harapanrakyat.com,- Petugas pengamanan dalam kantor Bupati Garut, Jawa Barat, mengamankan seorang pria berinisial D, Senin (3/2/2025). Pasalnya, D yang merupakan petugas yayasan yatim piatu gadungan ini, diduga mencuri uang staf yang bekerja di Kantor Bupati Garut.
Petugas menciduk terduga pelaku, setelah aksinya terekam kamera CCTV. Security luar dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut, langsung menggiring pria tersebut ke pos penjagaan untuk dilakukan interogasi. Namun beberapa pertanyaan petugas terus D bantah.
Baca Juga: Gagal Curi Motor Petani di Garut, Pelaku Hunuskan Golok Saat Dikepung Warga
Korban yang kehilangan uang adalah staf Bagian Hukum dan Bagian Perekonomian. Keduanya kehilangan uang pada saat apel pagi. Dua orang staf Pemda Garut itu kehilangan uang sebesar Rp 2,4 juta, yang tersimpan di tasnya masing-masing.
Saat petugas melakukan penggeledahan terhadap terduga pelaku, menemukan proposal sumbangan untuk anak yatim.
Sosok Petugas Yayasan Yatim Piatu Gadungan yang Curi Uang Staf Kantor Bupati Garut
Kepala Satpol PP Garut, Basuki Eko mengaku, bahwa insiden kehilangan uang terhadap staf Pemda Garut ini terjadi pada saat seluruh pegawai melangsungkan apel pagi. Sehingga di seluruh ruangan yang ada di Pemda Garut kosong tanpa ada penjagaan.
“Di salah satu ruangan ada yang kehilangan uang. Berdasarkan CCTV terlihat seseorang masuk ke ruangan tersebut, ya sekitar 10 menit. Tadi ternyata orang yang ada di CCTV tersebut datang,” kata Basuki, Senin (3/2/2025).
Sosok terduga pelaku yang digelandang ke kantor Satpol PP yang berada di samping kantor Bupati Garut, akhirnya terkuak. Petugas yayasan yatim piatu gadungan tersebut merupakan residivis yang sudah 3 kali melakukan kasus yang sama.
“Bahkan, pelaku pernah dilumpuhkan timah panas polisi di bagian kakinya,” terangnya.
Baca Juga: Kabur saat akan Ditangkap, Dua Spesialis Pencuri Motor di Garut Didor Polisi
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku, bahwa sebelumnya mengaku sebagai petugas yayasan yatim piatu, ternyata tidak benar. Sebab, setelah ia memeriksa yayasan dalam proposal tersebut, tidak teridentifikasi dan tidak jelas keberadaanya.
“Dari temuan itu juga kita mendapatkan proposal untuk mendapat sumbangan atas nama yayasan yatim piatu di Bandung. Nah setelah kita kroscek, ternyata yayasan tersebut tidak ada,” tambahnya.
Kini pria berinisial D yang merupakan petugas yayasan yatim piatu gadungan itu dievakuasi oleh aparat kepolisian dari Polsek terdekat, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)