Pengepungan di Bukit Duri merupakan film terbaru yang akan tayang pada tahun 2025. Proyek ini merupakan kolaborasi antara perusahaan Hollywood, Amazon MGM Studios, dan sutradara ternama Joko Anwar.
Film Pengepungan mengisahkan tentang kondisi sekolah yang berubah menjadi medan pertempuran antara hidup dan mati. Dalam kisahnya, Morgan Oey yang menjadi salah satu guru, berjuang untuk melindungi orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Konco-Konco Edan, Drama Komedi Horor
Pihak produksi telah membocorkan beberapa nama yang bergabung dalam proyek ini. Di antaranya adalah Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Fatih Unru, Satine Zaneta, dan Dewa Dayana.
Pengepungan di Bukit Duri Merupakan Film Penuh Aksi
Film Pengepungan menggambarkan konflik intens dengan drama yang menyentuh. Melalui reputasi Joko Anwar sebagai sutradara handal, film ini akan menampilkan gaya cerita yang kuat dengan visual mengesankan.
Sinopsis Film Pengepungan
Film pengepungan mengambil latar kejadian pada tahun 2027. Dalam kisahnya, terjadi gejolak sosial yang sangat besar di negara tengah.
Gejolak sosial tersebut, semakin memuncak akibat diskriminasi dan kebencian rasial. Kondisi ini menyebabkan masyarakat berada di ambang kehancuran.
Sementara itu, ketegangan yang terjadi semakin meningkat dari hari ke hari. Film Pengepungan di Bukit Duri, kemudian menampilkan alur cerita yang sangat mencekam.
Di tengah situasi yang sudah tidak kondusif lagi, datanglah seorang guru di SMA Duri bernama Edwin (Morgan Oey). Kehadiran Edwin, khusus untuk menangani siswa-siswi yang bermasalah.
Kendati demikian, Edwin malah terperangkap ke dalam situasi penuh tantangan yang menguji kemampuan bertahan hidupnya. Keadaan semakin kacau, ketika sekolah berubah menjadi medan pertempuran.
Para penghuni sekolah, terus berjuang untuk melakukan perlawanan. Sementara itu, Edwin semakin terjebak dalam konflik yang mematikan.
Fakta Menarik dalam Proyek Film Pengepungan
Joko Anwar menyebutkan bahwa proyek film Pengepungan di Bukit Duri memiliki beberapa hal menarik. Salah satunya adalah naskah film yang ia tulis sendiri sejak tahun 2007.
Mengangkat Tema Anti Kekerasan
Joko Anwar membuat proyek film Pengepungan untuk mengangkat tema anti kekerasan dalam konteks remaja. Ia percaya bahwa kehidupan anak remaja memiliki pengaruh besar terhadap masa depan Indonesia.
“Umur belasan tahun ini kayak gelas kosong yang tergantung dari isinya apa. Akar dari masa depan Indonesia itu bagaimana perlakuan orang dewasa terhadap orang remaja mau jadi masa depan cerah atau masa depan suram,” ungkapnya dalam sebuah konferensi pers.
Pembuatan Naskah Film Selama 17 Tahun
Joko Anwar menyebutkan bahwa film Pengepungan di Bukit Duri telah ia tulis sejak tahun 2007. Setiap beberapa tahun sekali, ia melakukan pembaruan naskah agar ceritanya semakin dekat dengan penonton.
Joko Anwar menindaklanjuti proyek film ini setelah merasa cukup matang secara pribadi. Di samping itu, ia juga memperhatikan soal penyampaian pesan anti kekerasan yang ingin ditampilkan.
Baca Juga: Sinopsis Film Cinta Tak Seindah Drama Korea, Mengambil Latar Korea Selatan
“Film ini membutuhkan kedewasaan sebagai sineas. Saya telah menunggu selama 17 tahun untuk menyempurnakan skenarionya, dan saat ini saya merasa sudah siap untuk membuat film ini. Ada isu yang sangat penting dalam film ini, dan jika tidak dilakukan dengan benar, pesan yang ingin disampaikan bisa jadi tidak sampai,” jelas Joko Anwar.
Penentuan Pemain Membutuhkan Waktu Empat Bulan
Joko Anwar menyebutkan bahwa mencari pemeran untuk film Pengepungan di Bukit Duri merupakan tantangan yang besar. Mengenai hal ini, ia mengungkapkan bahwa butuh proses hingga empat bulan untuk mencari dan menentukan para pemain.
“Secara jujur, pencarian pemain untuk film ini adalah yang paling sulit dalam karier saya, karena karakter yang dihadirkan sangat kompleks dan memiliki banyak lapisan. Kami mencari pemain selama berbulan-bulan, bahkan beberapa kali hampir frustasi karena tidak mendapatkan yang sesuai,” ungkap Joko.
Kolaborasi Perdana antara Amazon MGM Studios dengan Joko Anwar
Film pengepungan merupakan kolaborasi perdana antara perusahaan Hollywood, Amazon MGM Studios, dan Joko Anwar. Dengan menggandeng Amazon MGM Studio, diharapkan film ini akan membawa produksi sinema Indonesia ke level global.
Di samping itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk menyajikan kisah yang kuat dengan produksi berkualitas tinggi. Dengan demikian, terbuka peluang film-film Indonesia untuk menuju pasar Internasional.
Baca Juga: Sinopsis Film Negeri Para Ketua, Kondisi Tidak Kondusif di Kota Medan
Film Pengepungan di Bukit Duri menceritakan tentang kondisi sekolah yang berubah menjadi medan pertempuran. Kondisi ini memaksa penghuni sekolah untuk bertahan hidup sekaligus melindungi orang-orang di sekitar. (R10/HR-Online)