Ciamis Gelorakan Pertanian Organik, Sinergi Pemerintah dan Petani Wujudkan Kedaulatan Pangan

6 hours ago 5

harapanrakyat.com,- Upaya membangun sinergitas dalam pembangunan pertanian organik di Kabupaten Ciamis terus digencarkan. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis turut serta dalam Forum Group Discussion (FGD) Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) bersama Gerakan Amaliah Ciamis Cinta Organik Sejati (GACCORS) yang berlangsung di Panumbangan.

FGD ini menjadi momentum penting bagi DPKP Ciamis untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala BAPPEDA, Kepala BAPENDA, Kepala DKUKMP, perwakilan DPMD, serta kepala desa dari Golat, Cijulang, Sukasetia, dan Sirnabaya.

Tak ketinggalan, para petani organik yang tergabung dalam GACCORS turut berpartisipasi aktif, menunjukkan semangat kolektif untuk memajukan pertanian di Ciamis.

Kegiatan diawali dengan peninjauan lapangan yang menunjukkan komitmen nyata terhadap praktik pertanian organik. Rombongan mengunjungi lokasi penanaman SRI Organik di Blok Sawah Lega, Desa Golat, Kecamatan Panumbangan.

Kemudian, mereka melanjutkan peninjauan ke pabrik pembuatan kompos di Blok Tarko, Desa Sindangherang, Kecamatan Panumbangan. Tak hanya itu, peserta FGD juga diajak melihat sawah siap panen dengan metode SRI Organik milik Bapak H. Udin, Koordinator Umum GACCORS, di Desa Sindangmukti, Kecamatan Panumbangan, serta meninjau pabrik pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) di desa yang sama.

Baca juga: Dinas Pertanian Ciamis Lakukan Penanaman Jagung dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-79

GACCORS Tekankan Pentingnya Pertanian Organik

Dalam pembukaan FGD PSRLB, H. Udin, Koordinator Umum GACCORS, menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi pertanian saat ini. Beliau menekankan pentingnya pengembangan pertanian organik sebagai solusi untuk memutus rantai masalah kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda. “Kami berharap besar agar pengembangan pertanian organik ini mampu meningkatkan kesehatan masyarakat Ciamis, dan menjadikan generasi muda lebih pintar,” ujarnya penuh harap.

Potensi pasar produk beras organik sendiri, menurut H. Udin, sangat luas. Beliau mengungkapkan bahwa belum lama ini, seorang wali kota dari Jepang menyatakan ketertarikan untuk mengimpor beras organik sebanyak 500.000 ton dari Ciamis. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa produk pertanian organik Ciamis memiliki daya saing global. Oleh karena itu, H. Udin berharap agar pengembangan pertanian organik ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

Senada dengan H. Udin, Ir. Alik Sutaryat, Wakil Koordinator GACCORS, memaparkan hasil pembelajaran ekologi tanah yang menunjukkan kondisi tanah sawah di Ciamis umumnya didominasi oleh fraksi liat. Hasil uji juga menunjukkan tanah sawah kurang mampu mengikat air, memiliki drainase yang buruk, sirkulasi udara yang tidak optimal, dan penguapan yang sangat tinggi, yang menyebabkan tanah cepat pecah saat kemarau singkat.

“Oleh karena itu, tanah sawah perlu diberikan bahan organik guna memperbaiki tekstur tanah, kemampuan mengikat air, serta memperbaiki sirkulasi udara dan drainase tanah juga memperbaiki kemampuan tanah dalam menyimpan air,” jelas Ir. Alik.

FGD PSRLB ini menjadi bukti nyata sinergitas dan kolaborasi berbagai pihak dalam upaya pembangunan pertanian di Kabupaten Ciamis. Diharapkan, langkah ini akan semakin memperkuat upaya daerah dalam mencapai swasembada pangan dan menjadikan Ciamis sebagai lumbung pertanian organik yang berkelanjutan. (Fahmi/R8/HR Online/Editor Jujang)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |