harapankyat.com,- Puluhan warga calon penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) kembali mendatangi kantor Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (31/12/2024) untuk menagih janji pemdes terkait pencairan dana bantuan BLT.
Namun 60 calon penerima BLT DD harus menelan kekecewaan. Setelah seharian menunggu di halaman Kantor Desa Cigayam, mereka harus kembali menerima kabar jika BLT DD yang mereka harapkan kembali tidak bisa dibayarkan.
Padahal, saat aksi demo pada Jumat lalu, Pemdes Cigayam berjanji untuk membayarkan BLT DD tersebut hari ini, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: Pertanyakan BLT Dana Desa, Ratusan Warga Ontrog Kantor Desa Cigayam Ciamis
Ketua Forum Masyarakat Cigayam Yanto Kurniawan mengatakan, Pemdes Cigayam kembali ingkar janji kepada warga calon penerima bantuan BLT.
“Saat waktu sudah sore, Kepala Desa malah mengaku tidak sanggup untuk membayarkan BLT sesuai yang telah ia janjikan, jelas masyarakat kembali kecewa,” katanya.
Menurut Yanto, Kepala Desa Cigayam hanya mampu mengadakan uang sebesar Rp16 juta. Uang itu pun ditolak warga.
“Semuanya itu harusnya Rp54 juta, nah ini baru ada Rp16 juta, ya jelas ditolak oleh warga, karena uang segitu kan nggak cukup. Intinya masyarakat ini ingin full dibayarkan semuanya,” ungkapnya.
Yanto juga berharap, Pemkab Ciamis serta APH segera memberikan sanksi kepada Kepala Desa Cigayam bersama Sekretaris dan Bendahara nya.
“Uang ini anggaran dana desa yang harus benar-benar disalurkan sesuai dengan alokasi. Jika seperti ini jelas pihak Pemdes sudah tidak bertanggung jawab. Sementara uangnya juga tidak ada, ini sangat parah sekali. Sekalian bukan hanya uang BLT, tapi usut tuntas semua penyelewengan anggaran DD di Desa Cigayam ini. Untuk tahun 2024 ini ada beberapa titik pembangunan yang tidak terealisasi lantaran uangnya diduga diselewengkan oleh Pemdes,” jelas Yanto.
Kepala Desa Cigayam Ciamis Blak-Blakan Tak Bisa Bayar BLT DD ke Warga Calon Penerima
Sebelumnya, Harapanrakyat.com menemui Kepala Desa Cigayam Dodi Haryana pada Senin (30/12/2024) kemarin. Saat ditanya perihal kesanggupan atau janji untuk penyaluran BLT DD pada akhir tahun, ia pun mengaku secara blak-blakan tidak sanggup untuk membayarnya.
“Hingga siang ini saya bersama Sekdes dan Bendahara telah berusaha mencari dana untuk menutupi BLT ini. Dari hasil kesepakatan di depan Camat pada hari Jumat lalu itu kan uang BLT yang Rp54 juta ini ditanggung jawab oleh 3 orang, yaitu saya, Sekdes, dan Bendahara dengan masing-masing harus mengadakan uang sebesar Rp18 juta,” katanya.
Dodi mengaku selama ini, ia selalu dibohongi oleh Sekdes dan juga Bendahara.
“Yang sangat terlalu ini Bendahara, beberapa kali saya sudah mengingatkan agar anggaran itu jangan digunakan untuk hal lain, tapi nyatanya seperti ini, dan selalu seperti ini terus,” ungkap Dodi sambil berkaca kaca.
“Jujur saja ya, kalau kita buka bukaan, dari jumlah 300 juta lebih ini saya paling menggunakan anggarannya sekitar 30 jutaan saja. Itu juga kan menggunakan uang saya yang 3 persen (BOP). Silahkan saja hitung yang lebih besar menggunakan anggaran itu siapa,” keluh Dodi.
Bendahara Desa Cigayam
Dodi menuding Bendahara Desa selalu beralasan ini dan itu ketika menggunakan anggaran. Bahkan kata dia, bendahara sering menggunakan anggaran tanpa sepengetahuan dirinya.
“Jika saya tanyakan dia selalu menjawab uangnya sudah digunakan untuk menutupi Atas (suap). Katanya, untuk persiapan agar Desa Cigayam tidak terjerat kasus. Anehnya ketika menutupi Atas itu kok dia tak pernah bilang sebelumnya? Tahunya saya itu setelahnya. Itu pun entah benar atau tidak, dan Atas itu siapa?” ungkapnya.
Baca Juga: Diduga Markup Harga Material Pembangunan Weslik, Warga Tuntut Sekdes Banjaranyar Ciamis Dipecat
Masih menurut Dodi, saat ini uang di rekening desa sudah limit, sehingga banyak pekerjaan fisik yang mangkrak plus dengan penyaluran BLT tahap ke 4 saat ini
“Pada anggaran untuk pembangunan jalan saya juga pernah mewanti-wanti kepada Bendahara agar uangnya segera dicairkan dan diberikan kepada PPK. Begitupun saya sudah menyuruh agar menyisakan saldo untuk pembayaran pajak, eh lagi-lagi uang nya diambil semua. Parahnya lagi ketika akan digunakan untuk pengerjaan jalan itu, uangnya kembali tidak ada,” katanya.
“Terus terang saja, saya mah pasrah pokoknya, biar mau dihukum juga, yang jelas kalau soal uang DD saya hanya menggunakan sekitaran 30 jutaan. Itu bisa dicek, makanya saya benar-benar sudah siap jika pun harus berurusan dengan penyidik. Semuanya akan saya buka siapa saja yang harus bertanggung jawab dalam masalah ini,” jelasnya.
Sementara itu harapanrakyat.com sudah berusaha menghubungi Sekretaris dan Bendahara Desa Cigayam, tetapi hingga berita ini diturunkan tidak ada respon dari keduanya. (Suherman/R7/HR-Online/Editor: Ndu)