harapanrakyat.com,- Pemerintah Indonesia terus mendorong perubahan besar melalui Program Makan Bergizi, yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM dan menekan kemiskinan. Program ini menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Generasi Emas Indonesia 2045.
Sebagai catatan, program makan bergizi menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini menempati posisi strategis dalam delapan agenda super-prioritas.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan pentingnya akses makanan bergizi dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
“Sebanyak 60 persen anak-anak belum pernah mendapat makanan bergizi seimbang di rumah,” ungkapnya, dilansir dari YouTube Akbar Faizal Uncencored, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga: Sempat Minta Maaf, Presiden Prabowo Pastikan Semua Anak-anak Terima Program Makan Bergizi Gratis
Oleh karena itu, Dadan mengatakan program makan bergizi secara gratis ini bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui perbaikan gizi anak-anak.
Di sisi lain, pemerintah berharap langkah ini menciptakan generasi cerdas dan meningkatkan mobilitas sosial masyarakat.
Ia pun menjelaskan, program makan bergizi tidak hanya berfokus pada gizi anak. Tetapi juga mendukung ekonomi lokal. Dengan hitungan, sebanyak 95 persen bahan makanan berasal dari petani lokal.
Selain itu, program pemerintah ini memberdayakan ibu-ibu lokal sebagai tenaga kerja di satuan pelayanan pemenuhan gizi.
“Ibu-ibu kini memiliki penghasilan dengan menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak,” tambah Dadan.
Program Makan Bergizi Ciptakan Siklus Ekonomi Positif
Lebih dari itu, Dadan mengungkapkan Program Makan Bergizi menciptakan siklus ekonomi positif, menggerakkan masyarakat. Sekaligus memperkuat rantai pasok daerah.
Dadan menyebutkan, sejak diluncurkan pada Januari 2025, program tersebut menjangkau 244 satuan pelayanan di seluruh Indonesia. Di mana setiap unit melayani 3.000 anak dengan standar ketat.
Namun demikian, pihaknya tidak membantah, kendala tetap muncul, seperti kualitas makanan di beberapa daerah yang belum sesuai standar. Kasus di Sukoharjo misalnya, mendorong evaluasi dan peningkatan kontrol.
“Badan Gizi Nasional menerapkan survei rutin untuk memastikan perbaikan berkelanjutan,” jelas Dadan.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah menyimpan sampel makanan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Fokus pada Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah
Pemerintah menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak balita dan siswa sekolah. Anggaran tahunan sebesar Rp 400 triliun disiapkan untuk mendukung implementasi program.
Dengan demikian, pihaknya optimis, program ini mampu mempercepat transformasi sosial. “Kami ingin mendorong masyarakat naik kelas dari kelompok miskin ke menengah,” tegasnya.
Program makan bergizi menjadi upaya nyata pemerintah untuk mencetak generasi emas Indonesia. Selain memberikan makanan bergizi, program ini mendorong pembangunan SDM berkualitas. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)