Partisipasi Pemilih di Pilkada Kota Banjar Cuma 71 Persen, KPU Sebut Gegara Gen Z Enggan ke TPS

1 month ago 22

harapanrakyat.com,- Partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Banjar, Jawa Barat cuma 71 persen. Hal itu terungkap usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Jawa Barat, telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pilkada serentak untuk Pemilihan Gubernur Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Selasa (3/12/2024).

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara terungkap partisipasi pemilih di Pilkada Kota Banjar turun drastis dari 80,47 persen saat pemilu 2024 menjadi 71,45 persen.

Baca Juga: Rekapitulasi Pilkada Kota Banjar: Paslon 03 Unggul, Saksi Paslon 02 Enggan Tanda Tangan Berita Acara

Jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Kota Banjar berdasarkan surat suara terpakai hanya 110.554. Sementara daftar pemilih tetap (DPT) yaitu 154.425 pemilih. Ini berarti terdapat 43.871 warga yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Ketua KPU Kota Banjar, Muhammad Mukhlis, mengatakan, berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara surat suara terpakai jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di Pilkada serentak 110.554 pemilih.

Menurutnya partisipasi pemilih di Pilkada ini jika dihitung secara persentase mengalami penurunan sekitar 9 persen. Angka ini apabila dibandingkan dengan partisipasi pemilih saat Pemilu 2024.

“Partisipasi pemilih 71 persen sekian. Jadi untuk Pilkada ada penurunan partisipasi pemilih sekitar 9 persen dibandingkan saat Pemilu,” kata Mukhlis kepada wartawan usai rapat pleno di Hotel Mandiri.

Fakto Penyebab Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Kota Banjar

Lanjutnya menyebut sejumlah faktor yang menjadi penyebab turunnya angka partisipasi masyarakat di pilkada serentak salah satunya karena banyak pemilih dari generasi Z yang enggan datang ke TPS.

Pemilih dari segmen gen Z sendiri menurutnya cukup banyak mencapai 30 persen. Kemudian, masyarakat banyak yang apatis dan kurang antusias terhadap kontestasi Pilkada serentak 2024.

KPU Kota Banjar sendiri, lanjutnya, selama masa tahapan telah melakukan sosialisasi terkait Pilkada secara masif kepada masyarakat dari mulai tingkat kota sampai desa/kelurahan.

“Faktor pertama itu segmen pemilih gen Z yang memang tidak mau datang ke TPS. Kedua kemungkinan masyarakat banyak yang apatis terhadap Pilkada,” katanya.

Meskipun demikian, pihaknya akan menjadikan turunnya partsisiapasi pemilih di Pilkada serentak tersebut sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan Pemilu di masa yang akan datang.

Baca Juga: Viral Video Dugaan Money Politics, Bawaslu Kota Banjar Tidak Temukan Bukti Cukup

“KPU sendiri sudah melakukan sosialisasi dari tingkat Kecamatan sampai tingkat desa/kelurahan. Kita akan jadikan evaluasi untuk ke depan meningkatkan partisipasi masyarakat,” ucapnya. (Muhlisin/R7/HR-Onlinee/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |