Pangan Murah Bersubsidi di Kota Banjar Diserbu Warga, Sembako Habis Terjual

10 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Sejumlah pangan murah bersubsidi diserbu warga di Lingkungan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat. Warga rela antri berbelanja sejumlah komoditas kebutuhan pokok dengan harga murah di halaman Kantor Kecamatan Purwaharja, Kamis (17/7/2025).

Sejumlah kebutuhan pokok seperti beras pun habis terjual hanya dalam waktu kurang dari dua jam dibeli oleh warga yang telah menantikan Gerakan Pangan Murah tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Yoyon Cuhyon mengatakan, gerakan pangan murah ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jabar.

Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, DKP3 Kota Banjar Gelontorkan 18 Ton Beras Murah

Sejumlah komoditas yang dipasarkan merupakan produk dari para petani. Seperti beras dengan kuota 2,5 ton, telur, gula, terigu, minyak dan aneka sayuran serta bumbu dapur.

Pangan Murah Bersubsidi di Kota Banjar Bantu Stabilkan Harga Pasar

Sejumlah komoditas kebutuhan pokok yang dijual dalam gerakan pasar murah tersebut dijual dengan harga di bawah standar harga pasar. Karena mendapatkan subsidi dari pemerintah provinsi.

“Sampai sekitar pukul 09.00 WIB semua komoditas hampir 100 persen habis terjual. Tinggal beberapa sayur saja,” kata Yoyon kepada harapanrakyat.com.

Pihaknya akan mengusulkan kembali ke pemerintah provinsi untuk program gerakan pangan tersebut karena dapat membantu menstabilkan harga di pasar.

“Mudah-mudahan nanti bisa kita agendakan. Rencana kita juga akan mengusulkan lagi ke provinsi untuk program gerakan pangan murah ini,” kata Yoyon Cuhyon.

Baca Juga: Beras Murah Jadi Incaran Warga, 2,5 Ton Ludes Terjual Saat Gerakan Pangan Murah di Kota Banjar

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjar, Supriana mengatakan, gerakan pengan murah bersubsidi ini merupakan upaya pemerintah dalam menguatkan program ketahanan pangan. Sekaligus membantu memasarkan produk petani.

Menurutnya, warga cukup antusias belanja di pasar murah karena harga komoditas yang dijual berada di bawah harga pasar, dengan selisih harga Rp 2.000. Terlebih beras yang dijual dari petani lokal.

“Sembako ini kebutuhan pokok masyarakat. Meski selisih hanya 2.000 rupiah, itu sangat membantu dan bermakna buat mereka,” kata Supriana. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |