DLH Jabar Ungkap Tantangan dalam Penanganan Sampah, Partisipasi Warga Jadi Kunci

1 day ago 8

harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat mengungkap sejumlah tantangan dalam penanganan sampah. Tantangan tersebut, yakni minimnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah hingga pembayaran retribusi.

Baca Juga: Sampah Elektronik Jadi Ancaman Nyata Bagi Alam, Bagaimana di Jawa Barat?

Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan DLH Jabar, Resmiani mengungkapkan, tantangan pertama dalam penanganan sampah, yakni partisipasi masyarakat yang tergolong rendah. Sehingga tentunya harus ada perubahan sikap.

Padahal, masyarakat memiliki kewajiban untuk mengolah sampah khususnya yang organik. Sehingga, sampah organik ini tidak lagi ada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Harus ada perubahan sikap dari masyarakat, bahwa mengolah sampah (organik) itu adalah kewajiban. Jangan sampai membebani ke TPA. Kalau nggak gitu, nggak akan selesai-selesai masalah sampah,” ungkap Resmiani, Rabu (30/7/2025).

Tantangan Lain dalam Penanganan Sampah di Jabar

Kemudian, sambung Resmiani, Willingness to Pay atau dalam hal ini retribusi pembayaran sampah yang belum berjalan maksimal juga menjadi tantangan. Ia menyebut, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang menilai biaya retribusi sampah sebesar Rp10.000 per bulan itu memberatkan.

“Sekarang untuk bayar retribusi Rp10.000 aja masyarakat kita sudah protes gitu. Itu padahal per bulan. Padahal mungkin kalau beli rokok lebih gede dari itu,” katanya.

Akibatnya, retribusi sampah saat ini masih tergolong rendah, karena hanya berkisar Rp5.000 sampai Rp7.000 per bulan. Namun, hal itu tentunya bukan angka yang wajar, jika membandingkan dengan negara lain yang sudah baik dalam penanganan maupun pengelolaan sampah. 

“Jadi kebanyakan retribusi itu memang jauh di bawah itu. Masih ada yang Rp5.000, ada yang Rp7.000, Rp8.000. Willingness to Pay dari masyarakat harus menyadari ada kebutuhan pembiayaan yang menjadi tanggung jawab semua pihak,” ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Kawasan Bebas Sampah di Kota Bandung Masih Minim, Begini Tanggapan Pemkot!

Ia pun berharap, tantangan dalam penanganan sampah di Jabar seperti partisipasi masyarakat dapat meningkat seiring berjalannya waktu. Sebab, masing-masing TPA pasti memiliki batas maksimal penampungan maupun pengelolaan sampah.

“Banyaknya sampah yang masuk, nggak terkelola, ujungnya pasti ke lingkungan. Air lindi tidak terolah, karena pengolahan mahal. Jangan sampai itu terjadi dan jadi masalah,” ucapnya. (Reza/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto) 

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |