harapanrakyat.com,- Petani penggarap sawah tadah hujan di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat butuh bantuan traktor. Salah seorang petani asal Langkaplancar, Ibrahim mengatakan, selain dirinya masih banyak petani penggarap sawah tadah hujan di wilayahnya. Namun sayangnya untuk memulai menggarap lahan, masih saja lambat.
“”Kita para petani di sini masih terkendala dengan cara garap lahan yang cepat, hal itu karena yang memiliki alat mesin pertanian atau traktor masih sangat sedikit, jadi harus antri untuk bisa memanfaatkan jasa mesin traktor,” ujar Ibrahim, Selasa (10/12/2024).
Ibrahim berharap ke depan pemerintah memberikan bantuan traktor kepada para petani atau kelompok tani terutama para petani yang memiliki lahan tadah hujan.
“Kan beda tingkat kesulitannya juga kalau menggarap lahan tadah hujan dengan lahan yang biasa teraliri air. Karena lahan pesawahannya kering jadi lebih sulit,” katanya.
Petani Penggarap Sawah Tadah Hujan di Pangandaran Diharapkan Segera Garap Lahan
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Swadaya Kecamatan Langkaplancar, Taryana mengatakan, hujan dengan intensintas rendah hingga sedang mulai melanda wilayah Langkaplancar. Hujan ini, menurutnya, merupakan modal awal para petani yang memiliki sawah tadah hujan.
“Hujan mulai mengguyur wilayah Langkaplancar. Oleh karena itu, para petani terutama yang memiliki sawah tadah hujan diharapkan segera mulai menggarap lahan. Agar bisa secepatnya ditanami,” kata Taryana.
Baca Juga: Belasan Peserta Batal Ikut Tes PPPK Kabupaten Pangandaran, Kenapa?
Menurut Taryana, para petani tidak perlu menunggu jadwal tanam padi yang biasa yakni bulan Februari.
“Malah kalau menunggu jadwal biasa, yaitu Februari nanti malah terlambat tanam. Kalau sudah tanam dan tanaman padinya nanti kekurangan air, karena musim hujannya habis, kan bisa memanfaatkan mesin pompa,” katanya.
Taryana menambahkan, bulan Februari mendatang bisa saja jadi puncak musim hujan. Namun, bisa juga sebaliknya yakni tidak turun hujan sama sekali. Menghadapi kondisi seperti ini, Taryana berharap para petani sudah mengantisipasinya dengan memulai menanam padi bulan Desember ini.
“Jika ternyata di bulan Februari nanti masuk puncak musim hujan atau justru tak turun hujan lagi kan tanaman padinya sudah ditanam, jadi ya gak ada salahnya sekarang secepatnya digarap dan ditanami,” tambahnya. (Enceng/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
“Kan beda tingkat kesulitannya juga kalau menggarap lahan tadah hujan dengan lahan yang biasa teraliri air, karena lahan pesawahannya kering jadi lebih sulit,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online/Editor-Ndu)