Penemuan Bulan Semu Baru Asteroid 2025 PN7

3 hours ago 5

Penemuan Asteroid 2025 PN7 di langit malam kembali menghadirkan sebuah kejutan baru. Baru-baru ini, para astronom mengumumkan kalau mereka telah mengidentifikasi adanya bulan semu baru yang mungkin tersembunyi di orbit Planet Bumi selama beberapa dekade.

Objek misterius ruang angkasa tersebut merupakan sebuah asteroid berukuran kecil dengan nama 2025 PN7. Astronom pertama kali mengamati asteroid tersebut menggunakan teleskop Pan-STARRS1 di Observatorium Haleakala, Maui, Hawaii, yakni pada tanggal 30 Juli 2025 lalu.

Baca Juga: Mengenal Asteroid Tipe M, Jenis Asteroid Paling Umum di Tata Surya

Asteroid 2025 PN7 Sulit Terdeteksi

Asteroid 2025 PN7 memiliki ukuran sekitar 19 meter saja. Ini sedikit lebih kecil daripada meteor Chelyabinsk yang meledak di Rusia pada tahun 2013 silam. Karena ukurannya yang kecil dan tingkat kecerahan magnitudo 26, asteroid ini sangat redup. Maka, tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. 

Sebagai perbandingan, bintang cerah Sirius memiliki magnitudo sekitar -1,5 dan bintang yang dapat terlihat tanpa teleskop biasanya tidak lebih dari magnitudo 6. Itu sebabnya asteroid ini dapat terhindar dari pengamatan selama beberapa dekade.

Kuasi-Bulan

Planetary Society menyebut kuasi-bulan sebagai “sihir gravitasi”. Dari perspektif manusia di Bumi, asteroid seperti 2025 PN7 terlihat seperti satelit alami yang mengorbit planet. Akan tetapi, sebenarnya tetap mengelilingi Matahari. 

Lintasannya hanya kebetulan bergerak seiring dengan orbit Bumi. Hal itu lantas membuatnya tampak seperti “bulan tambahan”. Jika dikonfirmasi sebagai kuasi-bulan, Asteroid 2025 PN7 akan bergabung dengan tujuh kuasi-bulan lainnya yang telah muncul.

Sementara itu, jika melacak asteroid ini selama satu tahun, mereka akan tampak berputar di sekitar Bumi. Meski begitu, asteroid ini tidak terikat secara gravitasi oleh Bumi, sebagaimana Bulan atau benda lain yang bisa disebut bulan mini. Area di mana gravitasi Bumi menjadi gaya utama yang terkenal sebagai Hill Sphere. 

Ruangan ini meluas hingga sekitar 1,5 juta kilometer (hampir satu juta mil). Bayangkan jika ada asteroid kecil yang melintasi area ini, maka bisa sementara tertangkap dan menjadi bulan mini.

Gerakan nyata dari kuasi-bulan di sekitar Bumi merupakan suatu kebetulan. Penyebabnya karena resonansi orbit. Sementara Bumi mengorbit di sekitar Matahari, satelit-satelitnya melakukan hal yang sama. 

Jadi, meski tidak terikat, keberadaan asteroid ini tampaknya selalu ada sekitar Bumi. Tidak terikat tidak berarti mereka tak merasakan tarikan gravitasi Bumi. Asteroid 2025 PN7 kecil ini berputar dalam pola rumit di sekitar Matahari, di bawah pengaruh gravitasi planet Bumi.

Beberapa kuasi-satelit dapat mempertahankan stabilitas selama ratusan tahun, seperti Cardea. Sementara yang lain hanya stabil untuk waktu yang jauh lebih singkat. Selain itu, Carlos de la Fuente Marcos dari Universitas Complutense Madrid menjelaskan bahwa setiap kuasi-bulan memiliki karakteristik unik dan mengejutkan. Hal yang membuat 2025 PN7 menonjol adalah statusnya sebagai kuasi-satelit terkecil dan paling tidak stabil hingga saat ini.

Telah Mengiringi Bumi Selama Puluhan Tahun

Analisis orbit menunjukkan bahwa asteroid ini sepertinya telah mengikuti Bumi selama sekitar tujuh puluh tahun dan perkiraannya akan tetap dekat dengan manusia setidaknya selama 60 tahun ke depan. Akan tetapi, karena jalurnya sangat tidak stabil, benda ruang angkasa ini bisa saja kehilangan posisinya sewaktu-waktu. 

Baca Juga: Asteroid 2025 KF Melintasi di Dekat Bumi dengan Aman

Jurnalis asal Prancis dan astronom amatir, Adrien Coffinet, adalah orang pertama yang menyarankan penamaan kuasi-bulan untuk 2025 PN7. Pada sebuah postingan pada 30 Agustus 2025 di Minor Planet Mailing List, Coffinet mencatat bahwa perhitungan orbit telah menunjukkan pola khas kuasi-satelit.

Lama Waktu 2025 PN7 Akan Bertahan

Analisis awal terhadap Asteroid 2025 PN7 mengungkap bahwa objek ini sebenarnya sudah muncul dalam data arsip sejak 2014. Namun, baru melalui pengamatan terbaru bulan lalu para ilmuwan menyadari keberadaannya. Berdasarkan model orbit yang dibuat, asteroid ini telah berada dalam resonansi dengan Bumi selama beberapa dekade.

Menurut perkiraan asteroid tersebut akan terus bertahan dalam orbit tersebut untuk beberapa dekade mendatang. Kedekatan kuasi-satelit seperti ini membuka peluang besar bagi eksplorasi ruang angkasa. Objek-objek semacam 2025 PN7 relatif lebih mudah dijangkau sehingga cocok untuk misi penelitian. 

Saat ini, perhatian juga tertuju pada kuasi-satelit lain, 469219 Kamoʻoalewa yang akan menjadi target misi antariksa China Tianwen-2. Misi tersebut resmi diumumkan pada Mei lalu dengan rencana peluncuran menuju Kamoʻoalewa tahun depan. Harapannya, mampu membawa sampel ke Bumi pada tahun berikutnya.

Masih Ada Potensi Bulan Semu Baru Lainnya

Selain itu, para astronom juga percaya bahwa masih ada kemungkinan kuasi-satelit lain yang berada di tata surya dekat Bumi. Observatorium Vera C. Rubin yang baru saja beroperasi diharapkan dapat memainkan peran penting dalam menemukan lebih banyak objek serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Asteroid 2024 YR4, dari Ancaman Bumi Menuju Potensi Tabrakan dengan Bulan

Penemuan bulan semu baru bernama Asteroid 2025 PN7 menjadi pengingat bahwa masih banyak rahasia di “halaman belakang” Tata Surya kita. Siapa sangka, satelit semu yang tak terdeteksi selama puluhan tahun ternyata telah lama menemani Bumi dalam perjalanannya mengelilingi Matahari. Penemuan Asteroid 2025 PN7 ini membuka kemungkinan bahwa masih ada banyak objek serupa yang menunggu untuk ditemukan para ilmuwan di masa depan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |