Menteri Kehutanan Raja Juli Dikritik Terkait Rencana Alih Fungsi Hutan

3 weeks ago 12

Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, melontarkan kritik keras terhadap pernyataan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Pasalnya, Raja Juli dengan enteng menyebut masyarakat tidak perlu takut dengan rencana alih fungsi hutan untuk ketahanan pangan dan energi. 

Menurut Firman, pernyataan Menteri Kehutanan Raja Juli tersebut berisiko menjadi salah tafsir dan mengancam keberlanjutan lingkungan.  

“Inilah akibat dari menteri kehutanan yang tidak memahami filosofi hutan dan kehutanan. Saya meminta pejabat eselon I dan II di Kementerian Kehutanan untuk mengingatkan menterinya agar lebih bijak,” ujar Firman, Sabtu (4/1/2025).  

Baca juga: Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Pilkada 2024 Tidak Jadi Bulan Februari, Kenapa?

Selanjutnya, Firman menegaskan bahwa swasembada pangan memang penting, tetapi pelaksanaannya harus melalui mekanisme yang tidak merusak lingkungan. Ia menilai, alih fungsi hutan untuk tanaman hortikultura, singkong, atau tebu adalah langkah yang tergesa-gesa dan berpotensi merusak kelestarian hutan.  

“Meningkatkan produksi pangan tidak harus mengorbankan hutan. Extensifikasi bukan solusi, kita butuh inovasi intensifikasi yang lebih ramah lingkungan,” kata Firman.  

Dukungan Tren Teknologi Hijau

Sebagai solusi, Firman mendukung tren teknologi hijau yang sering diangkat Presiden Prabowo Subianto, seperti pertanian vertikal dan carbon trade. 

Menurutnya, pendekatan berbasis teknologi ini dapat menjadi solusi berkelanjutan tanpa mengorbankan ekosistem hutan. 

“Alih-alih fokus pada deforestasi, kita seharusnya mengembangkan teknologi yang mendukung ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” imbuh Firman.  

Secara khusus, Firman mengaku prihatin dengan rencana pemerintah yang menurutnya akan mengalihfungsikan sekitar 20 juta hektare lahan hutan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.

Ia menyebut langkah ini sebagai ancaman besar bagi hutan yang seharusnya menjadi sumber kehidupan generasi mendatang.  

“Apakah tidak ada cara lain selain merusak hutan? Saya sedih melihat kebijakan seperti ini, terutama ketika keberadaan hutan sangat penting untuk melawan perubahan iklim,” tegas Firman.  

Firman menambahkan, hutan memainkan peran kunci dalam mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah, terutama Menteri Kehutanan Raja Juli, lebih mengedepankan kebijakan mempertahankan kelestarian hutan demi masa depan.  

“Kita dan khususnya Menteri Kehutanan Raja Juli harus melihat hutan sebagai solusi, bukan sebagai penghalang. Mengorbankan hutan berarti menghancurkan masa depan kita sendiri,” pungkas Firman. (Feri Kartono/R6/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |