Oli merupakan elemen penting dalam perangkat otomotif yang berfungsi untuk melumasi mesin supaya bisa bekerja optimal. Kendati begitu, tidak semua oli dapat kita gunakan pada sembarang jenis kendaraan. Faktanya, ada perbedaan oli mobil bensin dan diesel yang jarang pengguna ketahui.
Mesin bensin bekerja dengan mengandalkan campuran udara serta bensin yang terkompresi oleh piston. Kemudian mereka akan terbakar percikan api dari busi. Biasanya, mesin tipe ini memiliki tekanan serta suhu operasi lebih rendah.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Oli Transmisi dan Oli Gardan pada Mesin Mobil
Lain halnya dengan mesin diesel yang menggunakan kompresi udara pada tekanan tinggi hingga mencapai suhu panas. Kemudian, bahan bakarnya langsung terolah tanpa melibatkan busi. Sehingga wajar jika memiliki torsi yang lebih besar.
Perbedaan itu menjadi acuan penggunaan oli yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Mengingat salah mengaplikasikan pelumas bisa memicu berbagai masalah serius. Mulai dari penurunan performa hingga kerusakan komponen berat. Mari kita ulas lebih detail.
Memahami Perbedaan Oli Mobil Bensin dan Diesel
Pada dasarnya, American Petroleum Institute (API) telah menetapkan kode service rating untuk membedakan variasi pelumas. Di mana kode tersebut terdiri atas dua huruf yakni S dan C, yang biasa terpasang pada botol kemasan.
Sehingga mampu mengindikasikan spesifikasi maupun standar kualitas oli sesuai mesin yang akan menggunakannya. Adapun produk yang diawali dengan huruf “S” (Service) menunjukkan bahwa pelumas tersebut khusus untuk mesin bensin.
Sebagai contoh, SA, SB, SC, SD, semakin tinggi abjad setelah huruf “S” biasanya memiliki kualitas yang lebih baik. Tentunya dengan perlindungan lebih unggul terhadap mesin sekaligus efisiensi bahan bakar.
Sementara itu, penulisan kode dengan awalan huruf “C” (Commercial) merujuk pada oli bagi mesin diesel. Mobil bermesin diesel punya karakteristik berbeda dengan tipe bensin. Seperti rasio kompresi yang tinggi serta menghasilkan partikel karbon lebih banyak.
Karena itu, pelumas untuk mesin diesel memiliki perlindungan ekstra. Beberapa contoh kode yang ada pada oli tipe ini termasuk CA hingga CF. Ada juga kode CG-4 dan seterusnya yang bekerja dengan bahan bakar rendah sulfur.
Di samping perbedaan oli mobil bensin dan diesel dari segi kode, terdapat sejumlah karakteristik lain yang turut membedakan spesifikasinya. Beberapa karakteristik tersebut meliputi:
1. Kekentalan atau Viskositas
Karakteristik utama yang dapat kita lihat dari fisiknya yaitu viskositas atau kekentalan oli. Biasanya, pelumas untuk kendaraan bermesin bensin memiliki viskositas yang lebih rendah.
Kekentalan yang sedang sangat efektif dalam membantu mesin bekerja secara efisien di suhu normal. Dengan begitu, mampu memberikan performa optimal dalam kinerja ringan hingga sedang.
Sedangkan pelumas khusus mesin diesel viskositasnya cenderung lebih tinggi untuk mengatasi tekanan mesin yang berat. Viskositas tinggi ini juga membantu oli dapat bertahan lebih lama guna melindungi komponen mesin dari keausan.
Baca Juga: Pengaruh Oli Mesin Mobil Kebanyakan yang Cukup Merugikan
2. Kandungan Deterjen
Tak banyak yang tahu jika produk-produk oli sejatinya memiliki kandungan detergen. Fungsinya tentu saja untuk membersihkan sisa-sisa karbon hasil pembakaran mesin. Oli mobil bensin dan diesel memiliki perbedaan signifikan dalam hal kandungan detergen.
Di mana oli bensin mengandung detergen lebih sedikit. Hal tersebut mengingat mesinnya lebih sedikit menghasilkan kotoran atau karbon. Sehingga kemampuan pembersihan yang mereka perlukan juga relatif kecil.
Sementara itu, mobil bermesin diesel menghasilkan lebih banyak karbon dan jelaga akibat pembakaran yang tidak sempurna. Oleh sebab itu, pelumasnya harus memiliki kandungan detergen yang tinggi. Zat pembersih yang tinggi ini akan menjaga kebersihan mesin sekaligus menghindari penyumbatan kerak.
3. Perbedaan Zat Adiktif
Terakhir, kita dapat memahami perbedaan oli bensin dan diesel dari komposisi zat adiktifnya. Di mana adiktif pada mobil bermesin bensin lebih fokus pada perlindungan terhadap oksidasi dan keausan.
Di sisi lain, pelumas mesin diesel punya tambahan aditif khusus. Mereka berperan penting dalam menetralisir zat asam hasil dari pembakaran bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi.
Baca Juga: Oli Gardan Mobil, Berikut Tanda Kapan Harus Melakukan Ganti
Itulah sejumlah perbedaan oli mobil bensin dan diesel yang wajib kita perhatikan. Dengan pemahaman yang baik, akan semakin memudahkan dalam pemilihan pelumas terbaik. Sehingga dapat memastikan mesin bekerja optimal, memperpanjang umurnya, sekaligus mencegah kerusakan lebih berat. (R10/HR-Online)