Kisah Nabi Hanzhalah, Penakluk Burung Raksasa Pemakan Hewan dan Manusia

2 days ago 8

Kisah Nabi Hanzhalah kurang begitu familiar di telinga kita. Padahal, dalam sejarah Islam, nabi yang satu ini pernah hidup di masa Raja Zulkarnain. 

Meski namanya tidak tersemat dalam Al Quran, namun kaumnya yang bernama Ashabur Rasyi tertuang dalam Surat Al Qaaf ayat 12. 

Nama lengkap dari nabi ini adalah Hanzhalah bin Shafwan. Ia adalah nabinya Bani Israil yang merupakan keturunan dari Yahuda. 

Kehadiran Nabi Hanzhalah ke kaumnya sebagai utusan Allah karena mereka masih menyembah berhala. Di antara yang mereka sembah adalah pohon besar bernama Sanobar Yafith.

Diketahui, pohon tersebut adalah jenis tanaman yang ditanam oleh anak Nabi Nuh yang bernama Yafith setelah peristiwa bencana badai topan. Lalu, pohon itu tumbuh besar dan menjadi salah satu sumber mata air bagi penduduk Kaum Ashabur Rasyi atau Rass. 

Karena memberikan banyak manfaat untuk kehidupan mereka, sehingga Kaum Rass menyembahnya dan sering membuat ritual khusus, termasuk menyembelih hewan dan membakarnya di sekitar pohon kehidupan itu. 

Kisah Nabi Hanzhalah Musnahkan Burung Raksasa

Berdasarkan kisah dari berbagai sumber, Kaum Rass tinggal di sekitar pegunungan yang bernama Falaj. Di sana, terdapat burung yang ukurannya sangat besar, bahkan ketika terbang bisa menutupi sinar matahari layaknya awan. Nama burung itu adalah Anqa. 

Selain ukurannya besar, cakarannya juga bisa membawa gajah yang mati ke sarangnya di Gunung Falaj. 

Awalnya, keberadaan burung tersebut hanya memakan ternak atau hewan-hewan yang sudah mati. Namun seiring berjalannya waktu, burung Anqa ini semakin beringas dan memangsa penduduk Kaum Rass, termasuk anak-anak. 

Mendapati kondisi yang semakin mencekam, Kaum Rass pun meminta bantuan kepada Nabi Hanzhalah untuk menyelesaikan persoalan itu. 

Sebagai seorang utusan Allah, Nabi Hanzhalah pun memanjatkan doa kepada Allah agar memusnahkan burung itu dan keturunannya. Doa itu pun terkabul dan seketika itu pula burungnya terbakar tanpa sisa. 

Dari kisah keberadaan Anqa ini, sebagian orang Arab tidak mempercayai keabsahan cerita ini. Mereka menilai ini hanya cerita karangan orang terdahulu. Meski begitu, banyak syair yang menggambarkan keberadaan burung Anqa itu. 

Sebagaimana kita ketahui, kebiasaan orang Arab kerap menceritakan sesuatu melalui sebuah syair. 

Murka Allah ke Kaum Rass

Kaum Rass meski pernah mendapatkan pertolongan karena Burung Anqa telah musnah dari muka bumi atas pertolongan Allah melalui doa Nabi Hanzhalah, namun tak membuat mereka berhenti menyembah berhala

Dalam kisah dakwah Nabi Hanzhalah kepada Kaum Rass, tidak ada satupun dari mereka yang mau ikut ajakan untuk beriman kepada Allah, kecuali seorang budak yang kulitnya begitu hitam.

Saking marahnya karena terus mendapatkan ajakan beriman, Kaum Rass berencana membunuh Nabi Hanzhalah dengan cara yang kejam, yakni memasukkan ke dalam sumur dan menutupnya dengan batu berukuran besar. 

Benar saja, rencana mereka berhasil menangkap dan membuang nabi ke dalam sumur buatan itu. Harapannya, Nabi Hanzhalah akan mati secara perlahan karena lapar dan haus.

Namun, budak hitam yang beriman kepada Allah itu memberikan pertolongan, yakni selalu memberi makanan dan minuman usai melakukan pekerjaan mencari kayu bakar di hutan. 

Ia berusaha memberi makan Sang Nabi dengan cara membuka penutup sumur itu.

Suatu ketika, usai mencari kayu seperti biasanya, tiba-tiba ia merasa lelah dan mengantuk luar biasa. Sehingga ia pun tiduran sekedar untuk melepas lelah. 

Namun siapa sangka, berdasarkan berbagai kisah, budak itu tertidur sampai 7 tahun. Karena itu, ia tidak sempat lagi memberikan makan Nabi Hanzhalah yang masih di dalam sumur. 

Ketika dia bangun lagi dan hendak memberikan makanan seperti biasa ke Nabi Hanzhalah, alangkah terkejutnya keberadaan Sang Nabi sudah tidak di dalamnya. 

Ternyata, selama ia tertidur lama itu, Allah SWT memberikan azab kepada Kaum Rass. Sebagian dari mereka yang beriman mengeluarkan Nabi Hanzhalah dari sumur itu. 

Berdasarkan keterangan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW, budak yang pertama kali masuk surga adalah budak yang berkulit hitam tersebut yang menolong Nabi Hanzhalah. 

Dari kisah Nabi Hanzhalah ini semoga kita bisa mengambil hikmahnya, salah satunya adalah selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita. (Muhafid/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |