Pemulangan Hambali Khawatir Bangkitkan Paham Terorisme, Yusril: Pemerintah Harus Adil!

5 days ago 9

harapanrakyat.com,- Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menanggapi kekhawatiran bangkitnya paham terorisme dengan adanya wacana memulangkan Hambali, mantan teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia bukan hanya memulangkan para tahanan Warga Negara Asing (WNA) ke negara masing-masing.

Pada saat yang sama, pemerintah juga mewacanakan kepulangan WNI yang menjadi tahanan di negara lain. Salah satu dalam wacana pemulangan tersebut adalah Hambali.

Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias Hambali saat ini berada di penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo. Mantan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) tersebut rencananya akan dipulangkan kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Setelah Pulangkan Narapidana Australia dan Filipina, Pemerintah Iran Juga Hubungi Indonesia?

Hanya saja, wacana kepulangan Hambali melahirkan ketakutan dan kekhawatiran tersendiri. Banyak yang khawatir kepulangan mantan pentolan JI tersebut akan membangkitkan kembali paham terorisme di tanah air.

Pemerintah Sudah Antisipasi Cegah Bangkitnya Paham Terorisme

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra pun tidak menutup mata mengenai kekhawatiran tersebut.

Meski begitu, Menko Yusril mengatakan bahwa pemerintah harus berperilaku adil kepada warga negaranya.

Ditemui awak media di kantornya pada Jumat (24/1/2025), Yusril menyebut pemerintah harus bersikap sama kepada warga Negara, meski memiliki pandangan maupun kepentingan berbeda.

“Kekhawatiran itu tentunya kita hargai. Tapi kita ini pemerintah, mau tidak mau harus memberi perhatian yang adil pada semua orang. Jangan karena dia teroris, dia warga negara kita, jangan kita biarkan di luar negeri, itu tidak bisa juga,” katanya.

Yusril menambahkan, pemerintah tetap harus melakukan hal yang sama. Walaupun mungkin punya perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, tapi tetap harus berlaku adil.

“Jadi jangan kebencian pada sekelompok orang lalu kalian tidak berlaku adil kepada mereka,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Narapidana Bali Nine Pulang, Australia Pastikan Hormati Hukum Indonesia

Mengenai munculnya paham terorisme, Yusril menyebut pemerintah sudah melakukan berbagai cara. Selain itu, ia juga memastikan JI sudah bertobat dan menyatakan kesetiaan kepada bangsa dan negara Indonesia.

“Pemerintah kita telah melakukan langkah-langkah persuasi untuk antisipasi semua itu, dan juga langkah-langkah pendekatan non-kepolisian,” jelas Yusril.

“Kita ketahui JI sudah bertaubat dan menyatakan tidak akan lagi melakukan kegiatan teroris, serta menyatakan setia kepada pemerintah Indonesia,” pungkasnya. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |