Hewan yang Hidup Menyendiri, Ada Macan Tutul Hingga Koala

Hewan yang hidup menyendiri ternyata beragam, lho. Sebagai makhluk sosial, banyak hewan yang memilih hidup dalam kelompok demi kelangsungan hidup mereka. Namun, ada beberapa spesies yang justru lebih memilih kehidupan soliter di alam liar.

Hewan-hewan ini tidak terlalu bergantung pada interaksi sosial dengan sesama individu dari spesies yang sama dan lebih memilih menjalani kehidupan secara mandiri.

Baca Juga: Alasan Rusa Mematahkan Tanduknya, Ternyata Karena Hal Ini

Mulai dari mamalia besar hingga reptil dan burung, berbagai spesies yang memilih hidup sendiri menunjukkan bahwa pola perilaku ini dapat ditemukan di berbagai kelompok hewan.

Hewan yang Hidup Menyendiri, Cari Tahu Bersama-sama, Yuk!

Apakah Anda sudah mengenal hewan soliter? Binatang soliter adalah hewan yang lebih memilih hidup menyendiri. 

Setiap hewan memiliki cara bertahan hidup yang berbeda-beda. Ada yang hidup dalam kelompok, ada pula yang memilih untuk hidup sendiri. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis hewan yang tergolong soliter.

Hewan soliter umumnya hanya berinteraksi dengan sesama spesiesnya pada waktu-waktu tertentu, seperti saat musim kawin atau ketika merawat anak-anaknya. Lalu, hewan apa saja yang termasuk dalam kelompok soliter? 

Berdasarkan berbagai sumber, berikut penjelasan yang bisa menjadi tambahan pengetahuan dan edukasi bagi kita semua.

1. Macan Tutul

Macan tutul yang merupakan kerabat kucing besar adalah hewan karnivora soliter yang hanya berkumpul saat musim kawin dan membesarkan anak. Setelah dewasa, macan tutul meninggalkan anaknya agar hidup mandiri. 

Seperti kucing lainnya, macan tutul bersifat nokturnal. Mereka menandai wilayahnya dengan urin, kotoran, dan cakaran pohon, serta menjaga wilayah tersebut dengan agresif. 

Salah satu variannya adalah macan kumbang yang sebenarnya satu spesies dengan corak berbeda. Macan kumbang yang hidup di hutan tropis lebat memiliki warna hitam gelap, terkenal sebagai “Black Panther.”

2. Sloth

Sloth terkenal sebagai hewan yang bergerak sangat lambat. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk hidup menyendiri di atas pohon.

Menurut A-Z Animals, sloth dapat tidur hingga 15 jam setiap harinya. Untuk mencari makan, hewan yang hidup menyendiri ini mengonsumsi daun-daun yang ada di pohon.

Di puncak pohon, sloth telah beradaptasi dengan gaya hidup yang terisolasi. Bulu lebat mereka membantu mereka tetap tersembunyi di antara dahan pohon. 

Dengan sedikitnya pemangsa yang mengancam dan jaraknya yang cukup jauh, sloth tidak perlu bergantung pada kelompok atau kawanan untuk perlindungan.

3. Panda Merah

Panda merah adalah hewan soliter dengan tubuh seukuran kucing yang endemik di hutan Himalaya. Meski kecil, panda merah dapat memakan hingga 4 kg bambu sehari untuk menghasilkan selulosa. 

Selain bambu, mereka juga makan buah, serangga, telur, akar, rumput, dan ikan. Hewan ini memiliki sifat teritorial, menandai wilayahnya dengan urin, kelenjar anal, dan aroma di telapak kakinya. 

Panda merah lebih suka hidup sendiri daripada berkumpul. Binatang ini memiliki wajah yang imut dan membuatnya sering disamakan dengan rakun.

4. Burung Hantu

Burung hantu jarang ditemukan berkumpul dalam kelompok. Biasanya, mereka hanya terlihat bersama secara kebetulan ketika berada di tempat yang sama.

Secara umum, burung hantu adalah hewan yang sangat soliter. Kebiasaan aktif di malam hari dan keterampilan berburu yang dimiliki membuat mereka lebih memilih untuk mengandalkan diri sendiri.

Hewan yang hidup menyendiri ini umumnya hanya berkumpul dengan sesama burung hantu saat musim kawin, di luar itu mereka cenderung hidup sendiri.

5. Tarantula

Tarantula adalah laba-laba besar yang berbulu dan dikenal sebagai predator nokturnal yang berbahaya. Mereka memangsa berbagai jenis serangga, kadal kecil, katak, hingga ular.

Baca Juga: Binatang yang Berlendir, Berikut Beberapa Contohnya

Sebagian besar waktu, tarantula lebih memilih untuk menyendiri, baik itu dengan bersembunyi di dalam liang atau berburu mangsa hanya pada malam hari.

6. Ular King Kobra

King kobra adalah ular soliter yang terkenal dengan bisa mematikan. Ular ini hidup mengembara sendirian untuk mencari mangsa dan membangun sarang di hutan. 

Tempat favorit hewan yang hidup menyendiri ini meliputi area sekitar pohon bambu, tepi sungai, tempat lembab, dan dedaunan kering. Dengan panjang mencapai 6 meter, king kobra dijuluki ular paling berbahaya di dunia.

Karena ular tersebut memiliki empat jenis racun mematikan yang dapat melumpuhkan mangsa, termasuk manusia. Jika bertemu king kobra, sebaiknya hindari mengusik dan segera menjauh untuk keselamatan.

7. Penyu

Penyu adalah hewan yang tidak memerlukan teman untuk hidup dengan bahagia dan sehat. Meskipun bergerak lambat, penyu dilengkapi dengan cangkang yang berfungsi sebagai perlindungan, memungkinkan mereka hidup secara mandiri.

Untuk menghindari predator saat sendirian, banyak penyu yang memiliki kemampuan untuk menahan napas dalam waktu yang lama. Hal ini memungkinkan mereka bertahan di bawah air lebih lama dan jauh dari ancaman predator.

8. Koala

Koala, hewan asli Australia adalah makhluk soliter yang populer sebagai “pemalas” karena mampu tidur 18-22 jam sehari. Mereka hanya bangun untuk mencari makanan, yakni daun kayu putih dari wilayah tempat tinggalnya, karena koala sangat pemilih soal makanan. 

Selain itu, koala juga pandai berenang untuk mencari pohon baru sebagai tempat tinggal. Uniknya, seperti kanguru, koala memiliki kantong untuk menyimpan anaknya yang berukuran kecil, sebesar kacang. Meskipun tampak menggemaskan, gaya hidup koala sangat bergantung pada pohon dan lingkungan tempat tinggalnya.

Seperti halnya manusia, bagi hewan-hewan tersebut, hidup menyendiri memberikan kenyamanan dan keuntungan tersendiri. Salah satu manfaatnya adalah mereka tidak perlu berbagi sumber daya atau makanan dengan hewan lain yang memungkinkan mereka untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan. 

Baca Juga: Hewan yang Berumur Panjang di Dunia, Ada yang Hidup Abadi

Selain itu, hidup soliter juga membuat mereka kurang terlihat oleh pemangsa. Sehingga berbagai hewan yang hidup menyendiri tersebut dapat mengurangi risiko serangan dibandingkan jika mereka hidup dalam kelompok. (R10/HR-Online)