Kandungan Al Quran Surat Al Maun Ayat 3, Ketahui Maknanya

3 days ago 11

Kandungan surat Al Maun ayat 3 sudah semestinya jadi pelajaran bagi umat Islam. Surat Al Maun adalah salah satu surat dalam Al Quran yang memiliki makna dan kandungan penting. Pada ayat ketiganya, surat ini mengisahkan tentang karakteristik orang-orang yang mendustakan agama.

Baca Juga: Kandungan Surat Yasin Ayat 40, Fenomena Alam Semesta

Kandungan Surat Al Maun Ayat 3, Orang yang Mendustakan Agama

Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa yang terkandung dalam surat Al Maun ayat ketiga ini, penting untuk kita ketahui bahwa surat ini terdiri dari 7 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Surat Al Maun turun setelah Surat At-Takatsur. 

Nama “Al-Maun” sendiri diambil dari kata Al Maa’uun yang terdapat pada ayat terakhir (ayat 7), yang berarti barang-barang yang bermanfaat. Pada ayat 2, Surat Al Maun menjelaskan bahwa salah satu ciri orang yang tergolong mendustakan agama adalah mereka yang menghardik anak yatim

Sementara itu, ayat 3 menyebutkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang tidak mau memberikan makanan kepada fakir miskin. Dalam Islam, terdapat perintah untuk saling membantu. 

Terutama kepada mereka yang lebih membutuhkan, seperti fakir miskin. Oleh karena itu, ayat 2 dan 3 Surat Al Maun menegaskan bahwa menelantarkan fakir miskin dan enggan membantu mereka merupakan ciri orang-orang yang mendustakan agama..

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ

Artinya: “(Dan) tidak mendorong untuk memberi makan orang miskin.” (QS. Al Maun : 3)

Tafsiran

Kandungan surat Al Maun ayat 3 ini menjelaskan bahwa seseorang yang mendustakan agama tidak hanya enggan memberikan makanan kepada orang miskin saja. Akan tetapi juga tidak mendorong orang lain untuk melakukannya. 

Hal ini menunjukkan kurangnya rasa peduli dan empati terhadap kebutuhan orang-orang yang kekurangan. Terutama mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Jika seseorang bahkan tidak berupaya menggerakkan orang lain untuk membantu, maka sangat kecil kemungkinannya ia sendiri, dengan sifat kikir dan kecintaannya terhadap harta, akan tergerak untuk melakukannya. 

Ayat ini menekankan pentingnya sifat peduli dan dorongan aktif untuk membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Penegasan Allah SWT

Allah SWT menegaskan lebih lanjut mengenai sifat orang-orang yang mendustakan agama, yaitu mereka tidak mengajak orang lain untuk membantu atau memberikan makanan kepada orang miskin. Ketika seseorang tidak berusaha mendorong orang lain untuk membantu, itu mencerminkan bahwa ia sendiri pun enggan melakukannya.

Dari keterangan ini, jika seseorang tidak mampu membantu secara langsung, setidaknya ia dianjurkan untuk menggerakkan atau mendorong orang lain agar melakukan kebaikan tersebut. Kandungan surat Al Maun ayat 3 ini memberikan pengajaran sekaligus peringatan kepada umat Islam.

Agar umat Islam senantiasa peduli dan membantu sesama, khususnya mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin. Ajaran ini menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial yang menjadi bagian penting dalam kehidupan beragama.

Baca Juga: Kandungan Surat Al a raf Ayat 26 Tentang Taqwa Pakaian Terbaik

Perilaku Pendusta Agama

Dalam buku Ensiklopedia Tasawuf karya Imam Al-Ghazali, salah satu contoh riya adalah ketika seseorang sengaja memperbanyak sholat sunnah di hadapan orang lain dengan tujuan agar dipuji sebagai orang saleh. 

Riya merupakan salah satu ciri dari sifat orang munafik, yang beramal bukan untuk Allah, melainkan untuk mendapatkan pengakuan dari manusia. Perbuatan riya ini termasuk dalam golongan dosa yang akan membawa celaka bagi pelakunya, terutama di akhirat nanti.

Makna Secara Menyeluruh

Surat Al Maun secara mendetail membahas sifat-sifat orang yang mendustakan agama. Surat ini menyinggung mereka yang bersikap riya, menghardik anak yatim, tidak peduli terhadap orang miskin, lalai dalam beribadah, dan enggan meminjamkan barang-barang yang bermanfaat kepada orang lain. 

Intinya, surat Makkiyah ini menekankan bahwa ibadah ritual saja tidak cukup jika tidak disertai dengan amal sosial yang nyata.

Penerapan Surat Al-Maun

Kata Al-Maun dapat kita artikan sebagai bentuk zakat wajib atau barang berguna yang dimanfaatkan bersama. Dalam Islam, harta yang sudah mencapai nisab dan haul (satu tahun) wajib kita keluarkan zakatnya. Zakat ini bertujuan untuk memberdayakan orang-orang yang memiliki potensi tetapi terhalang oleh berbagai kendala.

Selain zakat, penerapan surat Al Maun juga dapat kita lakukan dengan tindakan sederhana seperti berbagi makanan kepada yang membutuhkan. Jika memiliki makanan berlebih, sebaiknya berikan kepada orang lain daripada membiarkannya membusuk dan terbuang. 

Allah SWT tidak menyukai tindakan mubazir atau boros ini, sebagaimana yang tertera dalam Surat Al-Isra ayat 27:

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 27)

Dengan menerapkan nilai-nilai dari Surat Al Maun dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim dapat terhindar dari dosa-dosa yang menyebabkan seseorang tergolong sebagai pendusta agama. 

Baca Juga: Kandungan Surat Yusuf Ayat 28 Tentang Fitnah Besar Perempuan

Nah, demikian tadi kurang lebihnya isi kandungan surat Al Maun ayat 3. Amal sosial dan kepedulian terhadap sesama menjadi inti dari ajaran surat ini. Surat ini mengajarkan pentingnya membantu orang lain dengan ikhlas dan menjauhkan diri dari sifat kikir, riya, dan boros. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |