Kisah cicak di gua Tsur jadi asal-usul kenapa Nabi Muhammad SAW membenci hewan tersebut. Rupanya hewan ini pernah hampir mencelakakan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, ada perintah bagi umat muslim untuk membunuh hewan tersebut tanpa menyiksanya.
Baca Juga: Kisah Abu Hurairah dan Kucing, Kasih Sayang Pada Semua Makhluk Allah
Umat muslim pun jangan sampai melewatkan bagaimana kisahnya. Dengan memahaminya, sama saja telah berupaya untuk mempelajari sejarah Islam. Untuk mengetahuinya, langsung saja simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Kisah Cicak di Gua Tsur Saat Zaman Rasulullah
Pada saat Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah, menyempatkan untuk bertemu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Keduanya lantas menuju Gunung Tsur untuk istirahat sekaligus bersembunyi dari kejaran Kaum Quraisy.
Sesampainya di gunung lantas berencana untuk memasuki guanya. Namun sebelum Rasulullah SAW masuk ke dalam gua, Abu Bakar Ash-Shiddiq RA mendahuluinya untuk membersihkan bagian dalamnya terlebih dulu.
Hal ini tidak lain karena Abu Bakar Ash-Shiddiq RA cinta dan peduli dengan keselamatan Rasulullah SAW. Dengan membersihkan bagian dalam tersebut, Nabi Muhammad SAW terhindar dari gangguan hewan buas maupun hal berbahaya lainnya.
Sayembara Menangkap Rasulullah SAW
Dalam kisah cicak di gua Tsur, kaum Quraisy juga melakukan rapat besar. Tujuan rapat tersebut ialah menangkap Rasulullah SAW.
Dalam upaya menangkap Rasulullah SAW, kaum Quraisy menggandeng para ahli yang mampu mencari jejak. Kaum Quraisy juga mengadakan sayembara dengan memberikan hadiah kepada siapapun yang mampu menangkap Rasulullah SAW.
Tidak tanggung-tanggung karena hadiahnya berupa 100 ekor unta. Seiring berjalannya waktu, sayembara tersebut terdengar sampai di telinga Rasulullah SAW
Kehidupan Rasulullah SAW di Gua
Di hari pertama tinggal di gua, Rasulullah SAW dan abu Bakar Ash-Shiddiq RA mengetahui tentang sayembara dari Abdullah serta Asma. Tidak lain ialah anak Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.
Sang anak mengantarkan perbekalan pada Rasulullah SAW dan ayahnya. Sebenarnya di hari pertama dan kedua terbilang aman. Akan tetapi, tidak untuk hari ketiga.
Suara Cicak Membahayakan Rasulullah SAW
Di hari ketiga dalam kisah cicak, ada sejumlah pengejar yang tiba di gua Tsur setelah mengikuti jejak kaki Rasulullah SAW. Akan tetapi, mereka kebingungan karena jejak kakinya terhenti atau terputus.
Oleh karena itu, tak sedikit yang beranggapan Rasulullah SAW ada di dalamnya. Apalagi setelah mendengar suara cicak di dalam gua yang menyita perhatian mereka.
Hewan yang Membantu Rasulullah SAW
Saat mendengar suara cicak, para pengejar berupaya masuk ke dalam gua. Hal ini karena biasanya cicak bersuara karena ada orang di dekatnya. Terlebih lagi, suaranya cicak cukup keras.
Baca Juga: Kisah Nabi Syits, Putra Adam yang Diperintah Berdakwah dan Memerangi Qabil
Untung saja, bantuan Allah SWT datang. Allah SWT mengirim laba-laba untuk membuat sarang di depan gua.
Selain itu, Allah SWT juga memberi pertolongan dengan mengirim burung merpati yang tengah mengerami telurnya tepat di pintu gua. Niatan buruk cicak tadi pun terselamatkan oleh hewan-hewan tersebut atas seizin Allah SWT.
Pengejar tidak jadi masuk ke dalam gua karena ada banyak jaring laba-laba. Lalu ketika mengintip ke dalam, burung merpati langsung berterbangan dan di bawahnya ada banyak telur.
Dalam kisah cicak di gua Tsur, mereka pun mengira bahwa tidak mungkin ada orang yang masuk ke dalam gua. Jikalau pun Rasulullah SAW maupun sang sahabat masuk ke gua, sudah pasti telur burungnya pecah dan sarang laba-labanya juga hancur.
Pada akhirnya, pengejar meninggalkan tempat tersebut. Saat mengalami peristiwa tersebut, Rasulullah SAW tidak merasa cemas maupun takut karena yakin dengan pertolongan Allah SWT.
Perintah Membunuh Cicak Tanpa Menyiksa
Karena kisah di gua Tsur tersebut, ada perintah untuk membunuh cicak tanpa menyiksanya. Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyebut bahwa siapa saja yang membunuh cicak dalam sekali pukulan, maka mendapatkan 100 kebajikan.
Kemudahan untuk siapa saja yang membunuh cicak pada pukulan kedua, maka pahalanya kurang dari yang pertama. Sementara untuk siapapun yang memukul cicak lagi, maka pahalanya kurang dari yang kedua.
Baca Juga: Perjanjian Hilful Fudhul, Upaya Memerangi Ketidakadilan
Setelah simak uraian di atas, tentu bisa mengetahui bagaimana kisah cicak di gua Tsur. Ternyata hewan kecil ini pernah hampir membahayakan Nabi Muhammad SAW dan sang sahabat ketika bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy di tengah perjalanan hijrah. (R10/HR-Online)