Tahun 2024, Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat Berkali Lipat Dibanding Tahun Sebelumnya

3 weeks ago 12

harapanrakyat.com,- Dalam rentang waktu satu tahun terakhir kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Banjar, Jawa Barat, meningkatkan berkali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut berdasarkan data yang tercatat oleh Dinas Kesehatan selama tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin, membenarkan adanya peningkatan berkali lipat kasus DBD pada tahun 2024, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Iya kasus DBD di tahun 2024 untuk Kota Banjar, memang mengalami peningkatan dibanding tahun 2023,” kata Saifuddin, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, jumlah kasus DBD pada tahun 2024 di Kota Banjar tercatat sebanyak 400 kasus, dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 5 orang.

Sedangkan, pada tahun 2023 jumlah kasus DBD tercatat 53 kasus, dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak satu orang.

Ia menjelaskan, peningkatan kasus DBD tersebut tidak hanya terjadi di Kota Banjar saja, akan tetapi secara nasional termasuk kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat mengalami peningkatan.

“Barangkali itu terjadi karena ada siklusnya, kan itu terjadi semuanya secara nasional. Bahkan kemarin dari Kemenkes juga turun ke Banjar, dan kabupaten kota lain untuk penyelidikan epidemiologi,” jelasnya.

Upaya Dinkes Kota Banjar Cegah Meningkatnya Kasus DBD

Lebih lanjut, Saifuddin menambahkan, dalam mencegah dan menanggulangi DBD, Dinas Kesehatan Kota Banjar sering melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“PSN akan berhasil manakala itu menjadi budaya masyarakat, kesadaran untuk memutus mata rantai penularan DBD sangatlah penting,” tambahnya.

Sementara itu, pada tahun 2025 ini Dinas Kesehatan Kota Banjar akan mengoptimalkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).

“Nanti juga kita akan on job training pada siswa. Kita akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk tingkat SMP dan SMA mengadakan pelatihan bagaimana cara jumantik itu,” imbuhnya.

Selain itu, upaya pemerintah dalam mencegah penyakit DBD juga melalui PDAM, yakni dalam penyaluran air bersih kepada pelanggan.

Direktur PDAM Kota Banjar, Fitrah Nurkamilah mengatakan, air bersih yang didistribusikan ke pelanggan sudah mengandung disinfektan.

Menurutnya, disinfektan tersebut berfungsi jika air yang digunakan oleh masyarakat menggenang tidak akan langsung menimbulkan jentik nyamuk.

“Ya bisa mencegah timbulnya bakteri atau jentik nyamuk itu sendiri. Untuk PDAM sendiri di saat musim hujan ini untuk disinfektan itu dua kali lipat penggunanya, karena kekhawatiran kita banyak yang tersereng DBD,” ucapnya.

Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Identitas Mayat Pria di Sungai Citanduy Kota Banjar Berhasil Terungkap

Ia menjelaskan, air bersih yang menggenang akan bisa mencegah timbulnya jentik nyamuk selama kandungan disinfektan tersebut masih ada.

Lanjut Fitrah, kandungan disinfektan akan tetap ada jika tidak dalam kondisi panas, karena jika panas kandungan disinfektan tersebut akan menguap.

“Kemarin kita bersama laboratorium kesehatan provinsi mengecek kadar klor. Meskipun ada kandungan itu masih aman,” pungkasnya.

Fitrah menegaskan, setelah dilakukan pengecekan laboratorium kesehatan, kandungan yang terdapat pada air PDAM tersebut dinyatakan aman untuk air bersih.

“Hasil laboratorium kesehatan kita rutin ada, jadi aman untuk air bersih,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |