harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan ide baru dalam bidang ketenagakerjaan, ia menggagas kerja sama antara Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat dan TNI untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis kedisiplinan militer bagi para calon karyawan. Rencana calon karyawan dilatih di barak itu disampaikan Dedi Mulyadi ketika Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan Jawa Barat di Kabupaten Purwakarta, pada Selasa, 14 Oktober 2025 lalu.
Program pelatihan barak militer bagi calon karyawan ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin, tangguh, dan bertanggung jawab bagi calon karyawan perusahaan.
“Kami membuka ruang, Dinas Tenaga Kerja membuka ruang kerjasama dengan TNI untuk membuat program barak militer bagi calon karyawan perusahaan,” ujar KDM, dikutip dari unggahan Instagram @dedimulyadi71.
Baca Juga: Jadi Kampiun Realisasi Investasi, Dedi Mulyadi Pastikan Jawa Barat Jadi Rumah Nyaman Bagi Investor
Selain itu, ia berharap agar setiap perusahaan memiliki rencana rekrutmen tenaga kerja 2 sampai 3 tahun ke depan, sehingga pemerintah dapat menyesuaikan pelatihan sesuai kebutuhan industri.
Dengan begitu, calon karyawan dapat dibekali keterampilan yang relevan dan sudah terlatih. Hal ini juga bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menekan biaya pelatihan dan pendidikan karyawan baru.
Calon Karyawan akan Dilatih di Barak, Perusahaan di Jabar Tak Perlu Lagi Pelatihan Dasar Mahal
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa pembentukan karakter calon karyawan bukanlah hal baru. Ia mencontohkan bahwa beberapa perusahaan di Lembang telah menerapkan sistem serupa, di mana calon pegawai dilatih terlebih dahulu oleh tentara sebelum mulai bekerja.
“Itu bukan barang baru. Saya lihat di Lembang penuh tuh banyak perusahaan yang pegawainya sebelum masuk dilatih dulu oleh tentara,” terangnya.
Dalam pandangannya, ia menyatakan bahwa pajak yang dibayarkan oleh perusahaan tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur fisik. Tetapi juga untuk mendukung layanan keamanan, kenyamanan, dan ketenagakerjaan.
Karena itu, pemerintah berupaya memastikan bahwa kontribusi perusahaan kembali dalam bentuk layanan nyata yang memperkuat ekosistem industri di Jawa Barat.
“Kita ingin, kenapa? Agar pajak yang dibayarkan oleh perusahaan ini kami juga berkontribusi mengembalikan pajak itu dalam bentuk layanan infrastruktur, layanan keamanan, layanan kenyamanan, kemudian layanan-layanan ketenagakerjaan,” jelas KDM.
Kemudian Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Pemprov Jabar tidak hanya berharap agar tenaga kerja berasal dari daerah Jabar. Tetapi juga berkomitmen untuk membantu perusahaan menekan biaya operasional.
Pemerintah berupaya menyiapkan SDM yang siap kerja. Sehingga perusahaan pun tidak perlu repot melakukan pelatihan dasar lagi agar cost perusahaan semakin rendah.
Gubernur Dedi Mulyadi juga menilai bahwa para pekerja bukanlah objek, melainkan subjek penting yang ikut menentukan keberhasilan perusahaan.
Karena tenaga kerja yang berkualitas merupakan aset berharga yang berkontribusi langsung bagi produktivitas dan pertumbuhan industri.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Bakal Umumkan Proyek Pembangunan Terbaik dan Terburuk: Warga Jabar Yuk Awasi!
“Di perusahaan dia (karyawan) adalah subjek yang harus berproduksi dengan baik setara dengan pimpinan perusahaannya. Dia adalah pemegang saham bentuk sumber daya melahirkan produktivitas yang tinggi di bidang industri,” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)