Zat perusak ozon adalah zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon Bumi melalui penggunaannya di berbagai sektor. Contoh zat tersebut termasuk klorofluorokarbon (CFC), hidroklorofluorokarbon (HCFC), karbon tetraklorida, metil kloroform, metil bromida, dan nitrogen oksida (N₂O).
Baca Juga: Mikroplastik Primer dan Sekunder, Ancaman Bagi Lingkungan
Namun, zat-zat ini seringkali masih terdengar asing bagi masyarakat secara luas. Meskipun dampaknya sangat berbahaya bagi lingkungan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai zat-zat tersebut.
Zat Perusak Ozon yang Dapat Menyebabkan Berbagai Dampak Buruk
Berikut adalah zat yang menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon sehingga akan menyebabkan banyak dampak buruk untuk lingkungan dan makhluk hidup:
Klorofluorokarbon (CFC)
Klorofluorokarbon atau CFC merupakan sebuah senyawa kimia berupa cairan atau gas berwarna bening. CFC memiliki kandungan fluorin, karbon, dan klorin. Fungsinya cukup beragam.
Mulai dari zat pendingin pada kulkas dan AC, bahan peniup busa, propelan dalam semprotan aerosol, dan bahan pengemas. Saat terlepas ke atmosfer, CFC dapat menyerap radiasi UV hingga terurai lalu melepaskan atom klorin yang dapat menghancurkan molekul ozon.
Hidroklorofluorokarbon (HCFC)
Hidroklorofluorokarbon (HCFC) adalah senyawa organik subkelas klorofluorokarbon (CFC) yang mengandung hidrogen, fluorin, klorin, dan karbon. Senyawa ini diperkenalkan pada tahun 1980 sebagai alternatif sementara untuk menggantikan CFC, yang sebelumnya digunakan luas dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai gas pendingin pada sistem AC.
Meskipun HCFC juga dapat merusak lapisan ozon, dampaknya lebih kecil daripada CFC. Ini karena adanya atom hidrogen dalam strukturnya sehingga membuat HCFC lebih mudah terurai di atmosfer sebelum mencapai stratosfer.
Karbon Tetraklorida
Karbon tetraklorida adalah zat perusak ozon berupa cairan yang tidak berwarna. Zat berbahaya satu ini memiliki sifat sangat beracun, dan juga memiliki bau khas.
Kegunaannya adalah untuk membasmi serangga perusak, produksi semikonduktor, mengekstrak minyak dari biji maupun bunga, dan agen pengering azeotropik busi basah mobil. Karbon tetraklorida dapat membentuk zat kimia yang merusak ozon di atmosfer bagian atas ketika terurai dan menjadi gas rumah kaca.
Metil Kloroform
Selanjutnya terdapat metil Kloroform atau 1,1,1-trikloroetana. Ini merupakan suatu cairan yang tidak memiliki warna dan memiliki bau manis. Dulunya, zat ini berfungsi menjadi propelan aerosol, pelarut tinta hingga cat, pelarut fotoresist dalam industri elektronik, pembersih logam papan sirkuit, dan lainnya.
Metil kloroform adalah gas rumah kaca yang cukup kuat. Pasalnya, metil kloroform bisa menjadi senyawa penyebab penipisan ozon, sehingga penggunaannya telah dilarang sejak 1996.
Zat Perusak Ozon Metil Bromida
Metil bromida merupakan zat tidak berwarna yang bersifat tidak berbau, mudah menguap, lebih berat dari udara, dan tidak mudah terbakar. Fungsinya yaitu menjadi pestisida untuk membasmi hama dan patogen tanah seperti bakteri, jamur, dan menjadi fumigasi komoditas pasca panen.
Baca Juga: Manfaat Kalium Klorida dan Dosis Penggunaan yang Tepat
Metil bromida dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon. Berangkat dari hal tersebut penggunaannya secara global telah dihentikan sejak awal tahun 2015 lalu.
Halon
Halon merupakan gas yang berasal dari campuran bromin, klorin, fluor, dan karbon dan memiliki sifat tidak mudah menguap dan tidak konduktif. Zat ini memiliki fungsi sebagai media pemadam api pada APAR atau Alat Pemadam Api Ringan namun kini sudah ada larangan penggunaannya.
Sebab Alat Pemadam Api Ringan yang menggunakan halon dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon karena memiliki kandungan senyawa CFC atau kloro fluoro karbon.
Nitrogen Oksida (N20)
Nitrogen Oksida atau N20 merupakan zat perusak ozon berupa gas yang tidak memiliki warna dan tidak mudah terbakar pada suhu ruangan. Fungsinya yaitu sebagai anestesi atau analgesik karena memiliki efek pereda nyeri untuk berbagai tindakan medis seperti pembedahan medis atau gigi.
N20 memiliki kontribusi paling besar dalam penipisan lapisan ozon Bumi sekaligus menjadi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.
Bromoklorometana
Bromoklorometana atau metilen bromoklorida dan Halon 1011 merupakan cairan kental yang tidak berwarna dan memiliki bau manis. Pada pertengahan tahun 1940-an di Jerman, bromoklorometana berfungsi menjadi alat pemadam kebakaran.
Namun sudah ada larangan penggunaan dan produksinya pada tahun 2002. Hal tersebut karena ternyata zat ini juga turut berperan dalam penipisan lapisan ozon sehingga penggunaanya akan memberikan dampak buruk pada Bumi.
Baca Juga: Kegunaan dan Dampak Polimer Kimia dalam Kehidupan Manusia
Zat perusak ozon ternyata memang sangat beragam mulai dari klorofluorokarbon atau CFC, hidroklorofluorokarbon atau HCFC hingga Bromoklorometana. Untungnya beberapa dari zat tersebut telah dihentikan produksi dan penggunaannya sehingga tidak lagi menambah kerusakan pada lapisan ozon. Meskipun begitu, manusia harus tetap berusaha semakin meminimalkan penggunaan bahan atau zat lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan ozon. (R10/HR-Online)