Sistem pencernaan pada unggas memiliki mekanisme yang cukup unik. Hal ini tentu berbeda dengan sistem pencernaan hewan lainnya maupun pada manusia. Berdasarkan ilmu biologi, unggas, seperti ayam, bebek dan burung ternyata punya organ-organ khusus.
Baca Juga: Ikan Air Tawar yang Kuat Tanpa Oksigen, Berikut Jenisnya
Semuanya tersusun dalam struktur yang teratur supaya dapat mencerna makanan secara efisien meskipun tanpa gigi. Penasaran apa saja organ tersebut serta bagaimana cara kerjanya? Mari kita ulas lebih detail!
Memahami Sistem Pencernaan pada Unggas
Bagi para peternak, memahami sistem pencernaan unggas adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, pengetahuan ini berkaitan langsung dengan keberhasilan usaha peternakan. Bagaimana tidak, pencernaan yang baik memastikan unggas mampu menyerap nutrisi secara maksimal.
Sehingga dapat meningkatkan produktivitas seperti pertumbuhan bobot badan, produksi telur serta daya tahan tubuh mereka terhadap penyakit. Khususnya meminimalkan risiko gangguan kesehatan akibat pencernaan yang kurang efisien.
Sebaliknya, kurangnya pengetahuan dapat memicu berbagai risiko hingga berdampak pada penurunan hasil produksi. Sebagai contoh, jika peternak tidak memahami pentingnya ukuran partikel pakan atau kandungan nutrisi tertentu, unggas mungkin mengalami kesulitan mencerna.
Kondisi tersebut akan menyebabkan gangguan metabolisme, berkurangnya pertumbuhan, bahkan kematian dalam kasus yang parah. Guna menghindarinya, berikut urutan sistem pencernaan pada unggas dalam menentukan seberapa baik mereka dapat menyerap nutrisi.
1. Paruh
Seluruh proses pencernaan unggas bermula di bagian paruh. Seperti kita ketahui, paruh berfungsi untuk mematuk sekaligus mengambil makanan. Karena unggas tidak memiliki gigi, maka mereka tidak mengunyah makanan. Paruh hanya bekerja untuk memecah biji-bijian atau asupan lain menjadi potongan kecil supaya lebih mudah tertelan.
2. Esophagus
Setelah makanan masuk ke paruh serta menjadi bagian-bagian lebih kecil, kemudian berlanjut menuju esophagus atau kerongkongan. Esophagus juga menjadi saluran yang menghubungkan mulut dengan tembolok. Di sinilah makanan mulai basah oleh lendir untuk mempermudah proses pencernaan pada bagian berikutnya.
3. Tembolok
Organ yang tak kalah penting dalam sistem pencernaan pada unggas adalah tembolok. Ini merupakan organ penyimpanan sementara makanan. Tembolok akan menampung makanan sekaligus melunakkan sebelum masuk ke organ pencernaan selanjutnya. Pada saat yang sama, tembolok juga berfungsi sebagai tempat fermentasi awal bagi makanan tertentu.
4. Proventriculus
Bagian proventriculus juga populer dengan istilah lambung kelenjar. Organ ini akan mengeluarkan enzim serta asam lambung yang membantu mencerna makanan secara kimiawi. Prosesnya berguna pada tahap awal sebagai pemecahan nutrisi kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Baca Juga: Mengenal Sistem Pencernaan Amfibi, Hewan dengan Dua Habitat
5. Ampela
Unggas menggunakan ampela sebagai pengganti gigi. Menarik bukan? Jadi, makanan yang telah melewati proventriculus akan hancur secara mekanis di ampela. Biasanya, beberapa unggas sering menelan kerikil kecil untuk membantu proses penggilingan tersebut. Sehingga makanan menjadi semakin halus.
6. Usus Kecil
Dari ampela, makanan akan masuk ke usus kecil. Di sini, proses pencernaan utama baru terjadi. Termasuk upaya pemecahan karbohidrat, protein dan lemak menjadi bentuk yang dapat dengan mudah terserap oleh tubuh. Usus kecil juga menjadi tempat utama penyerapan nutrisi.
7. Usus Buntu (Cecum)
Sama halnya dengan manusia, unggas juga punya usus buntu. Pada sistem pencernaan unggas, usus buntu terdiri atas 2 bagian yang berfungsi untuk fermentasi sisa makanan. Proses tersebut membantu pemecahan serat sekaligus bahan makanan yang sulit tercerna. Meskipun tidak sebesar pada hewan ruminansia, usus buntu pada unggas tetap penting dalam efisiensi pencernaan.
8. Usus Besar
Setelah melalui usus kecil dan cecum, sisa makanan bergerak menuju usus besar. Di sini, penyerapan air terjadi. Sehingga membentuk feses yang lebih padat sebelum kotoran sisa makanan keluar dari dalam tubuh.
9. Kloaka
Feses atau sampah dari sisa pencernaan akan berakhir di kloaka. Ini sekaligus menjadi organ terakhir dalam sistem pencernaan unggas. Selain sebagai saluran pembuangan feses, kloaka juga punya fungsi lain. Meliputi tempat keluarnya urin dan berperan dalam reproduksi.
Baca Juga: Hewan yang Hidup Menyendiri, Ada Macan Tutul Hingga Koala
Itulah penjelasan terkait sistem pencernaan pada unggas. Dengan mempelajari fungsi setiap organ, peternak dapat memastikan pencernaan unggas bekerja optimal. Tentunya dengan perolehan nutrisi yang baik dan seimbang. Sehingga dapat mendukung produktivitas serta kesehatan secara keseluruhan. (R10/HR-Online)