Tahapan memulai belajar dalam ajaran Islam begitu sangat diperhatikan. Apalagi, berbagai faktor pun menjadi pertimbangan agar hasilnya benar-benar bermanfaat bagi pelajar itu sendiri.
Sebagaimana penjelasan dalam Kitab Ta’limul Muta’alim, seorang yang akan belajar agama hendaknya memperhatikan beberapa hal agar ilmu mereka nantinya bisa bermanfaat dan berkah.
Kemudian, dalam pola belajar ini pun berdasarkan pengalaman para Guru yang merupakan ulama terdahulu yang sangat fokus terhadap ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan agama.
Sementara itu, dalam kitab tersebut menjelaskan jika Syekh Burhanuddin biasa memulai mengaji pada hari Rabu. Termasuk juga para ulama besar lainnya melakukan di hari yang sama untuk memulai pekerjaan yang baik-baik.
Baca juga: Kesungguhan Mencari Ilmu untuk Menggapai Cita-cita, Begini Anjurannya dalam Islam
Hal ini juga berdasarkan hadis Nabi yang menganjurkan umatnya memulai sesuatu yang baik pada hari Rabu. Sebab, nantinya ia bakal mendapatkan kesempurnaan.
Kemudian, di hari Rabu juga merupakan waktu penciptaan cahaya oleh Allah SWT. Bagi orang kafir, waktu ini adalah hari naas. Sedangkan bagi orang beriman justru menjadi berkah.
Begini Tahapan Memulai Belajar Agama Islam
Setelah mengetahui kapan waktu yang cocok untuk memulai hal-hal yang baik, Syekh Burhanuddin Al Zarnuji dalam kitabnya menjelaskan, tahapan yang baik bagi pelajar yang baru memulai adalah dengan membaca ilmu yang ia pelajari.
Jika sudah membacanya dengan baik, baru kemudian menghafalkannya agar ilmu tersebut benar-benar menempel pada otak kita.
Apabila dua tahapan ini sudah berjalan, barulah seorang pelajar sebaiknya memahami ilmunya. Dengan begitu, secara perlahan ilmu yang mereka pelajari akan bisa masuk ke dalam pikiran.
Ketika seorang pelajar sudah bisa melakukan tahapan-tahapan di atas, barulah kemudian menambah ilmu lagi secara perlahan. Karena itu, perlu adanya kesabaran dalam mencari dan memahami ilmu pengetahuan.
Bahkan, Syekh Burhanuddin menganjurkan kepada pelajar ketika membaca suatu kitab atau buku, hendaknya mengulang sampai dua kali. Namun khusus yang berukuran tebal, harus berulang-ulang sampai benar-benar paham.
Memulai dari yang Mudah
Sementara itu, untuk tahapan memulai belajar yang tidak kalah penting adalah dengan belajar dari ilmu yang mudah maupun dari buku serta kitab yang kecil dulu.
Hal itu selain lebih mudah kita pahami, juga tidak cepat membuat seorang pelajar bosan dalam belajar. Apalagi para ulama juga melakukan hal yang sama dalam proses belajarnya.
Setelah mengetahui beberapa poin penting di atas, mencatat juga sangat penting agar pengetahuan yang kita pelajari tidak hilang.
Namun, sebagai catatannya adalah ilmu yang kita tulis adalah yang sudah kita pahami. Jika ilmu yang tidak kita pahami dan kemudian kita catat, bakal menimbulkan kerancuan, menyebabkan berkurangnya kecerdasan serta membuang waktu.
Meski begitu, seorang pelajar seyogyanya juga selalu bersungguh-sungguh ketika mendalami suatu ilmu dari Gurunya. Selain dengan mendengarkan baik-baik, juga menghafalkannya sampai benar-benar paham ilmunya.
Baca juga: Cara Memilih Ilmu, Guru dan Teman Belajar dalam Kitab Ta’limul Muta’alim
Apabila sudah tidak khawatir lupa dan merasa sudah benar-benar paham dengan ilmu itu, baru kemudian kita beranjak ke ilmu lainnya.
Terakhir, meski kita sudah melakukan berbagai tahapan memulai belajar seperti di atas, berdoa memohon kepada Allah SWT agar ilmu tersebut mendapatkan keberkahan juga merupakan suatu keharusan bagi kita. Hal itu supaya kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah. (Muhafid/R6/HR-Online)