Omzet Sapahati Poktan Kota Banjar Capai Rp500 Juta

1 month ago 22

harapanrakyat.com,- Omzet kelompok tani (poktan) dalam program Sapahati (Selasa Pasar Hasil Tani) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Jawa Barat, mencapai Rp500 juta lebih dalam setahun. Program ini memang menjadi ajang berburu cuan untuk pemasaran produk-produk hasil pertanian petani.

Baca Juga: PAD Sektor Pajak Hotel dan Restoran Belum Optimal, Anggota DPRD Kota Banjar Sarankan Begini

Salah satu produk hasil pertanian yang dijual dalam pasar tani tersebut yaitu jeruk Bali produk milik Kelompok Tani (Poktan) Lestari, Desa/Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

Ketua Poktan Lestari, Sutono, mengatakan, buah jeruk Bali yang dipasarkan tersebut berasal dari para petani yang ada di wilayah Langensari.

Jeruk tersebut memiliki keunggulan tersendiri yaitu rasanya yang manis karena dalam proses perawatannya menggunakan pupuk organik. 

Jeruk tersebut dibawa ke pasar tani dengan harapan laku terjual. Selain itu, supaya produk pertanian tersebut bisa lebih dikenal oleh masyarakat.

“Jeruk Bali ambil dari petani-petani. Rasanya sangat manis. Saya jual satu buah itu Rp25 ribu,” kata Sutono kepada wartawan saat acara Sapahati di lingkungan Perkantoran Purwaharja, Selasa (24/12/2024).

Omzet Sapahati Poktan Kota Banjar Tahun 2024 500 Juta

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Yeti Sukmayati, mengatakan, kegiatan Selasa Pasar Hasil Tani (Sapahati) pemasaran produk petani tersebut merupakan yang terakhir di tahun 2024.

Berdasarkan hasil rekapitulasi, omzet atau perputaran uang dalam gelaran pasar tani tersebut mencapai Rp18.932.500 dengan beragam produk hasil pertanian yang dipasarkan oleh Kelompok Tani atau Poktan.

Adapun gelaran pasar tani untuk tahun 2024 berjalan sebanyak 9 kali dengan omzet paling banyak mencapai Rp106 juta lebih pada bulan Maret lalu. Sedangkan omzet paling kecil yaitu Rp18 juta.

“Perputaran uang atau omzet penjualan para petani untuk kegiatan pasar tani hari ini mencapai Rp18 juta. Untuk akumulasi dalam satu tahun kegiatan mencapai Rp547 juta lebih,” kata Yeti.

Lebih lanjut ia mengatakan, pasar hasil tani yang diagendakan setiap bulan tersebut rencananya masih akan dilas pada tahun 2025 mendatang.

Menurutnya, kegiatan pasar hasil tani akan terus digencarkan karena sangat membantu memasarkan produk-produk hasil pertanian masyarakat Kota Banjar.

Baca Juga: Mendekati Nataru, Harga Telur dan Cabai di Pasar Banjar Merangkak Naik

“Untuk tahun depan rencananya kegiatan rutin bulanan pasar tani ini akan tetap kita laksanakan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |