Pengertian tafakur secara umum adalah berpikir-pikir ataupun merenung. Namun, dalam ajaran Islam tafakur memiliki makna tersendiri dan serta bernilai ibadah.
Berpikir-pikir di sini, lebih fokus pada kebesaran ciptaan Allah SWT, baik yang ada di dunia ini maupun ada dalam diri kita.
Sehingga, dengan memikirkan bagaimana kekuasaan Allah yang begitu besar dan kita bisa menikmatinya membuat rasa syukur kita semakin besar. Karena itu, agama Islam sangat menganjurkannya.
Baca juga: Keutamaan Membaca Hauqolah Bagi Muslim, Bisa Jadi Tanaman di Surga
Berbeda dengan yang acuh tak acuh dengan segala hal tentang ciptaanNya, maka akan menimbulkan matinya hati. Bahkan, ketika melakukan dosa sekalipun merasa biasa saja dan tidak merasa bersalah telah melanggar ketentuan Tuhan.
Syekh Ahmad bin Athaillah mengatakan, salah satu tanda matinya hati itu ketika seseorang tidak memiliki rasa sudah dan sedih saat ia meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT. Termasuk juga tidak memiliki rasa kecewa setelah melakukan perbuatan dosa juga termasuk bagian dari ciri-ciri matinya hati.
Selain itu, berpikir atas ciptaan Tuhan bisa berdasarkan Al Quran maupun Hadis, maupun fenomena alam yang terjadi.
Memahami Pengertian Tafakur secara Benar
Berdasarkan kesepakatan para jumhur ulama di dalam Kitab Kasyifatus Saja, ada beberapa cara untuk kita melakukan tafakur.
Selain memikirkan maupun merenung kekuasaanNya, juga bisa berpikir tentang nikmat dari Allah SWT. Kemudian, bisa berpikir tentang janji-janji serta ancaman dari Allah SWT bagi makhluknya. Dengan ini, maka bisa meningkatkan motivasi kita untuk beribadah.
Lalu, para ulama juga merekomendasikan untuk memikirkan kecerobohan kita dalam menjalankan perintahNya. Dari ini, nantinya akan timbul rasa malu karena kita tidak menjalankannya secara benar.
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya berpikir. Sebab, ini nilainya lebih besar daripada perbuatan amal kebajikan yang dilakukan oleh manusia maupun jin.
Saking pentingnya merenung atas kekuasaan Tuhan, di dalam Al Quran sendiri banyak yang menunjukkan fenomena alam yang perlu kita pelajari. Hal ini termasuk dalam ayat-ayat kauniyah yang menjelaskan soal peristiwa alam dan memiliki pesan di balik semuanya.
Manfaat Tafakur
Setelah mengetahui pengertian tafakur di atas, kita harus kembali memahami poin dari merenung ini, yakni hanya memikirkan kekuasaan Tuhan, bukan dzatNya.
Sebab, hanya orang-orang tertentu yang sudah memiliki kemampuan dalam keilmuan yang mumpuni dalam memahaminya.
Sebagai orang awam, alangkah baiknya kita lebih fokus pada apa yang ada di sekitar kita yang mana semuanya adalah tanda-tanda kebesaran Tuhan.
Dari sisi manfaat, melalui tafakur ini kita meningkatkan ketakwaan dan rasa syukur atas segala nikmatNya.
Orang yang sering berpikir juga emosinya cenderung stabil dan juga memiliki konsentrasi yang lebih. Bahkan, orang yang sering melakukan ini cenderung bisa mengontrol saat stres dan cemas.
Paling penting, dari memahami pengertian tafakur ini kita harap bisa meningkatkan ibadah dan serta semangat dalam memahami ajaran Islam yang begitu luas. Sehingga tidak cukup untuk merasa puas diri ketika sudah memiliki pengetahuan tertentu, karena kekuasaan Allah sangat besar. (Muhafid/R6/HR-Online)