Sejarah Museum Etnobotani Bogor dan Perkembangannya

1 month ago 21

Sejarah Museum Etnobotani Bogor cukup panjang. Museum tersebut saat ini memiliki nama Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah dan Cara Memperingati Hari Museum Nasional

Ini merupakan sebuah museum yang menyimpan berbagai koleksi serta penjelasan sejarah lengkap terkait alam Indonesia. Berbagai koleksinya tersebut memiliki kaitan erat dengan aneka sumber daya hayati dengan etnis di berbagai wilayah Indonesia.

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Museum Etnobotani Bogor dan Peran Pentingnya

Museum ini mengoleksi berbagai jenis tanaman dari seluruh Indonesia serta budaya yang terkait. Tujuan museum ini adalah untuk melestarikan keragaman flora dan budaya Indonesia, serta menyediakan informasi tentang etnobotani. Berikut ini latar belakang berdirinya museum tersebut.

Latar Belakang

Prof. Dr. B.J. Habibie resmi membuka untuk pertama kali Museum Etnobotani pada 18 Mei 1982. Nama Etnobotani berasal dari dua kata “etno” yang berarti etnis dan “botani” yang berarti tumbuhan.

Menurut sejarah Museum Etnobotani Bogor memiliki 2.000 artefak yang menunjukkan bagaimana flora berguna dalam kehidupan sehari-hari. Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari penggunaan tumbuhan oleh suku bangsa tertentu.

Ide untuk mendirikan museum ini pertama kali muncul pada tahun 1962 oleh Prof. Sarwono Prawiroharjo, yang saat itu adalah Ketua LIPI. Pembangunan museum ini dilakukan secara bertahap dengan target lima tahun.

Konsep Awal Pendirian Museum

Pendirian Museum Etnobotani berdasarkan pada ide untuk mendokumentasikan dan melestarikan pengetahuan tradisional tentang penggunaan tumbuhan oleh berbagai suku di Indonesia. Pencetusnya adalah Prof. Sarwono Prawiroharjo pada tahun 1962, yang saat itu menjabat sebagai Ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Prof. Sarwono melihat pentingnya menyimpan dan memamerkan berbagai cara pemanfaatan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk keperluan medis, makanan, maupun budaya, sebagai bentuk pelestarian warisan etnobotani yang kaya dan beragam di Indonesia.

Koleksi Museum

Sejarah Museum Etnobotani Bogor menyimpan berbagai alat rumah tangga, pakaian, makanan, obat tradisional, kerajinan, dan alat musik. Letaknya sekitar 10 menit berjalan kaki dari Kebun Raya Bogor, atau pengunjung bisa naik becak dari sana.

Museum ini memiliki sekitar 2.000 artefak dari seluruh Indonesia. Setiap pameran di museum ini berdasarkan jenis tumbuhan dan cara pemanfaatannya. Susunan beberapa koleksi berdasarkan daerah, seperti area lontar.

Pengunjung bisa melihat bagaimana daun lontar digunakan oleh suku-suku di Nusa Tenggara Timur. Salah satunya untuk membuat berbagai kerajinan, seperti wadah air dan alat musik sasando. 

Selain koleksi di dalam kaca, ada juga yang letaknya terbuka agar pengunjung bisa melihat lebih dekat. Misalnya, di bagian pameran tenun, terdapat berbagai alat tenun dari kayu.

Aneka Kerajinan dan Replika

Di area kaca, ada koleksi daun pandan yang berfungsi untuk membuat keranjang, kursi, dan barang-barang rumah tangga lainnya. Di bagian rotan dan kayu, ada pakaian yang terbuat dari kulit kayu. Ada juga area untuk melihat penggunaan tumbuhan dalam jamu, serta proses pembuatan tempe dengan ragi dan kedelai.

Baca Juga: Museum Pos Indonesia, Wisata Sejarah dan Edukasi di Bandung

Kemudian juga terdapat replika rumah adat yang menggunakan tumbuhan, seperti rumah adat suku Timor yang menggunakan lontar. Pengunjung dapat melihat pemanfaatan batok kelapa, bambu, teknik pewarnaan batik dengan bahan alami, aneka kain tenun, dan banyak lagi.

Tujuan dan Peran

Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai pusat penelitian dan pendidikan. Sejarah Museum Etnobotani Bogor bertujuan untuk melestarikan pengetahuan tradisional tentang tumbuhan dan mempromosikan pemahaman akan pentingnya tumbuhan dalam kehidupan manusia. 

Selain itu, museum ini berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi tumbuhan dan ekosistemnya.

Perkembangan Terkini

Seiring waktu, sejarah Museum Etnobotani Bogor terus berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Museum ini mulai memanfaatkan teknologi digital untuk mendokumentasikan koleksi dan menyediakan akses informasi melalui platform online. 

Hal ini memungkinkan masyarakat yang lebih luas untuk belajar tentang etnobotani dan pentingnya tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Lokasi dan Waktu Kunjungan

Museum Sejarah Alam ini berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 22-24, Bogor, Jawa Barat. Kemudian untuk jam operasionalnya, museum ini buka setiap hari. Buka mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB, baik hari normal maupun hari libur sekalipun.

Bagi pengunjung rombongan sebaiknya melakukan perjanjian terlebih dahulu. Apabila belum berubah, biaya masuknya Rp 15.000 per orang untuk hari biasa. Sedangkan untuk Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional tarifnya Rp 25.000 per pengunjung.

Baca Juga: Museum Geologi Bandung, Healing Sambil Upgrade Pengetahuan

Itulah sejarah Museum Etnobotani Bogor secara singkat dan beberapa informasi penting lainnya. Museum ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari kekayaan budaya dan pengetahuan tradisional Indonesia. Tetapi juga sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan dalam memahami dan memanfaatkan tumbuhan secara berkelanjutan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |