Dedi Mulyadi Respons Warga Parung Panjang yang Protes Hanya Makan Kelapa Usai Tambang Ditutup

10 hours ago 8

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi video seorang warga yang mengeluhkan dampak penutupan sementara perusahaan tambang di daerah Parung Panjang dan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Dalam video itu, bapak tersebut meluapkan perasaannya dengan nada kesal lantaran merasa kehilangan pekerjaan usai perusahaan tambang tempatnya bekerja ditutup. 

Ia menggambarkan betapa sulitnya kondisi kehidupannya saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan ia mengaku, sampai harus makan kelapa karena tidak mampu membeli beras.

“Gara-gara sia KDM, aing teu bisa ngahakan kejo, ngahakan kalapa ayeuna mah. Teu kabeuli beas-beas acan, gara-gara sia PT ditutup. (Gara-gara kamu KDM, saya gak bisa makan nasi, makan kelapa sekarang mah. Gak kebeli beras, gara-gara kamu PT ditutup),” ujar bapak tersebut, dikutip dari unggahan ulang Tiktok @dedimulyadiofficial, Jum’at (17/10/2025).

Minta Maaf karena Tutup Tambang, Dedi Mulyadi Pastikan Warga Parung Panjang Terdampak Dapat Bantuan

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian merespon, ia memohon maaf atas kebijakan penutupan sementara perusahaan tambang di wilayah Parung Panjang dan sekitarnya.

Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil demi keselamatan masyarakat luas. Menurutnya, aktivitas tambang di wilayah tersebut telah menyebabkan kemacetan parah, kecelakaan, bahkan tidak sedikit menelan korban jiwa.

“Bapak, akang, hampura nyak pertambanganana ditutup heula. Sabab memang urang Parung Panjang unggal poe kamacetan, kacilakaan, aya nu cacat aya nu maot. (Bapak, akang, mohon maaf ya pertambangannya ditutup dulu. Sebab memang orang Parung Panjang setiap hari kena macet, kecelakaan, ada yang cacat ada yang meninggal),” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi kemudian menerangkan persoalan lain yang sering dialami para pekerja tambang. Termasuk contohnya bapak tersebut yaitu kurangnya perlindungan tenaga kerja.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Gagas Kerja Sama Disnaker dan TNI, Calon Karyawan akan Dilatih di Barak Militer! 

Ia mengungkapkan bahwa banyak buruh tambang yang tidak mendapatkan asuransi kesehatan maupun jaminan ketenagakerjaan. Padahal mereka bekerja di sektor yang berisiko tinggi. 

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa kesejahteraan pekerja tambang selama ini masih terabaikan oleh perusahaan.

“Bapak ge digawe di pertambangan asuransi kesehatan ge geningan teu meunang, ketenagakerjaan ge teu meunang. (Bapak juga kerja di pertambangan asuransi kesehatannya kok gak dapet, ketenagakerjaan juga gak dapet),” lanjutnya.

“Pas perusahaanna ditutup bapak tepika ngahakan kalapa hungkul teu bisa ngahakan beas. Berarti kan kurang meunang perhatian ti perusahaannana waktu perusahaannana ditutup nyak. (Ketika perusahaan ditutup bapak sampai makan kelapa aja gak bisa makan nasi. Artinya bapak kurang mendapat perhatian dari perusahaan ketika perusahaannya ditutup),” imbuhnya.

Dedi Mulyadi akan Tanggung Jawab

Dedi kemudian mengatakan bahwa bagi warga yang terdampak penutupan sementara perusahaan tambang tersebut tidak perlu khawatir, Dedi Mulyadi sebagai menegaskan bahwa ia akan bertanggungjawab atas kebijakan yang diambilnya.

“Ku kituna geus teu kudu melang bapak, kuring ge pamingpin tanggung jawab, karunya teuing warga Jawa Barat ngahakan kalapa wungkul (Untuk itu, bapak tidak perlu khawatir, saya juga pemimpin bertanggungjawab, kasihan banget warga Jawa Barat makan kelapa doang),” ujarnya.

Dengan candaan, Dedi kemudian menyinggung dengan memuji kekuatan dan ketegaran bapak tersebut yang terlihat gagah walaupun tidak makan nasi.

“Tapi hebat nyak ternyata kalapa teh nutrisi, gizi, kalori, karbohidrat na kuat pisan, buktina akang awakna meni gede jeung gagah. Ah kuring ge rek nurutan ngadahar kalapa meh gagah siga akang awakna gede badag berotot kekar nyak! (Tapi hebat ya ternyata kelapa itu nutrisi, gizi, kalori, karbohidratnya kuat banget, buktinya akang badannya besar dan gagah. Ah nanti saya juga mau ikutan makan kelapa agar gagah seperti akang badannya besar berotot kekar),” candanya.

Terakhir, Gubernur Dedi Mulyadi berjanji akan membantu bapak tersebut, ia akan mengirimkan bantuan beras agar kebutuhan dasar keluarganya bisa terpenuhi.

Baca Juga: Jadi Kampiun Realisasi Investasi, Dedi Mulyadi Pastikan Jawa Barat Jadi Rumah Nyaman Bagi Investor 

“Keun da kuring ge apal alamat akang di mana, geus mun teu boga beas mah dikirim kang, teu kudu susah-susah lah (Saya juga tahu alaman akang di mana, sudah kalau gak punya beras mah nanti dikirim kang, gak perlu susah-susah),” tandasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |