Pengertian zuhud bagi orang Islam sangat penting sekali. Apalagi dalam ajaran Islam orang yang memiliki sifat ini terbilang langka, terlebih ketika di zaman akhir.
Secara bahasa arab, zuhud memiliki arti tidak berkeinginan. Sementara dalam KBBI mengarah pada meninggalkan sesuatu yang bersifat keduniawian.
Adapun secara istilah, zuhud merupakan seseorang yang berusaha terlepas dari berbagai ikatan materi maupun kenikmatan dunia. Ia akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT demi menggapai ridhoNya.
Baca juga: Serakah dalam Islam, Pengertian, Dampak dan Cara Menghindarinya
Orang-orang yang zuhud biasanya ketika mendapatkan pujian dari sesama manusia akan merasa resah dan gelisah. Berbeda ketika mendapatkan pujian dari Tuhan yang menciptakannya.
Bahkan, dalam Kitab Al Hikam karya Imam Ibnu Athaillah menyebutkan orang yang zuhud ketika mendapat pujian dadanya akan terasa sesak. Bahkan tidak rela menerimanya. Sebab, mereka sadar jika pujian itu datangnya dari makhluk, bukan dari Sang Khaliq.
Memahami Pengertian Zuhud
Setelah mengetahui penjelasan singkat tentang zuhud, tentu akan lebih utama ketika kita mengetahui dalilnya.
Dalam Al Quran meski tidak ada ayat yang secara spesifik memuat kata zuhud, namun ada yang berhubungan dengan sifat ini. Seperti halnya dalam Surat Al A;la ayat 16-17.
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda agar umatnya zuhud di dunia agar Allah mencintainya.
Di sisi lain, seperti dalam Kitab Al Hikam mengungkapkan ada ulama yang berpendapat bahwa pujian untuk seseorang itu bisa mengandung unsur kesyirikan. Sebab, yang berhak mendapatkan pujian hanyalah Allah SWT.
Sehingga, orang yang zuhud hanya mengharapkan pujian dari Allah SWT, bukan dari manusia yang mana ucapannya kerap tercampur dusta dan kemunafikan.
Ketika seseorang yang sudah mencapai level zuhud yang benar ketika mendapatkan pujian dari manusia, maka ia meyakini semua atas kehendak Allah SWT.
Jangan Salah Memahami Zuhud
Dari beberapa uraian di atas tentunya akan timbul persepsi jika pengertian zuhud ini adalah benar-benar kita tidak memikirkan masalah dunia dan fokus melakukan ibadah.
Padahal, perlu kita ingat bahwa zuhud ini perbuatan dari hati. Sehingga, untuk menilai seseorang zuhud atau tidak tentunya akan sulit. Sebab, ini tidak bisa kita lihat secara lahiriyah atau kasat mata semata.
Jadi, perkara dunia tidak mutlak benar-benar tercela, tinggal bagaimana kita menyikapi dan memandangnya.
Baca juga: Mubazir dalam Islam, Begini Pengertian, Dalil dan Cara Menghindarinya
Karena itu, masih banyak sebagian orang yang salah paham dengan zuhud, sehingga ia hidup miskin, enggan mencari pekerjaan untuk menafkahi keluarga, dan rela hidup menderita.
Padahal, dari pengertian zuhud di atas secara keseluruhan adalah segala sesuatu yang kita lakukan harus bernilai ibadah dan fokus mendapatkan ridho dari Allah SWT dengan cara-cara yang baik. (Muhafid/R6/HR-Online)