Prabowo Kurangi Anggaran Rapat hingga Halal Bihalal di Kementerian/Lembaga, Negara Hemat Rp306 T

6 days ago 8

harapanrakyat.com,- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan para menteri dan pimpinan lembaga memangkas anggaran di 19 pos belanja APBN 2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan Presiden Prabowo meminta kurangi anggaran di Kementerian/Lembaga demi efisiensi APBN.  

Pemangkasan ini mengikuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Anggaran untuk rapat, perjalanan dinas, hingga acara seperti halal bihalal menjadi beberapa pos yang dipotong.  

Melalui kebijakan ini, Presiden Prabowo menargetkan penghematan sebesar Rp306 triliun. Dengan efisiensi ini, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kualitas program prioritas yang telah direncanakan.  

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, Presiden Prabowo hadir dalam acara penutupan tahun. Saat itu Prabowo memeriksa beberapa dokumen anggaran yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun 2025 oleh kementerian dan lembaga. 

Pernyataan ini disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I 2025 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025), yang dikutip dari kanal YouTube Bank Indonesia Channel.

Prabowo Kurangi Anggaran Ini di Kementerian/Lembaga

Selain itu, menurut Sri Mulyani, Presiden Prabowo juga meminta agar pelaksanaan APBN dilihat dari sisi efisiensi dan ketepatan sasaran. Sementara belanja kementerian/lembaga yang harus dipangkas terbagi dalam beberapa kategori. Seperti kategori belanja yang dianggap tidak mendesak dan memiliki anggaran besar dalam APBN menjadi fokus pemangkasan.

“Pos-pos dalam APBN yang dianggap manfaatnya kurang dirasakan langsung dan terlihat cukup besar dari masing-masing kementerian/lembaga, seperti kegiatan seremonial, acara halal bihalal, serah terima, rapat, seminar, kajian, analisis, pengadaan pelatihan, honor kegiatan, jasa profesi, percetakan, dan suvenir,” jelas Sri Mulyani.

Selain itu, ia menyoroti pengeluaran yang tidak relevan di era digital masih banyak dilakukan oleh kementerian/lembaga.

“Di era yang digital ini masih ada beberapa yang melakukan anggaran untuk percetakan, sewa gedung, kendaraan, peralatan, kemudian jasa-jasa konsultan, belanja lainnya, termasuk belanja-belanja yang selama ini digunakan kementerian untuk membelikan beberapa bantuan pemerintah, perawatan dan pemeliharaan, perjalanan dinas,” tambah Sri.

Baca Juga: Target Presiden, Seluruh Anak Indonesia Dapat Makan Bergizi Gratis di Akhir 2025

Sri Mulyani pun menegaskan, efisiensi anggaran di kategori-kategori tersebut harus dilakukan secara signifikan oleh kementerian/lembaga.

“Itu area-area yang kita akan meminta kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi yang cukup dalam, cukup tajam,” tegasnya.

Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan menggunakan dana hasil pengurangan anggaran dari kementerian/lembaga kebutuhan yang lebih produktif dan bermanfaat seperti untuk program Makan Bergizi Gratis guna meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Presiden Prabowo juga berencana memakai penghematan ini untuk mewujudkan swasembada pangan dan kemandirian energi. Kemudian eningkatkan layanan kesehatan dengan memperbaiki fasilitas dan memperluas akses pelayanan medis.

Pemerintah juga akan mengalokasikan hasil pengurangan anggaran dari kementerian/lembaga tersebut untuk fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan agar masyarakat Indonesia lebih unggul dan siap bersaing di tingkat global. (Erna Ayunda/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |