harapanrakyat.com – Top of Mind elektabilitas Sahrul Gunawan pada Pilkada Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berada di posisi teratas. Hal itu berdasarkan survei terkini Indonesia Political Opinion (IPO) periode 12-17 November 2024.
Hasil tersebut tercermin saat responden menjawab spontan pertanyaan jika pemilihan Bupati Bandung dilakukan hari ini atau Top of Mind. Dari 600 responden pada survei tersebut, 42,5 persen akan memilih Sahrul Gunawan, Dadang Supriatna 40,1 persen. Kemudian Gun Gun Gunawan 6,5 persen dan Ali Syakieb 4,2 persen.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, simulasi Top of Mind ini mengukur spontanitas dari responden. Kata Dedi, dalam simulasi ini surveyor tidak boleh memberikan bantuan lembar jawab.
“Top of Mind Sahrul Gunawan berada di posisi teratas dengan 42,5 persen. Ini menunjukkan bahwa ia memiliki basis dukungan yang signifikan. Sementara Dadang Supriatna, berada tidak jauh di belakang dengan 40,1 persen,” kata Dedi, Selasa (19/11/2024).
Selisih Top of Mind sebesar 2,4 persen ini, kata Dedi, keduanya menunjukkan persaingan yang ketat dan perubahan dinamika pemilih jika terjadi kampanye. Atau ada perubahan dalam isu-isu yang berkembang.
Dedi juga menambahkan, dari total populasi sampel, terdapat 3,9 persen belum menentukan pilihan dan 0,7 persen tidak menjawab atau tidak tahu. Sementara masih terdapat 2,1 persen responden yang memberikan jawaban selain nama-nama yang akan mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Bandung.
Tingginya Top of Mind Sahrul Gunawan, Tingkat Akurasi Survei 95 Persen
Dedi menjelaskan, tingkat akurasi data pada survei itu 95 persen dengan tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,90 persen. Penarikan data pada survei itu menggunakan metode mutistage random sampling berdasarkan DPT terkini.
“Alasan responden memilih Sahrul Gunawan yakni 21,6 persen karena orang terkenal, 11 persen ikut pilihan anak, dan 6,4 persen wakilnya orang baik. Kemudian sebesar 5,7 persen responden suka dengan orangnya, dan 4,1 persen pernah bertemu langsung. Selain itu sebanyak 2,8 persen responden ingin pemimpin baru, dan 0,9 persen merasa kasihan karena pendukungnya sedikit,” ujarnya.
Dedi menerangkan, daftar alasan pemilih Sahrul Gunawan lebih kepada sosok kandidat secara personal. Alasan semacam ini disebut organik. Karakter pemilih organik, lanjut Dedi, sebenarnya tidak kuat, mudah terpengaruhi dan berubah pilihan jika ada tawaran pilihan yang lebih menguntungkan.
“Sisi lain, alasan organik semacam ini didominasi karena ketidakpedulian publik pada gagasan dan ide politik. Dan memang sebagian besar pemilih utamanya di kalangan muda yang cenderung menggunakan alasan semacam ini,” ujarnya. (Ecep/R13/HR Online)