Waduh KDM Dituduh Korupsi, Ini Jawaban Telak Bapa Aing!

3 hours ago 4

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM dituduh korupsi. Ia pun menanggapi tudingan yang dilontarkan sebuah akun media sosial tersebut. Dalam unggahan itu, namanya disebut bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, diduga terlibat dalam kasus suap dan gratifikasi yang berkaitan dengan proyek perumahan serta penguasaan lahan.

“Dugaan praktik korupsi kembali mencuat oknum menteri Maruarar Sirait dan Gubernur Kang Dedi Mulyadi KDM diduga terlibat dalam penerimaan suap dan gratifikasi yang terkait dengan proyek perumahan dan penguasaan tanah. Skema ini diduga dijalankan bersama dengan oknum konglomerat,” kata akun TikTok @nasionalcorruptionwatch2 dalam unggahannya dilihat harapanrakyat.com, Rabu (17/9/2025).

Menanggapi tuduhan itu, KDM memberikan klarifikasi. Ia berharap akun yang memposting itu memiliki kesadaran dan menegaskan bahwa pembuatan opini publik harus berdasarkan data dan fakta.

“Saya berharap yang membuat narasi ini yang memposting ini yang menggiring opini yang dilakukan ini memiliki kesadaran, bahwa tidak boleh membuat sesuatu narasi yang diposting di depan publik tanpa data dan fakta,” ujar KDM dalam unggahan TikTok @dedimulyadiofficial, Rabu (17/09/2025).

KDM Dituduh Korupsi, Dedi Mulyadi Jelaskan Alasan Hadir Bersama Maruar Sirait

KDM kemudian menjelaskan kehadirannya dalam acara bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Ia menekankan bahwa posisinya saat itu adalah sebagai gubernur yang menyambut baik pembangunan bagi masyarakat menengah ke bawah, bukan karena keterlibatan dalam proyek tertentu.

“Kehadiran saya di acara Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pak Muararar Sirait itu sebagai gubernur yang menyambut baik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam program tersebut, ada rumah yang diberikan gratis dan ada pula rumah dengan skema kredit murah.

Bahkan, ia menyebut ada yayasan yang terlibat dalam membantu masyarakat, yakni Yayasan Budha Suci, yang memberikan bantuan hampir 2.000 rumah untuk warga Jawa Barat secara cuma-cuma.

Baca Juga: Warga Ciamis Curhat tentang Utang ke KDM, Ini Jawaban Tegas Dedi Mulyadi!

Namun, KDM merasa heran dengan berbagai opini yang menyebut adanya aliran dana atau tuduhan lain yang diarahkan kepadanya.

Menurutnya, hal itu tidak masuk akal karena ia baru menjabat sebagai gubernur selama tujuh bulan. Ia juga menekankan bahwa kewenangan pemberian izin perumahan bukan berada di tangan gubernur, melainkan bupati dan walikota.

Ia pun menegaskan bahwa pembangunan perumahan elit maupun kepemilikan rumah mewah yang dikaitkan dengan pihak lain sudah terjadi jauh sebelum dirinya menjabat gubernur. Karena itu, tuduhan tersebut dianggap tidak relevan dengan jabatannya sekarang.

“Pembangunan perumahan-perumahan elit di Jawa Barat itu dilakukan dulu sebelum saya menjadi gubernur dan kemudian Pak Arar punya rumah mewah itu dibangun dulu sebelum saya jadi gubernur,” imbuhnya.

Pesan KDM: Jangan Buat Konten yang Menebar Hoaks

KDM kemudian mengingatkan pihak-pihak yang membuat narasi atau tuduhan agar menyajikan data yang jelas. Menurutnya, tanpa adanya bukti yang valid, hal itu bisa berpotensi menjadi fitnah.

“Nanti kalau bikin narasi, opini, tuduhan sebaiknya disajikan data-data agar tidak menjadi fitnah,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa selama ini ia tidak pernah terlibat dalam urusan perizinan perumahan ataupun berhubungan dengan pihak-pihak yang dituduhkan.

“Saya sendiri sampai hari ini gak pernah tuh berusan dengan perizinan dengan orang-orang yang dimaksudkan tadi,” kata Dedi Mulyadi.

Ia menambahkan, jika memang ada pihak yang merasa perlu melaporkan dugaan tersebut, dirinya siap menghadapi. Dedi mengaku tidak tertekan dan tetap tenang, karena merasa perjalanan politiknya bersih dari kepentingan pihak-pihak yang menudingnya.

Selain itu, Dedi Mulyadi menegaskan dirinya selalu bersikap tegas terhadap siapa pun yang melanggar aturan atau merugikan masyarakat.

“Saya selalu bertindak tegas satu menutup usahanya. Kedua, memberikan denda yang ketiga merekomendasikan pidana,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Gubernur Jawa Barat tersebut meminta agar para pembuat konten lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Ia berharap postingan di media sosial dapat bersifat mendidik dan tidak menyebarkan informasi yang bersifat hoaks.

Baca Juga: Viral Pemain Preman Pensiun Pusing Urus Izin Masjid di MPP Garut, KDM Turun Tangan

“Itu saja ya, bikin posting yang baik yang mendidik dan tidak menebar hoaks,” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |