih hingga menyakiti jamaah di sebelahnya.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits riwayat Ahmad bahwa dalam meluruskan dan merapatkan shaf sholat juga dianjurkan untuk berlemah lembut dengan saudara yang artinya jangan terlalu rapat sehingga menyulitkan dalam melakukan gerakan sholat.
Hukum Meluruskan Shaf
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa merapatkan shaf hukumnya sunnah. Adapun yang menganggapnya sebagai kewajiban adalah Ibnu Hazm, Imam Bukhari, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Asy-Syaukani. Mereka menganggap wajib dengan berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Nilai Pendidikan Islam dalam Perintah Meluruskan Sholat
Hadits meluruskan shaf bukan semata-mata perintah, namun juga mengandung nilai bagi umat muslim, seperti:
1. Keimanan Kepada Allah dan Rasul serta Ketaatan Kepada Pemimpin
Perintah meluruskan dan merapatkan shaf merupakan perintah yang bersumber dari hadits Nabi. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk taat dan patuh terhadap perintah tersebut.
2. Mendidik Persatuan dan Kesatuan Umat
Secara filosofis, ungkapan meluruskan dan merapatkan shaf bukan hanya sekadar arahan untuk merapatkan dan meluruskan barisan secara fisik ketika sholat, namun juga memiliki makna tetap menjaga keutuhan dan kebersamaan serta suasana batin masyarakat setelah sholat.
3. Kepedulian Terhadap Sesama
Sebelum melaksanakan sholat berjamaah, Imam dianjurkan menghadap ke arah makmum untuk menghimbau agar makmumnya merapatkan serta meluruskan shafnya. Imam juga perlu memastikan shaf jamaahnya apakah sudah rapat dan lurus.
Hal ini memberikan pelajaran mengenai kepedulian terhadap sesama.
4. Meningkatkan Kualitas Sholat Berjamaah
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa lurus dan rapatnya shaf termasuk bagian dari kesempurnaan sholat. Apabila sholat kita sempurna, maka sudah tentu akan meningkatkan kualitas sholat kita.
Baca Juga: Hadits tentang Ridho Orang Tua dan Berbakti pada Keduanya
Meluruskan shaf merupakan perintah dari Rasulullah. Sesuai dalam hadits meluruskan shaf, Apabila shaf sholatnya tidak lurus, maka bisa menjadi pertanda sholatnya tidak sempurna. Maka sebagai seorang muslim berkewajiban untuk taat dan patuh sebagai bentuk konsekuensi keimanan kepada Allah dan Rasulullah. (R10/HR-Online)