Sejarah Raden Aria Wiratanu Datar cukup menarik. Raden Aria memiliki peranan penting dalam perkembangan agama Islam dan berbagai aspek lainnya dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Mahesa Jenar, Sosok Khayalan di Jawa
Beliau juga berperan dalam pendirian pemerintahan lokal serta peningkatan kehidupan sosial maupun budaya. Kisahnya memberikan inspirasi yang mendalam bagi perkembangan daerah Jawa Barat. Khususnya dalam Islamisasi serta pembentukan masyarakat Sunda yang religius.
Sejarah Raden Aria Wiratanu Datar dan Peran Pentingnya
Raden Aria Wiratanu Datar Cikundul adalah salah satu tokoh berpengaruh dalam sejarah Jawa Barat yang peranannya melampaui zamannya. Sebagai pendiri Kerajaan Cianjur sekaligus penyebar agama Islam, ia tidak hanya membangun fondasi pemerintahan yang kokoh.
Akan tetapi juga menyelaraskan tradisi lokal dengan nilai-nilai Islam. Perjalanan hidupnya yang penuh dengan dedikasi terhadap agama, kepemimpinan, dan budaya menjadikannya sosok yang dikenang hingga kini.
Latar Belakang
Terkenal sebagai sejarah Raden Aria Wiratanu Datar Cikundul, merupakan tokoh penting dalam sejarah pendirian Cianjur sekaligus seorang penyebar agama Islam. Lahir sekitar tahun 1603 di Kampung Cibodas, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang.
Ia berasal dari garis keturunan Kerajaan Sunda yang panjang dan penuh kharisma. Mulai dari Raja Mundingsari hingga Rd. Aria Wangsa Goparana, kakeknya.
Masa Muda dan Pendidikan
Sejak usia muda, Raden Aria menunjukkan bakat luar biasa. Pada usia 8 tahun, ia belajar di Paguron Islam Kesultanan Cirebon. Di bawah asuhan Syekh Syarif Hidayatullah, seorang ulama besar yang menjadi penerus ajaran Wali Songo.
Raden Aria menguasai berbagai bidang ilmu, seperti agama, strategi militer, kepemimpinan, dan kemasyarakatan. Ia kemudian mendapat gelar Ngabehi Jaya Sasana dan dipercaya menjadi salah satu punggawa Kesultanan Cirebon.
Karier Militer dan Politik
Sejarah Raden Aria Wiratanu Datar pada usia 23 tahun. Raden Aria kemudian menjadi Senopati Kesultanan Cirebon, memimpin 300 umpi prajurit (sekitar 1.200 jiwa).
Ia mendapat tugas untuk mendirikan kerajaan kecil di wilayah bekas Pajajaran yang kini terkenal sebagai Cianjur. Proses ini berawal dengan pendirian pemerintahan yang berbasis Islam, bersamaan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah tersebut.
Perjalanan Spiritual
Salah satu momen penting dalam hidupnya adalah ketika ia bertafakur selama 40 malam di Batu Agung, Tengger Agung, Sagalaherang. Dalam tafakur tersebut, ia konon bertemu dengan tiga putri jin Islam bernama Arum Wangi, Arum Endah, dan Arum Sari. Ketiganya kemudian bersatu menjadi satu sosok bernama Nyai Dewisrina.
Pernikahannya dengan Nyai Dewisrina menghasilkan tiga anak yang memiliki keterkaitan spiritual dengan gunung-gunung besar di Jawa Barat.
Dari pernikahannya dengan Nyi Mas Ajeng Mayang Emik, putri Eyang Tubagus Capa, ia dikaruniai 11 anak. Anak-anaknya kemudian memainkan peran penting dalam pemerintahan dan penyebaran agama Islam di berbagai wilayah.
Karakteristik dan Ciri Khas
Raden Aria Wiratanu Datar terkenal sebagai pribadi yang memiliki indera tajam luar biasa. Sejak kecil, ia kerap merenung di bukit dengan mata menerawang.
Baca Juga: Sejarah Masjid Syuhada Yogyakarta dan Proses Pembangunannya
Ia juga memiliki suara berat yang tetap terdengar jelas bahkan saat berbisik. Kharisma dan kemampuan spiritualnya diakui oleh masyarakat sekitar.
Pendirian Kerajaan Cianjur
Sejarah Raden Aria Wiratanu Datar pada tahun 1691-1692, berdirilah Kerajaan Cianjur yang merdeka dan berdaulat. Selain memimpin pemerintahan, Raden Aria giat menyebarkan agama Islam di wilayah Cianjur, Sukabumi, dan sebagian Bogor.
Karena usianya yang sudah lanjut, Raden Aria menyerahkan pemerintahan kepada putranya, Raden Aria Wiramanggala. Warisan Raden Aria berupa pemerintahan kokoh dan Islam yang berakar kuat di Cianjur menjadi bagian penting dari sejarah Jawa Barat.
Penguatan Pemerintahan Lokal
Sebagai pemimpin, ia membangun struktur pemerintahan yang kokoh berdasarkan prinsip Islam. Ini mencakup tata kelola wilayah, sistem keamanan, dan kebijakan sosial yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan Kehidupan Sosial dan Budaya
Raden Aria juga berperan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam budaya lokal Sunda. Hal ini mencakup pengenalan adat istiadat yang sesuai dengan ajaran Islam. Serta pendidikan masyarakat untuk hidup harmonis dalam nilai religius dan budaya.
Pemeliharaan Hubungan dengan Kesultanan Cirebon
Sebagai perpanjangan tangan Kesultanan Cirebon, ia menjaga hubungan baik antara Cianjur dan Kesultanan. Hal ini memastikan stabilitas politik dan keamanan di wilayahnya.
Baca Juga: Sejarah Raden Gagar Manik, Konon Jasadnya Masih Utuh
Itulah sejarah Raden Aria Wiratanu Datar, sosok yang tidak hanya berjasa dalam mendirikan Cianjur. Tetapi juga dalam penyebaran Islam dan penguatan nilai-nilai agama di masyarakat. Kisah hidupnya mencerminkan perpaduan antara kepemimpinan politik, spiritualitas, dan dedikasi terhadap agama yang menjadi teladan hingga kini. (R10/HR-Online)