harapanrakyat.com,- Direktur Perumda Tirta Anom Kota Banjar, Jawa Barat, E. Fitrah Nurkamilah, memberikan penjelasan terkait rencana revitalisasi pipa jaringan distribusi utama (JDU) layanan air bersih dan permohonan penyertaan modal. Termasuk soal kerjasama dengan investor.
Ia mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang menjadi masukan dari Komisi II DPRD Kota Banjar, terkait dukungan kerjasama dengan investor dalam pengelolaan layanan air bersih dan akan menindaklanjuti hal itu.
Perumda Tirta Anom Kota Banjar Berupaya Gandeng Investor
Pihaknya akan berupaya menggandeng investor, baik lokal maupun luar negeri untuk melakukan kerjasama pengelolaan air bersih, serta mengembangkan perusahaan.
Baca Juga: Komisi II DPRD Kota Banjar Bahas Penyertaan Modal PDAM Tirta Anom, Sarankan Gandeng Investor
“Kita akan upayakan penjajakan dengan investor. Salah satunya mengenai efisiensi energi listrik, revitalisasi dan teknologi canggih untuk pembacaan water mater,” kata Fitrah kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Lanjutnya menjelaskan, rancangan peraturan daerah (Raperda) yang dibahas bersama Komisi II DPRD Kota Banjar, merupakan penyertaan modal berbentuk peralihan status aset yang telah dibangun oleh pemerintah.
Baik itu pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat melalui Kementerian. Untuk selanjutnya aset diberikan kepada pemerintah daerah dan diserahkan sepenuhnya kepada Perumda Tirta Anom.
“Kalau yang sekarang itu hanya Raperda penyerahan aset yang telah dibangun oleh pemerintah. Jadi untuk penyertaan modal yang sekarang hanya berbentuk aset,” terangnya.
Alat Perpompaan Bagus tapi Pipa JDU Kurang Memadai
Fitrah juga mengatakan, terkait upaya revitalisasi pipa JDU, pihaknya telah menyampaikan hal itu ke Komisi II DPRD Kota Banjar, dan disarankan mencari kerjasama dengan investor.
Menurutnya, revitalisasi tersebut perlu dilakukan karena alat perpompaan kondisinya sudah bagus. Sekitar 80 persen telah dilakukan peremajaan atau diganti dengan yang baru.
Sedangkan, jaringan pipa distribusi utama kurang memadai, sehingga banyak terjadi kebocoran. Bahkan kebocoran itu terjadi sebanyak dua kali dalam sehari, sehingga menambah biaya operasional.
“Perpompaan sudah 80 persen kita ganti semua dengan yang baru. Daya dorong dari perpompaan bagus, tapi pipa jaringan distribusi kurang memadai, akhirnya terjadi banyak kebocoran,” kata Fitrah.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar, Budi Kusmono, mendorong Perumda Tirta Anom agar menggandeng investor untuk revitalisasi JDU layanan air bersih.
Hal itu ia sampaikan usai pembahasan tentang penyertaan modal revitalisasi pipa JDU layanan air bersih yang kerap terjadi kebocoran lantaran kondisinya sudah tidak layak.
Terlebih pihak Perumda Tirta Anom juga sudah menyampaikan adanya sejumlah investor yang tertarik untuk kerjasama pengelolaan air bersih.
“Kami lebih mendorong supaya PDAM ini dapat bekerjasama dengan investor, agar rencana revitalisasi ini dapat berjalan, dan untuk kedepannya bisa berkontribusi terhadap PAD,” kata Budi Kusmono belum lama ini. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)