Penemuan Fosil Telur Dinosaurus Berusia Puluhan Tahun

2 hours ago 4

Para ilmuwan berhasil melakukan penemuan fosil telur dinosaurus. Mereka mengungkap bahwa sekelompok telur dinosaurus yang ada di wilayah fosil Qinglongshan, Hubei, Tiongkok telah berusia sekitar 86 tahun. Adanya penelitian mengenai usia telur tersebut mereka lakukan menggunakan metode canggih, yaitu dengan ‘jam atom’.

Baca Juga: Penemuan Fosil Kostensuchus Atrox Pemangsa Dinosaurus

Hasil yang mengejutkan itu kemudian mereka prediksi lagi. Telur-telur dinosaurus berusia 86 tahun ternyata sudah ada sejak periode Kapur (Cretaceous). Periode tersebut menjadi masa di mana Bumi mulai mengalami pendinginan.

Penemuan Fosil Telur Dinosaurus Membuka Catatan Baru

Penemuan ini tidak hanya langkah penting dalam studi fosil, tetapi juga mampu membuka catatan baru untuk memahami bagaimana hewan purba, dinosaurus, di Wilayah Yunyang Basin beradaptasi terhadap perubahan iklim di masa lalu.

Para ilmuwan telah menerapkan metode karbonat uranium-timbal (U-Pb dating). Ini merupakan teknik yang sering mereka gunakan untuk menentukan usia mineral karbonat. Metode tersebut juga melibatkan pengamatan jejak uranium yang secara perlahan berubah menjadi timbal selama jutaan tahun.

Dalam penelitian ini, kelompok ilmuwan pun memakai micro-laser. Tujuannya adalah untuk mengikis lapisan tipis dari cangkang telur dinosaurus. Setelah itu, fragmen mineral akan mereka uapkan dan jumlah atom uranium serta timbal diukur dengan mengandalkan ketelitian tinggi. Dari rasio keduanya yang para peneliti analisis, mereka akhirnya dapat menetapkan usia yang tepat untuk penemuan fosil telur dinosaurus tersebut.

“Kami telah memutuskan untuk mencoba pada telur Quinglongshan. Tidak menyangka akan mendapat hasil begitu jelas dan bisa diandalkan,” ungkap seorang peneliti dari Hubei Institute of Geosciences, Bi Zhao.

Telur Dinosaurus Masih Utuh

Selain itu, mereka memperkirakan bahwa telur fosil yang ditemukan berjumlah 28. Pada penemuan ini, paling banyak berasal dari spesies Placoolithus tumiaolingensis yang termasuk dalam keluarga Dendroolithidae. Bentuk telur dinosaurus ini cenderung pipih dan bulat dengan ukuran antara 120-170 milimeter. Sementara tebalnya memiliki ketebalan cangkang sekitar 2,4 millimeter. Menariknya, cangkang tersebut  umumnya berpori. Ini merupakan karakteristik langka yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi lingkungan pada masa tersebut.

Di lokasi Qinglongshan juga terdapat lebih dari 3.000 telur terjaga dalam bentuk tiga dimensi. Banyak diantara penemuan fosil telur dinosaurus tersebut masih menunjukkan bentuk aslinya, sehingga tempat tersebut menjadi salah satu jejak penting dalam pemahaman perilaku reproduksi dinosaurus pada periode Kapur.

Sementara itu, paleontolog menilai kalau usia fosil bisa dengan melihat lapisan sedimen di mana fosil tersebut ditemukan. Akan tetapi, metode ini sering menimbulkan keraguan karena ada kemungkinan fosil tersebut lebih tua atau cenderung baru daripada batuan yang mengelilinginya.

Lebih Akurat daripada Metode Umum

Seorang peneliti asal University of Toronto, Hriberto Rochín-Bañaga, menegaskan bahwa Geochronology memakai analisis U-Pb menjadi teknik penanggalan paling presisi.

Baca Juga: Penemuan Hiu Oranye Langka di Kosta Rika

“Geochronology dengan menggunakan analisis U-Pb sejauh ini adalah teknik penanggalan paling presisi,” tuturnya, meski tidak terlibat dalam studi penelitian dan penemuan fosil telur dinosaurus.

Di sisi lain, Heriberto sebelumnya telah menerapkan metode yang sama untuk mempelajari koral kuno serta belemnit, yaitu hewan purba yang mirip dengan cumi-cumi. Sedangkan Zhao menyatakan bahwa ketepatan sistem U-Pb sangat tinggi dan dapat peneliti gunakan untuk melihat fosil yang berusia jutaan hingga ratusan juta tahun. Meskipun begitu, sebenarnya metode ini memerlukan peralatan laboratorium canggih dan kondisi sangat ketat untuk menghindari pencemaran telur dari material lain.

Mengungkap Dunia Dinosaurus

Penelitian ini mampu memberikan pandangan yang jarang mengenai cara dinosaurus bereproduksi saat iklim berubah di jutaan tahun lalu. Contohnya, porositas telur bisa menunjukkan apakah spesies tersebut memiliki cara khusus untuk bertahan saat Bumi mulai dingin. Pada masa mendatang, para ilmuwan juga berniat untuk menggunakan metode U-Pb pada fosil telur lainnya yang telah mereka temukan di lokasi Kapur daerah tersebut. 

“Jika menerapkan secara luas, maka pendekatan ini bisa membantu untuk membangun kerangka kronologis yang kokoh bagi perilaku reproduksi dinosaurus,” ucap Zhao.

Baca Juga: Penemuan Fosil Spicomellus Afer Misterius

Saat ini, terdapat lebih dari 200 lokasi telur dinosaurus di berbagai belahan dunia, tetapi hanya sedikit yang telah terverifikasi usianya. Metode ini dipercaya akan menjadi kunci untuk mengungkap rahasia kehidupan purba yang selama ini masih misteri. Selain itu, penemuan fosil telur dinosaurus tersebut menegaskan adanya potensi besar kalau Kawasan Qinglongshan telah menjadi salah satu situs penting dalam penelitian evolusi hewan purba di Asia.(R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |