harapanrakyat.com,- Kabupaten Sumedang Jawa Barat, akan menjadi lokasi Kontes Ayam Pelung Nasional bertajuk “Mamajar Kasih”. Rencananya kontes akan berlangsung di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS) pada Minggu 21 Desember 2025 mendatang. Ajang ini akan diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Persiapan kegiatan tersebut dibahas dalam pertemuan antara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan pengurus Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPAPI) di Gedung Negara, Kamis (18/12/2025). Pemerintah Kabupaten Sumedang menyatakan kesiapan memberikan dukungan sesuai kapasitas daerah.
“Pemda mendukung dengan diadakannya kontes ini dan akan memfasilitasi sesuai dengan kemampuan kami,” kata Dony.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR RI Dorong Mitigasi Bencana di Sumedang Lewat Penanaman Pohon
Pemkab Sumedang juga mendorong agar kegiatan ini dikemas terbuka dan menarik bagi masyarakat umum. Panitia diminta memaksimalkan promosi melalui berbagai media kreatif agar kontes tidak hanya menjadi agenda komunitas, tetapi juga hiburan publik.
“Buatlah konten yang memotivasi dan mengajak masyarakat untuk ikut meramaikan, sehingga event ini tidak hanya dinikmati oleh komunitas saja,” ucapnya.
Kontes Ayam Pelung Nasional Dipadukan dengan Pertunjukan Seni Budaya
Selain kontes, acara direncanakan dipadukan dengan pertunjukan seni dan budaya lokal melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora).
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya tarik acara sekaligus memperkenalkan potensi budaya Sumedang kepada peserta dan pengunjung dari luar daerah.
Sementara itu Ketua Umum HIPAPI Pusat, Kundrat mengatakan, Kabupaten Sumedang dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki basis komunitas ayam pelung yang cukup kuat.
“Peserta dipastikan datang dari berbagai provinsi. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Lampung, DI Yogyakarta, Banten, dan DKI Jakarta,” katanya.
Menurutnya, kontes ini tidak hanya berorientasi pada kompetisi, tetapi juga sebagai upaya pelestarian ayam pelung melalui pendekatan budaya. Ia menilai, tradisi lokal dapat menjadi sarana efektif untuk menjaga keberlanjutan ternak khas daerah. Hal itu sebagaimana praktik budaya serupa di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ubah Sampah Jadi Bernilai Ekonomi, Sumedang Perkuat Peran Bank Sampah
“Kalau di Jawa Barat pelestarian ternak lewat budaya, seperti domba adu, kuda renggong, kalau di luar jabar ada sapi karapan, kerbau bule, dan ini kami ingin melestarikan ayam pelung lewat kontes ini,” pungkasnya. (Aang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

14 hours ago
7

















































